Dunia berubah begitu cepat dalam 50 tahun terakhi...
Read MoreSetelah talkshow berlangsung di YouTube Channel B...
Read MoreKembali mengudara (15/04), program Sekolah di Uda...
Read MoreJAKARTA, SATUHARAPAN.COM, Arti guru dalam filosofi Jawa, “digugu lan ditiru” dimaknai penuh oleh Keke Taruli Aritonang, guru SMPK 1 PENABUR. Pemaknaan tersebut terlihat dari teladan yang diberikan kepada peserta didik untuk gemar membaca dan menulis.
“Sebelum mewajibkan siswa membaca dan menulis, hendaknya guru menjadi teladan, sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk membaca dan menulis.” Jelas Keke.
Semangat Keke untuk menulis kembali membara setelah lulus S2 dan ingin memanfaatkan ilmu yang dimilikinya. Semangat tersebut disambut ketika Ia membaca artikel penelitian di Jurnal Pendidikan BPK PENABUR. “Jika menulis artikel penelitian seperti ini, sepertinya mudah, apalagi saya punya tesis S2. Pikiran saya saat itu.” jelas Keke. Pikiran tersebut membuat Keke mulai menulis artikel, mengirimkan kepada pengelola jurnal dan berhasil dimuat.
Sejak saat itu, Keke mulai rajin menulis. Kini, Keke memiliki banyak karya tulisan yang dimuat dalam jurnal ilmiah maupun dijadikan buku, bahkan Keke dipercaya untuk membuat modul pembelajaran Bahasa Indonesia.
Sejauh ini, sebanyak 16 ajang perlombaan menulis sudah diikuti Keke, mulai dari tingkat regional hingga nasional.
“Dari semua perlombaan tersebut memang tidak semuanya berhasil, namun saya tidak patah semangat, karena tujuan saya mengikuti lomba adalah untuk terus memotivasi saya dalam menulis.” ucap Keke.
Pegangan Keke untuk terus mengingat pentingnya menulis adalah ayat alkitab 2 Timotius 3 : 16-17, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”.
Kegemaran menulis membuat Keke menjadi pelopor penggerak literasi di SMPK 1 PENABUR, yakni lewat program Gerakan Gemar Baca dan Tulis (Gegambatu). Program Gegambatu mengajak peserta didik memanfaatkan waktu 15 menit sebelum pembelajaran dimulai untuk membaca.
Bagi Keke, membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Rutin membaca buku menjadikan peserta didik memiliki bekal untuk menulis. Dalam program Gegambatu, peserta didik juga dilatih agar dapat menuliskan catatan harian mengenai buku yang dibaca. Dengan begitu, diharapkan kemampuan literasi peserta didik jadi meningkat.
“Kemampuan literasi akan menjadi bekal bagi peserta didik saat nanti menjadi mahasiswa, mereka tidak akan kesulitan ketika harus membuat tugas akhir ataupun menulis artikel. Lewat kemampuan literasi yang mumpuni, peserta didik akan memiliki kepercayaan diri.” jelas Keke kepada Humas BPK PENABUR Jakarta.
Kecintaan Keke terhadap dunia literasi juga ditunjukkan dengan menggagas program writingpreneurship dan sociopreneurship. Program-program tersebut merupakan gabungan antara menulis dengan entrepreneurship yang menjadi ciri khas dari SMPK 1 PENABUR.
Dalam mempelopori writingreneurship, Keke terinspirasi arti dari pendidikan entrepreneurship, yaitu pendidikan yang menciptakan sosok entrepreneur dimana memiliki spirit atau mindset inovatif dengan kemampuan-kemampuan tertentu di satu bidang. Sehingga, writingpreneurship dimaksudkan sebagai seseorang yang memiliki keahlian di bidang menulis. Baca selengkapnya...
***
Mari bergabung di BPK PENABUR Jakarta https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR