Masih segar diingatan Jennifer Heryanto, pengalamannya saat menjadi koordinator Seksi Dana Usaha di salah satu acara yang digelar SMAK 7 PENABUR. Harus mengumpulkan sejumlah uang untuk operasional acara, membuat Jennifer dan teman-teman mencari kerja sama dengan berbagai pihak. “Saat itu, tidak terhitung banyaknya penolakan dari perusahaan untuk proposal sponsorship yang diajukan.” kenang Jennifer.
Namun, penolakan bukan alasan untuk Jennifer dan teman-teman balik badan. Pukulan itu justru menjadikan mereka lebih kreatif. “Saya berinisiatif untuk mengajak teman-teman mengikuti Lomba Dekorasi Kantin Sekolah dari Sosro yang berhadiah jutaan rupiah. Dengan dukungan para guru dan teman-teman, kami berhasil meraih juara 3 se-Jabodetabek dimana hadiah yang didapatkan menjadi salah satu elemen penyumbang Dana Usaha yang signifikan.” cerita Jennifer.
Pengalaman yang nampaknya sederhana itu, ternyata membekas bagi Jennifer, yang juga menjadi lulusan termuda SMAK 7 PENABUR angkatan ketiga di usia 15 tahun. “Sungguh beruntung saya memilih bersekolah di SMAK 7 PENABUR karena kualitas pengajaran yang luar biasa dari seluruh guru. Padahal mungkin angkatan kami bukan yang terpandai secara akademis, namun berkat proses pengajaran luar biasa dapat menghasilkan output yang tidak pernah terbayangkan berada di level tersebut.” ungkap Jennifer.
Saat kelulusannya dari SMAK 7 PENABUR, teman seangkatan Jennifer berhasil meraih peringkat 6 NEM UAN tertinggi provinsi DKI Jakarta. Bahkan, 50 orang dalam satu angkatan berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), yang mana hanya tersedia satu jalur masuk saja ketika itu.
Lulus dari SMAK 7 PENABUR, Jennifer yang berhasil lolos jalur SPMB melanjutkan pendidikannya di jurusan Teknik Industri Universitas Indonesia (UI). Berkat kerja keras dan nilai-nilai berharga dari guru di sekolah, Ia berhasil menjadi Lulusan Termuda Wisuda UI dengan predikat Cumlaude Sarjana Teknik pada 2010, tepatnya di usia 19 tahun.
Bagi Jennifer prestasi dan karir gemilang yang dicapai hingga saat ini, tidak terlepas dari pondasi solid masa depan yang diterimanya dan teman-teman dari guru-guru SMAK 7 PENABUR sejak 20 tahun lalu, “Guru merupakan pahlawan yang sungguh berjasa memberikan pondasi keilmuan dan karakter untuk masa depan. Jalan hidup saya mungkin berbeda tanpa pondasi yang kuat dari guru-guru di BPK PENABUR Jakarta.” tuturnya.
Secara khusus, Jennifer turut mengucapkan terima kasih kepada Ramli Lumban Gaol, guru Matematika yang baru saja berpulang, “Beliau mengajar Matematika dengan begitu menarik, sehingga mudah dimengerti. Apabila saya bandingkan dengan teman-teman dari sekolah lain yang memerlukan les tambahan Matematika di luar jam pelajaran, banyak dari kami tidak memerlukan les lagi padahal Matematika level PENABUR secara umum lebih sulit dibandingkan dengan sekolah lain. Beliau bahkan mau bersusah payah melakukan extra miles 1 on 1 untuk memotivasi kami anak didiknya agar mengikuti seleksi PTN dengan sungguh-sungguh. Hasil extra miles beliau terbukti tidaklah sia-sia.” tutur Jennifer.
“Saya juga berterima kasih kepada Ibu Endang Setyowati yang kala itu menjadi Kepala Sekolah dan guru-guru SMAK 7 PENABUR. Berkat kepemimpinan yang luar biasa, mereka berhasil set up dan mentransformasi SMAK 7 PENABUR menjadi sekolah unggulan di DKI Jakarta.” ucap Jennifer.
“Terima kasih kepada para guru karena telah menjadi Pahlawan Masa Depan bagi puluhan ribu peserta didik BPK PENABUR. Thank you for touching our life and improving our lives.” tutup Jennifer penuh makna.
Tentang Jennifer Heryanto
***
Mari bergabung di BPK PENABUR Jakarta https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR