Dunia berubah begitu cepat dalam 50 tahun terakhi...
Read MoreSetelah talkshow berlangsung di YouTube Channel B...
Read MoreKembali mengudara (15/04), program Sekolah di Uda...
Read MoreApa nih yang terlintas di benak kalian jikalau mendengar kata budaya, Best Teens? Apakah ciri khas bangsa, kekayaan negara, atau malah suatu hal yang membosankan? Dilansir dari https://gramedia.com, budaya atau kebudayaan merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau yakni 17.001 dan 360 suku bangsa yang berbeda beda lho. Hal itulah yang menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan daerah yang sangat beragam nih, Best Teens.
Kekayaan tersebut jangan sampai direbut oleh bangsa lain apalagi sampai hilang karena terlupakan. Maka dari itu, kebudayaan daerah harus tetap diingat dan dilestarikan. Namun siapakah yang harus melakukannya? Dan apakah menurut kalian, kita para remaja memiliki kewajiban untuk melestarikannya?
Pasti dong! Karena, kebudayaan daerah merupakan bagian dari masyarakat Indonesia dalam semua kalangan usia, termasuk kalangan remaja seperti kita. Namun, dengan kebiasaan kita yang hampir setiap hari mendengarkan lagu pop barat dan selalu menghabiskan weekend kita dengan menonton drama korea, apakah kita bisa melakukannya?
Jangan salah! Meskipun kita sering menikmati kebudayaan dari negara lain, kebudayaan daerah juga ternyata memikat hati remaja dengan keberagaman yang dimilikinya. Salah satunya adalah pantun. Guru Bahasa Indonesia SMPK PENABUR Sumarecon Bekasi, Daniel Duli Machriba, M.Pd. mengatakan seberapa semangatnya remaja jikalau dipertemukan dengan sebuah pantun. Intonasinya yang unik dan kata-katanya yang berirama dari sebuah pantun memiliki tempat tersendiri di hati remaja, pantun mulai digunakan kembali untuk mengawali dan mengakhiri setiap kegiatan yang berfungsi untuk menarik pendengar maupun untuk mencairkan suasana.
Tidak hanya itu, berdasarkan hasil wawancara dengan Cheryl Vienna Uli Tamba, salah satu murid kelas 7B dari SMPK PENABUR Summarecon Bekasi, kebudayan Batak seperti mandok hatta yang berasal dari Sumatera Utara juga dikenali dan digemari oleh anak anak remaja masa kini.
Banyak remaja yang melestarikan dan menggemari kebudayaan daerah, tetapi tidak sedikit juga yang menganggapnya remeh, tidak penting, atau bahkan sebagai bahan candaan lho! Berdasarkan hasil wawancara kami bersama beberapa murid SMPK PENABUR Summarecon Bekasi, banyak yang menjawab bahwa kebudayaan daerah terlalu outdated, membosankan, juga tidak penting!
Sikap tersebut tentu bukan cerminan yang baik dari kita sebagai generasi penerus bangsa. Sikap tersebut justru menunjukan bahwa kita tidak bangga dan tidak bersyukur akan bangsa dan negara kita sendiri. Tidak baik loh, Best Teens! Maka dari itu, SMPK PENABUR Summarecon Bekasi ingin menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan di Indonesia dengan cara memperkenalkannya pada setiap kegiatan belajar mengajar, bahkan sampai mengadakan kegiatan kegiatan bercirikan kebudayaan daerah.
Seperti yang ditunjuk foto diatas, kita juga bisa melestarikan budaya dengan mengikuti fashion show menggunakan baju adat dari daerah kita masing-masing. Tentu saja, kalian harus memakainya dengan bangga ya Best Teens! Jadi yuk, mulai sekarang kita menyadari dan melestarikan kebudayaan daerah yang kita punya. Kita bisa mulai dari hal hal yang sederhana. Seperti, mau mempelajari budaya yang baru dari teman yang berbeda suku, sering menonton video atau pertunjukkan yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia, dan mempelajari juga mendengarkan musik-musik tradisional.
Jikalau teman-teman mau melihat hasil wawancara kami, bisa menonton video berikut:
Link Video : https://youtu.be/ISXpDsnyqmQ
So are you ready to be a culture warrior, Best Teens?
Penulis : Tim 1
Siswa : Chiara Benita Joevanca Silalahi dan Aira Yovitanesa Ginting
Penulis : Chiara Benita Joevanca Silalahi dan Aira Yovitanesa Ginting - SMPK PENABUR Summarecon Bekasi
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR