Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Pembicara Talk Show : “Let’s Transform Children’s Future!”
Dunia berubah begitu cepat dalam 50 tahun terakhir, terlebih lagi dalam kurun waktu 10-15 tahun belakangan ini.
Populasi manusia di dunia dapat lebih terhubung satu sama lain dengan adanya teknologi. Kita dapat melakukan kegiatan menyenangkan, berkomunikasi dengan orang tua dan teman, membeli barang, dan bahkan mengakses layanan pemerintah.
Namun, setengah dari populasi manusia tidak memiliki akses dan merasakan manfaat dari teknologi tersebut.
Leonardo Orviz Villacorta, Vice President of International Partnership Code.org
“Padahal berbagai industri saat ini sudah berbasis teknologi (bukan hanya perusahaan teknologi). Untuk itu, penting bagi sebuah lembaga pendidikan mempersiapkan peserta didik sejak dini dengan memperkenalkan computer science termasuk coding, sehingga dalam kurun waktu 12-14 tahun ke depan mereka lebih siap menghadapi era teknologi yang terus bergerak maju.” ujar Leonardo Orviz Villacorta, Vice President of International Partnership Code.org dalam Talk Show : “Let’s Transform Children’s Future!”.
Talk show tersebut merupakan rangkaian acara dari “K-12 Computer Science Education Fair 2021” yang tayang di YouTube Channel BPK PENABUR Jakarta pada hari ini (24/04).
Sejalan dengan Code.org, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia juga menetapkan coding sebagai kompetensi di dalam kurikulum pendidikan nasional.
Djajeng Baskoro, Widyaprada Ahli Utama dan Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Kemdikbud RI
“Seorang anak harus memiliki kemampuan 5C yakni Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Commmunication, dan Computational Thinking. Coding termasuk ke dalam Computational Thinking untuk mewujudkan peserta didik yang berkarakter baik, literasi yang mumpuni, dan kompetensi yang unggul.” jelas Djajeng Baskoro, Widyaprada Ahli Utama dan Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Kemdikbud RI.
Kompetensi coding tersebut juga bertujuan mewujudkan profil pelajar pancasila yaitu berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.
Adri Lazuardi, Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR
“Pada era digitalisasi, di balik kecanggihan teknologi peran manusia tetaplah sangat penting. Sejalan dengan profil pelajar pancasila, guru dan orang tua bertugas untuk menanamkan nilai humanis peserta didik di tengah perkembangan teknologi. Oleh karena itu, kepada tenaga pendidik di Indonesia kami mengajak untuk bersama-sama terus menjadi pembelajar seumur hidup di dalam menghadapi perkembangan zaman.” pesan Adri Lazuardi, Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR.
BPK PENABUR Jakarta telah mempersiapkan tenaga pendidik, terkhususnya di jenjang TK untuk membentuk peserta didik di dalam enam aspek penting yang terintegrasi dengan 5C tadi. Antara lain nilai agama, motorik, emosional, kognitif, bahasa, dan seni.
“Aspek tersebut tentunya disesuaikan dengan usia tumbuh kembang anak, sehingga mereka lebih percaya diri, pantang menyerah, dan menemukan solusi dari suatu masalah.” kata Kumalasari Onggobawono, Kepala Divisi Pendidikan BPK PENABUR Jakarta.
Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk mendampingi anak selama belajar coding.
“Tetap up-to-date dengan informasi seputar coding, cari sekolah yang mendukung anak mempelajari coding, dan fasilitasi anak dengan peralatan yang memadai selama belajar coding, termasuk ikut serta dalam Code Olympiad yang diselenggarakan BPK PENABUR Jakarta dan Coding Bee Academy.” merupakan tips bagi orang tua dari Christian Fredy, Dosen Universitas Katolik Parahyangan.
“Sebagai orang tua saya berharap lewat penguasaan coding, anak dapat dilatih soal kegigihan, kepercayaan diri, juga aspek perkembangan sosial dan emosional.” ujar Catherine F. Alimsyah, Chief of Operation Officer Coding Bee Academy.
Menjelang sesi akhir talk show Jake Bell, International Partenrships Manager Code.org dan Bryan Djunaedi, Manager Product Code.org mendemonstrasikan belajar computer science dengan cara yang menyenangkan. Lewat gambar yang menarik, mereka mengklasifikasikan benda-benda apa saja yang ada di dalam laut dan sebaliknya.
Di dalam menghadapi tahun ajaran 2021/2022, BPK PENABUR Jakarta juga sudah mempersiapkan strategi sistem Hybrid Learing. Suatu sistem pembelajaran yang dilakukan secara sinkron dalam dua ruang, ruang kelas di sekolah dan di rumah bagi sebagian peserta didik.
Ir. Antono Yuwono, Ketua BPK PENABUR Jakarta
“Sarana dan prasarana canggih yang mumpuni telah kami persiapkan. Itu adalah tahap awal dari transformasi pendidikan yang sedang kami lakukan.” ungkap Ir. Antono Yuwono, Ketua BPK PENABUR Jakarta turut hadir sebagai pembicara talk show.
Setelah talk show berakhir rangkaian kegiatan “K-12 Computer Science Education Fair 2021” terus berlanjut dengan Code Olympiad yang mengusung “New Normal Life”. Sebuah ajang olimpiade yang diperuntukkan peserta didik jenjang TK hingga SMA.
Mari saksikan keseruan acara tersebut melalui link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=OfGbIGjRX-c !
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR