Liputan6.com, Jakarta Era Society 5.0, atau dikenal sebagai Super Smart Society, mengubah cara manusia dan teknologi berkolaborasi dalam menjawab permasalahan sosial secara efisien dan humanis. Menyikapi perubahan ini, generasi muda tidak hanya dituntut sebagai penikmat teknologi, tetapi juga sebagai inovator yang mampu menciptakan solusi masa depan.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menegaskan bahwa pendidikan bermutu adalah kunci menghadapi tantangan ini.
“Kami melaksanakan visi pendidikan bermutu dengan menerapkan deep learning, yang melibatkan tiga pendekatan utama: mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. Semua ini membutuhkan guru dengan wawasan mendalam untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna,” ungkap Atip.
Pemerintah pun telah merancang naskah akademik dan pedoman regulasi deep learning. Untuk mendukung pelaksanaannya, guru-guru terpilih akan mengikuti pelatihan di negara-negara yang telah sukses mengadopsi pendekatan ini. Selain itu, pemerintah juga berkolaborasi dengan sekolah-sekolah swasta dalam menerapkan AI dan coding sejak tingkat TK.
Sebagai pelopor pendidikan berbasis keterampilan abad 21, BPK PENABUR Jakarta telah menerapkan pendekatan 5C—Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, dan Character—sejak 2010. Pendekatan ini diperkuat dengan pengintegrasian STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) dalam kurikulum sejak 2016 dan pelajaran coding sejak 2018.
Kenny Lim, Ketua BPK PENABUR Jakarta, menjelaskan bahwa pendidikan berbasis 5C adalah kebutuhan untuk membentuk generasi yang kritis, kreatif, dan berkarakter. Baca selengkapnya...
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR