Tips Agar Tetap Fokus Menghadapi Ujian Sekolah On...
Read More
Mewujudkan visi dan misi menjadi sekolah yang peduli dengan lingkungan dan sosial berdasarkan nilai-nilai Kristiani, SMAK PENABUR Kota Tangerang melaksanakan program Community Social Project (CSP) bagi siswa.
Justina Sriadji Ariardi Janti, tenaga pendidik SMAK PENABUR Kota Tangerang yang juga PIC dari CSP menjelaskan bahwa tema setiap kelas berbeda-beda.
“Kelas sepuluh menjalankan proyek peduli sosial, seperti mengunjungi panti asuhan, taman belajar, dan panti wredha. Kelas sebelas melaksanakan kegiatan peduli lingkungan dan kelas dua belas tentang mendukung UMKM.” ujar Justina.
Justina menyampaikan bahwa kegiatan CSP ini dilakukan secara kelompok setiap kelas dan dapat berkolaborasi dengan kelas lainnya.
“Setiap siswa diberikan dana yang sudah ditentukan sebagai modal melakukan CSP. Kemudian, dilanjutkan melakukan survei ke lokasi yang disepakati. Setelah itu, siswa dapat berkonsultasi dengan guru pendamping untuk memutuskan. Jika butuh surat perizinan kami juga membantu siswa.” jelas Justina.
Pelaksanaan CSP berlangsung pada akhir semester ganjil. Setelah melakukan survei dan observasi, kemudian ditemukan kendala. Itu dapat terbantu dengan diadakannya seminar yang menghadirkan pakar di bidang lingkungan maupun sosial.
“Untuk lingkungan misalnya, di tahun pelajaran ini kami menghadirkan pembicara dari Sekolah Rimba. Mereka membagikan pengalaman terkait langkah-langkah dalam melestarikan lingkungan.” ungkap Justina.
Setiap siswa menjalankan projek CSP pada saat weekend maupun liburan dengan durasi 3 jam. Waktu pelaksanaan dapat disepakati dalam kelompok dan diinformasikan kepada wali kelas.
“Saya membentuk kelompok 5 orang dari satu kelas. Setelah itu, berkolaborasi dengan kelas lain yang memiliki anggota kelompok 6 orang. Jadi, kami melakukan CSP ber 11 orang. Karena mendapatkan tema lingkungan, kami pun melakukan survei terlebih dahulu ke beberapa lokasi taman yang perlu penghijauan.” ujar Janice Angela Purwita, siswa kelas sebelas SMAK PENABUR Kota Tangerang.
Janice menceritakan bahwa dalam melakukan survei Ia dan tim menemukan berbagai kendala, “Anggota kelompok yang banyak membuat banyak ide bermunculan soal lokasi taman, jadi proses observasinya lama. Tidak hanya itu, masalah lainnya adalah menentukan toko untuk membeli tanaman dan alat-alat yang diperlukan dalam melakukan penghijauan. Ada toko yang barang-barangnya kurang lengkap, jadi harus berpindah ke toko lainnya, disitu harus cari lagi tokonya dimana. Kemudian, biaya pengiriman tanaman juga perlu dipikirkan.”
Meskipun begitu, Janice dan tim akhirnya menyepakati untuk melakukan penghijauan di taman komplek perumahan yang dekat dengan sekolah, “Kebetulan ada satu anggota kelompok yang tinggal disana, jadi mudah untuk perizinan dengan RT.” tutur Janice.
Pada saat melakukan penghijauan, Janice dan tim juga menemukan masalah, “Sebenarnya dengan anggota 11 orang dan lahan taman yang luas kami bisa menyelesaikan dengan durasi 3 jam. Namun, masalahnya tanah yang kami gali itu ada yang keras, jadi sudah digali tidak bisa sampai dalam, harus pindah ke tanah yang lebih lembek agar bisa ditanami tanaman yang sudah kami beli. Lalu, karena dilakukan di pagi hari cuacanya panas dan banyak nyamuk serta serangga akibat rumput liar yang rimbun.” ungkap Janice.
Namun, keluh kesah Janice dan tim dapat teratasi karena kerja sama yang kompak. Misi melakukan penghijauan di taman tersebut pun dapat terselesaikan dengan baik.
“Walaupun banyak kendala, tapi saya dan teman-teman tim sangat senang melakukan CSP. Selain karena dilakukan diluar jam belajar mengajar, kami juga dapat saling bertukar pikiran antar anggota kelompok dan semakin akrab satu sama lain. Karena dalam berdiskusi kita ada bercandanya juga, makan bersama.” cerita Janice.
Usai melaksanakan kegiatan CSP, setiap kelompok wajib memberikan laporan dana yang digunakan serta laporan kegiatan berupa video yang dipublikasikan di media sosial sekolah.
Sebagai guru dan PIC CSP, Justina berharap agar setiap siswa semakin peduli dengan lingkungan dan sosial, “Saat ini kehidupan anak-anak ruang geraknya terbatas, begitu juga pandangan tentang lingkungan sekitar mereka. Lewat CSP siswa dapat melakukan gerakan nyata berangkat dari masalah yang ditemukan di lapangan.”
Pada Maret 2024, dua kelompok terbaik dari setiap tingkat kelas mempresentasikan kegiatan yang dilakukan dalam forum dan mendapatkan reward sebagai kenangan bagi siswa.
Ingin tahu ada program menarik apa saja di SMAK PENABUR Kota Tangerang? Dapat berkunjung ke Jalan Honoris Raya Blok J10, RT.004/RW.005, Kelapa Indah, Tangerang atau klik tautan berikut https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id/
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR