Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta
K-12 Computer Science Education Fair 2021 Talk Show : “Let’s Transform Children’s Future!”
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 April 2021
Dunia berubah begitu cepat dalam 50 tahun terakhi...
Read More
Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta
Keseruan Olimpiade Coding di “K-12 Computer Science Education Fair 2021”
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 April 2021
Setelah talkshow berlangsung di YouTube Channel B...
Read More
Sekolah Kristen BPK PENABUR Terbaik & Favorit di Jakarta
Yuk, Belajar Bareng Louis dan Darlene dalam Kelas IPA Sekolah di Udara 'Student Teach Student' : “Kenali Virusnya, Lawan Penyakitnya”
Berita BPK PENABUR Jakarta - 28 April 2021
Kembali mengudara (15/04), program Sekolah di Uda...
Read More
Bagaimana Cara Membangun Kemampuan Berpikir Kritis Pada Anak Usia 6-12 Tahun?
Berita Lainnya - 21 September 2022
Memasuki era masyarakat 5.0 seorang anak perlu memiliki kompetensi 4C salah satunya kemampuan berpikir kritis dan analitis (Critical Thinking).
Lalu, bagaimana membangun kemampuan berpikir kritis pada anak usia 6-12 tahun? Berikut aspek dasar berpikir kritis yang dikenal dengan istilah FRISCO (Focus, Reasons, Inference, Situations, Clarity, dan Overview) beserta penjelasannya :
- Focus, ajak anak untuk memusatkan perhatian pada satu masalah utama.
- Reasons, anak dapat mengumpulkan alasan yang baik, masuk akal, dan dapat diterima dari masalah tersebut.
- Inference, jika anak sudah menemukan alasan, maka perlu dipertimbangkan apakah alasan tersebut akan mendukung keputusan atau kesimpulan.
- Situations, alasan yang diterima anak tentunya dipengaruhi latar belakang anak seperti lingkungan fisik, sosial, sejarah, pengetahuan, dan sebagainya.
- Clarity, saat anak menyampaikan pendapat mengenai keputusan yang diambil haruslah jelas, sehingga orang lain mudah memahaminya.
- Overview, anak perlu memastikan kembali masalah yang ditemukan, keputusan yang diambil berdasarkan apa yang sudah dipikirkan dan dipelajari oleh anak.
Sukarni, Kepala Jenjang SDK PENABUR Jakarta berpendapat bahwa dalam membangun kemampuan berpikir kritis pada anak usia 6-12 tahun yang berada di jenjang SD, tentunya harus dilihat bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk mengatakan pada diri sendiri bahwa mereka mampu berpikir kritis.
“Anak perlu diberikan pemahaman bahwa agar dapat berpikir kritis diperlukan proses mempelajari dan mengerjakan suatu permasalahan. Sebagai tenaga pendidik yang terlibat langsung dengan anak di sekolah, tentu harus mendorong dan menumbuhkan rasa percaya diri anak lewat kemampuan yang dimiliki. Kunci dari berpikir kritis adalah menghargai kemampuan anak dan memaksimalkannya.” jelas Sukarni.
Kemudian, program apa saja yang dimiliki SDK PENABUR Jakarta dalam mendorong anak berpikir kritis?
- Penerapan model pembelajaran Project Based Learning, Discovery, Inquiry, dan Problem Based Learning.
- Ekstrakurikuler coding, robotik, dan desain grafis.
- Lomba 4.0 Competition, Project Based Leaarning, coding, dan debat.
- Literasi membaca melalui buku-buku di eLib PENABUR dan perpustakaan di sekolah.
- Memanfaatkan fitur ‘Bank Soal’ guna melatih kemampuan anak memecahkan masalah dengan bentuk soal bermuatan HOTS (High Order Thinking Skills).
- Mengadakan kegiatan kokurikuler di sekolah. Kokurikuler adalah kegiatan yang bertujuan menguatkan pemahaman terhadap materi pelajaran yang diberikan tenaga pendidik kepada anak.
Yuk, dukung anak berpikir kritis dalam menghadapi era masyarakat 5.0!
***
Mari bergabung di BPK PENABUR Jakarta https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id/