Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreAkhirnya pemerintah memutuskan sekolah agar melanjutkan siswa belajar dari rumah. Bahkan sekitar 94 persen sekolah melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dan 6 persen melanjutkan tatap muka. Hal ini disebabkan status zona daerah terkait penyebaran virus COVID-19. Tentunya selain guru dan orang tua, kepala sekolah juga adalah faktor kunci efektivitas PJJ. Pasalnya desain pembelajaran dan kinerja guru dipengaruhi oleh kepemimpinan dan kinerja kepala sekolah. Semakin kompeten dan kreatif kepala sekolah maka akan semakin efektif PJJ di era pandemi ini. Sebaliknya kegagalan PJJ di sekolah tertentu merupakan cermin kelemahan kapasitas dan kepemimpinan kepala sekolah.
Sesuai permendikbud nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah, pasal 15 yang menyebutkan, beban kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah tidak lagi wajib mengajar di kelas tetapi fokus pada manajerial dan supervisi guru.
Pra Pembelajaran
Tugas manajerial kepala sekolah sendiri mencakup desain intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam masa pandemi kuat dorongan agar pemerintah membuat pedoman standar pembelajaran masa pandemi. Dalam surat keputusan bersama 4 menteri tahun 2020 tentang panduan pembelajaran di masa pandemi, secara tersirat disebutkan prinsip SPMP yakni, sesuai dengan kondisi siswa guru, tidak fokus pada ketuntasan kompetensi dasar dan memprioritaskan kualitatif atau proses.
Sesungguhnya ketiga prinsip ini cukup menjadi bekal guru untuk mendesain PJJ yang efektif dan menyenangkan. Pada masa pandemi, kepala sekolah dan guru merumuskan ulang metode, media dan penilaian yang akan diterapkan. Beberapa sekolah menggunakan aplikasi dan media sosial seperti zoom, email, google, classroom, google meet, google form, whatsapp, youtube dan media lainnya.
Beragam pilihan aplikasi ini disesuaikan dengan kondisi siswa dan guru. Guru harus kreatif dalam memilih metode dan media. Seperti pesan Booker T. Washington, salah satu penulis dan penasehat presiden Amerika yakni "Keunggulan adalah melakukan hal yang umum dengan cara yang tidak biasa'.
Kegiatan kurikuler seperti berkunjung ke sebuah museum atau kebun raya tidak disarankan karena alasan kesehatan, namun guru bisa meminta siswa membuat projek. Dimana siswa bisa membuat mini riset terkait pandemi dari sudut yang beragam; sosiologis, sains, agama, dan budaya. Kemudian siswa menjelaskan dan mempresentasikan hasil kerjanya.
Selain itu, kepala sekolah juga harus memetakan kebutuhan kuota internet guru dan siswa. Selain bantuan operasional sekolah (BOS), kepala sekolah memikirkan sumber lain untuk pemenuhan kuota ini. Misalnya melakukan kerjasama dengan provider internet di wilayahnya masing-masing. Kepala sekolah aktif mencari informasi kuota gratis atau kuota diskon bagi pendidikan.
Di era pandemi saat ini dibutuhkan banyak inovasi kepala sekolah dalam pembelajaran jarak jauh. Kelimpahan fasilitas belajar tidak akan berguna tanpa kreativitas kepala sekolah dan guru-guru sekolah. Seperti pesan Steve Jobs, pendiri Apple yang menuliskan "Yang membedakan seorang pemimpin dan pengikut adalah inovasi."
Pasca Pembelajaran
Kemudian tugas kepala sekolah adalah menyusun form pelaporan PJJ guru yang berisi tanggal, materi, metode, media, penilaian, jumlah siswa dan kendala. PJJ dikumpulkan seminggu sekali sebagai bahan evaluiasi konerja guru. Kemudian kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bisa membaca dan menganalisa laporan PJJ selama satu bulan. Hasilnya didiskusikan dengan para guru untuk menemukan solusi-solusi masalah dan kelemahan PJJ. Maka, PJJ bulan berikutnya lebih baik daripada PJJ bulan sebelumnya.
Selain itu kepala sekolah bisa melakukan pelatihan digital literasi atau metode dan media PJJ karena sebagian guru belum terbiasa dengan PJJ. Kegiatan ini bisa dilakukan secara virtual atau tatap muka di hari sabtu sehingga tidak mengganggu aktivitas pembelajaran. Tentunya bagi guru teladan, ia akan mencari dan belajar sendiri hal-hal terkait PJJ yang efektif melalui bacaan dan video di internet.
Kepala sekolah juga harus meminta guru menjalin komunikasi dengan orang tua murid. Karena tanpa keterlibatan orang tua PJJ atau belajar jarak dari rumah tidak akan efektif karena tidak semua siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, tetapi sedang dan lemah. Bagi siswa yang kuat dan kooperatif, orang tua tidak perlu keras mengingatkannya. Akan tetapi siswa yang lemah motivasi belajarnya, dibutuhkan keterlibatan dan kepedulian orang tua. Meskipun disadari, orang tua juga harus bekerja di satu sisi, dan harus mendampingi anak belajar di sisi yang lain.
Baca Juga: Inilah Pendapat Ahli Epidemiologi tentang Pembukaan Sekolah di Masa pandemi
Memang harus diakui bahwa mengajar di era pandemi lebih berat daripada di masa normal. Tak hanya bagi guru saja, tapi bagi orang tua. Mayoritas PJJ belum optimal, itu sebabnya dibutuhkan kepala sekolah yang mampu menjalankan perannya di atas dengan baik dan komitmen yang tinggi. Kunci keberhasilan PJJ sendiri terletak pada perencanaan pembelajaran yang baik dan matang.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG