Di sebuah desa kecil yang tenang, hiduplah seorang pemuda bernama Thomas yang terkenal dengan jiwa petualangnya. Dia menghabiskan hari-harinya dengan menjelajahi hutan, mendaki gunung, dan memimpikan tempat-tempat yang jauh. Hatinya bertekad untuk mencapai tempat-tempat itu, namun usahanya sering kali membuatnya merasa tidak puas.
Suatu hari, seorang pengelana tua tiba di desa tersebut. Pakaiannya lusuh, matanya terlihat lelah, namun berbinar penuh kebijaksanaan. Penduduk desa berkumpul di sekelilingnya, ingin sekali mendengar cerita dari negeri yang jauh. Thomas, yang selalu mencari kegembiraan, mendekati pengelana itu dan bertanya, "Apa rahasia kesuksesan dan kepuasan sejati?”
Pengelana itu memandang Thomas dan kemudian berkata, "Izinkan saya menceritakan sebuah cerita." Dia mulai menceritakan kisah seorang pangeran yang berusaha menaklukkan dunia, didorong oleh keinginan untuk mendapat wilayah yang luas dan mengumpulkan kekayaan. Dia melakukan perjalanan jauh dan melakukan banyak pertempuran, hanya untuk menemukan bahwa kemenangan terbesarnya tidak memberinya kedamaian. Sang pangeran telah memperoleh segalanya, tetapi kehilangan kesadaran diri dan tujuannya.
Saat Thomas mendengarkan, dia semakin penasaran. "Jadi, apa yang dilakukan pangeran?" dia bertanya dengan penuh semangat. Pengelana itu tersenyum lembut. “Sang pangeran belajar bahwa dalam mengejar keinginannya, dia telah mengabaikan esensi hatinya sendiri. Dia menyadari bahwa kepuasan sejati tidak datang dari apa yang diperolehnya tetapi dari apa yang bersedia dilepaskannya demi tujuan yang lebih tinggi.”
Pengelana tua itu melanjutkan, "Sebab barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi siapa pun yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." (Lukas 9:24) Thomas merenungkan hal ini, merasakan perubahan dalam dirinya. Selama berminggu-minggu, Thomas mulai menjalani kehidupan yang berbeda. Dia masih menjelajah, namun dia fokus berbagi petualangannya dan membantu orang lain. Dia menemukan kegembiraan bukan pada kejayaan pencapaiannya sendiri, melainkan pada tindakan kebaikan dan koneksi yang dia jalin. Seiring berjalannya waktu, Thomas menyadari bahwa dengan melepaskan ambisi egoisnya, dia akan menemukan tujuan dan kepuasan yang lebih dalam.
Petualangannya kini membawa makna baru, yang memberinya kedamaian abadi dan kepuasan sejati.
Penulis : Jocelyne Aurel Wilsen
Editor : Paskalina
SMAK PENABUR Kota Jababeka
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR