Penemu Teknologi Mesin Cetak

BERITA LAINNYA - 25 March 2022

Penemu Teknologi Mesin Cetak, Johannes Gensfleisch zur Laden Gutenberg

Marsyanda Valencia 12sos1/23

 

SEJARAH PENEMUAN MESIN CETAK

Saat ini, kita sangat sering menggunakan mesin cetak atau yang lebih kita kenal dengan nama printer sebagai penunjang kehidupan baik di pekerjaan dan sekolah. Namun kita tidak tahu dengan sejarah dibaliknya karena jarang mendengarnya. Yuk, sama-sama kita menjadi tahu dengan sejarahnya!

Pada awal tahun 1950-an, pandai emas dan pengusaha Jerman di Eropa, Johannes Gutenberg, mengembangkan teknologi dengan sangat pesat dan pesat, sehingga diperlukan cara cepat dan murah untuk membuat dokumen. Gutenberg telah berhasil mengembangkan teknologi mesin cetak  yang inovatif.

Dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian dunia memang tidak signifikan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa percetakan merupakan penemuan yang sangat penting bagi umat manusia. Berkat Gutenberg,  penemu mesin cetak,  Alkitab bisa menjadi buku pertama yang dicetak dan diproduksi secara massal. Penemu mesin cetak  memungkinkan Alkitab menjadi buku pertama yang diproduksi secara massal. Alkitab yang dihasilkan, yang dikenal sebagai Alkitab Gutenberg  42 baris per halaman, dibuat pada 15 Agustus 1456, dianggap sebagai buku cetak tertua di dunia barat.

 Alkitab Gutenberg yang indah dan mahal itu dijual dengan upah normal Kuli selama tiga tahun. Buku ini dijual di Pameran Buku Frankfurt 1456. Sekitar seperempat dari Alkitab Gutenberg bertahan hari ini.

 

Sang penemu mesin cetak yang dunia kenal dengan nama Johannes Gutenberg ini dilahirkan di kota Mainz sekitar tahun 1389, di negara Jerman dengan nama lengkap Johannes Gensfleisch zur Laden Gutenberg.  Johannes Guttenberg merupakan anak, tepatnya putra bungsu dari pasangan pedagang kelas atas yaitu Fierle Gensfleisch zur Laden dan istri kedua Fierle, Else Wyrich. Johannes Gutenberg pertama kali bekerja sebagai seorang tukang emas. Pada tahun 1411, terjadi pemberontakan yang besar di Mainz, tempat kelahirannya, sehingga Gutenberg harus berpindah ke Strasbourg dan tinggal disana selama 20 tahun lamanya. Gutenberg menghabiskan masa mudanya sebagai seorang tukang emas  untuk uskup dan melakukan perdagangan kain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari di tempat kelahirannya, Mainz. Setelah Johannes Guttenberg pindah ke Strasbourg karena pemberontakan di daerah kelahirannya, kemudian ia menyambung hidupnya dengan membuat barang yang terbuat dari logam. Johannes Guttenberg menghasilkan hiasan kecil bercermin untuk dijual kepada peziarah agama kristen. Gutenberg kemudian pulang ke Mainz dan bekerja sebagai seorang tukang emas

Johannes Guttenberg dilatih sebagai pandai emas pada usia dini. Karena pemberontakan di Mainz pada tahun 1411 ia harus pindah ke Strasbourg dan tinggal disana selama 20 tahun. Di Strasbourg, ia terus memproduksi produk logam. Gutenberg membuat ornamen cermin kecil  untuk dijual kepada peziarah  Kristen. Setelah itu, saya kembali ke Mainz dan bekerja sebagai  tukang emas.

 

Gutenberg bukanlah  penemu mesin cetak pertama. Hal ini dibuktikan dengan adanya bentuk cetakan yang sangat sederhana yang  ditemukan di Cina dan Korea Selatan sekitar tahun 175 Masehi. Di tahun ini, eksterior terlihat seperti kayu dan perunggu terbalik. Selanjutnya, tinta alat ini, letakkan di selembar kertas, dan gosok perlahan dengan  tongkat bambu.

Johannes Gutenberg pertama kali diakui sebagai penemu percetakan buku dari Jerman dan dianggap sebagai "bapak revolusi percetakan" yang dikenal sebagai "bapak revolusi percetakan". Mesin cetak dan bentuk yang dapat disesuaikan. Materi cetakan  pertama  oleh Johannes adalah Alkitab Gutenberg. Dicetak dengan teknologi dan kualitas tertinggi, menggunakan teknologi yang  belum sepenuhnya berkembang. Toko percetakan Gutenberg awalnya dibangun ketika  bekerja sebagai tukang emas di Mainz. Gutenberg mendapat ide dari percetakan Gutenberg  untuk membuat surat indulgensi (pengampunan) dengan mengukir lebih banyak kop surat pada surat indulgensi  agar dia bisa menghasilkan uang untuk membayar hutang sawahnya. Saat itu, buku dan surat ditulis tangan dengan huruf latin  dan  banyak melakukan kesalahan saat menyalin, dan prosesnya sangat lambat. Oleh karena itu, Johannes Gutenberg pertama kali mengacu pada huruf logam yang terbuat dari timah untuk membentuk jenis huruf Latin. Awalnya, Gutenberg terpaksa melakukan ini.

Ia telah membuat sekitar 300 bentuk huruf untuk meniru tulisan tangan kursif. Gutenberg kemudian menciptakan Gutenberg Movable Press untuk mereka cetak. Pers seluler Gutenberg adalah kontribusi terbesar Gutenberg. Setelah mesin cetak Gutenberg selesai dikerjakan dan mulai dikerjakan, Gutenberg akhirnya mencetak ribuan surat pengampunan dosa (indulgensi) yang disalahgunakan oleh Gereja Katolik. Pelecehan ini merupakan puncak dari protes dari beberapa distrik, seperti Martin Luther.

Gutenberg tidak hanya ahli  percetakan, tetapi juga menghasilkan produk sampingan percetakan seperti tinta dan mesin cetak. Tinta yang digunakan adalah campuran minyak, tembaga dan timbal dan warnanya masih bagus. Tinta ini adalah jenis lain dari tinta tulis karena kekentalan dan kelengketan tinta cetak yang tinggi. Gutenberg juga menyelesaikan paduan logam untuk membuat cetakan huruf menggunakan kombinasi timbal, antimon dan timah yang hanya digunakan sampai abad ke-20. Tebal 748 halaman, 2 spasi di setiap sisi, 66 baris spasi.

Di akhir hidupnya, ia diterima sebagai pelayan Uskup Agung Mainz. Penyebab kematian diberikan sebagai serangan jantung. Gutenberg meninggal pada tahun 1468  dan dimakamkan di Gereja Fransiskan di Mainz.

 

referensi: https://makassar.tribunnews.com/2019/03/07/tribunwiki-ini-sosok-penemu-mesin-cetak-pertama-johannes-gutenberg?page=2

 

 

 

 

 

BERITA LAINNYA - 01 December 2020
HARI AIDS SEDUNIA
BERITA LAINNYA - 02 December 2020
Sebuah Renungan.
BERITA LAINNYA - 30 November 2020
PA GURU DAN KARYAWAN SMAK PENABUR HARAPAN INDAH ,...
BERITA LAINNYA - 07 December 2020
Musim Hujan Telah Tiba
BERITA LAINNYA - 14 November 2020
Parent Cell Group : Menjadi Teman Curhat Remajaku
BERITA LAINNYA - 28 February 2022
Agenda Mingguan, Senin - Jumat 1-4 Maret 2022
BERITA LAINNYA - 02 March 2022
PERNAH MERDEKA, NAMUN KEMUDIAN SIRNA
PERNAH MERDEKA, NAMUN KEMUDIAN SIRNA
BERITA LAINNYA - 03 March 2022
ADA ASAP ADA API
ADA ASAP ADA API
BERITA LAINNYA - 04 March 2022
Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
BERITA LAINNYA - 07 March 2022
Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian di K...
Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian di K...
BERITA LAINNYA - 06 March 2023
Budaya 5S dan TOMAT
BERITA LAINNYA - 11 March 2023
Gold Flag untuk Pengurus OSIS AHI periode 2022
Gold Flag untuk Pengurus OSIS AHI periode 2022
BERITA LAINNYA - 17 March 2023
Cyber Security
Cyber Security
BERITA LAINNYA - 18 March 2023
Laporan Hasil Belajar MID Semester
Laporan Hasil Belajar MID Semester
BERITA LAINNYA - 03 May 2023
HARDIKNAS
HARDIKNAS
BERITA LAINNYA - 03 October 2023
Tari Ketuk Tilu: Keindahan dan Keunikan Tarian Tr...
BERITA LAINNYA - 04 October 2023
Mengenal Lappet: Kelezatan Khas Suku Batak
Mengenal Lappet: Kelezatan Khas Suku Batak
BERITA LAINNYA - 06 October 2023
KETIKA PANAS MENGGANAS: By Maria Trisnawati..
KETIKA PANAS MENGGANAS: By Maria Trisnawati..
BERITA LAINNYA - 08 October 2023
Daily REMINDER, 08 Oktober 2023
Daily REMINDER, 08 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 09 October 2023
Daily REMINDER, 09 Oktober 2023
Daily REMINDER, 09 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 26 January 2024
Di Jakarta, konflik Kamboja dibereskan
BERITA LAINNYA - 27 January 2024
Upaya Perdamaian Antara Israel dan Palestina: Per...
Upaya Perdamaian Antara Israel dan Palestina: Per...
BERITA LAINNYA - 28 January 2024
Sengketa di Natuna Utara,....
Sengketa di Natuna Utara,....
BERITA LAINNYA - 29 January 2024
Indonesia, Ibukota Perjuangan Asia dan Afrika......
Indonesia, Ibukota Perjuangan Asia dan Afrika......
BERITA LAINNYA - 30 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian Moro Natio...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian Moro Natio...

Choose Your School

GO