Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read MoreSaat ini tengah terjadi pergeseran aktivitas masyarakat yang awalnya dilakukan di dunia nyata beralih ke dunia maya yang kerap disebut era disrupsi. Era disrupsi yang kini semakin maju khususnya dalam teknologi, sudah memengaruhi berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan.
Semua pihak yang terlibat, termasuk guru dan peserta didik, diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman. Mereka dihadapkan pada era yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, analitis, di luar dari rutinitas, dan tidak hanya mengikuti kebiasaan yang ada selama ini. Hal tersebut merupakan sedikit dari sekian banyak tantangan yang harus dihadapi.
Ketua I Bidang Pendidikan BPK PENABUR Jakarta turut menjelaskan tantangan pendidikan di era disrupsi khususnya bagi BPK PENABUR Jakarta. Nina menyebutkan setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi.
Pertama, tantangan dalam menyiapkan guru-guru yang memiliki pola pikir TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge). TPACK sendiri merupakan sebuah framework (kerangka kerja/pikir) dalam mendesain model pembelajaran dengan menggabungkan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi dan konten/materi pengetahuan.
Menurutnya, kerangka berpikir TPACK perlu dimiliki guru-guru agar bisa mengidentifikasi pengetahuan apa yang harus mereka miliki supaya dapat mengajar secara efektif dengan bantuan teknologi sehingga mencapai tujuan pembelajaran.
Kedua, membangun kurikulum yang dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran abad 21. Artinya dibutuhkan kurikulum yang bisa memfasilitasi peserta didik dalam menguasai keterampilan yang dibutuhkan di abad 21. Seperti penerapan strategi 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Colaboration), Lifelong Learning (pembelajaran seumur hidup) dan kemampuan literasi.
Dalam hal kurikulum, tantangan yang paling penting menurut Nina, adalah bagaimana mengintregasikan kurikulum agar bisa menghasilkan peserta didik BPK PENABUR Jakarta yang memiliki karakter kristiani yang unggul.
Ketiga, dukungan informatics technology (IT) dalam memfasilitasi Student Centered Learning (pembelajaran yang berpusat pada peserta didik) dan teknologi dalam pembelajaran. Menurut Nina yang juga berprofesi sebagai dosen, saat ini BPK PENABUR Jakarta memiliki kebutuhan dalam mengimplementasikan teknologi di dalam pembelajaran yang disebut Learning Management System (LMS). Dengan adanya LMS, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran abad 21.
Era disrupsi yang menghasilkan sejumlah tantangan bagi pendidikan, haruslah dijawab khususnya bagi BPK PENABUR Jakarta. Dengan bekal visi misi yang kuat, serta tagline tahun pelajaran 2020/2021 yang fokus dalam mengahadapi era disrupsi, BPK PENABUR Jakarta yakin dapat membentuk generasi berkarakter kristiani yang siap menghadapi perubahan zaman.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR