SEJARAH LAHIRNYA MATA UANG INDONESIA “Mengapa dinamakan RUPIAH?”

Berita Lainnya - 31 August 2021

SEJARAH LAHIRNYA MATA UANG INDONESIA
“Mengapa dinamakan RUPIAH?”

 

Rupiah Indonesia atau Rupiah adalah mata uang resmi yang berlaku di negara Indonesia. Sejarah rupiah itu ternyata panjang sekali, loh! Mari kita simak.

ASAL-USUL NAMA RUPIAH DARI BERBAGAI VERSI

Ada banyak versi mengenai asal-usul lahirnya nama rupiah

Pertama, disebut-sebut, nama rupiah berasal dari kata India: rupee.

Versi ini menyebutkan nama "Rupiah" dijadikan nama mata uang Indonesia karena pengaruh budaya India yang kuat semasa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara selama ratusan tahun yang telah terasimilasi ke dalam budaya dan perbahasaan di Indonesia. 

Bangsa India (khususnya Gujarat) melakukan perdagangan dengan penduduk Nusantara. Alhasil, orang-orang ini disebut-sebut sebagai perantara terpengaruhnya rupiah atas rupee India.

Versi asal-usul nama rupiah berikutnya ialah diambil dari bahasa Mongolia. Kata aslinya rupia dan artinya perak. Ingat, pada zaman dulu bahan pembuatan uang memang dari emas dan perak. Kata rupee pada mata uang India artinya perak juga. Namun, salah satu sumber menyebutkan, baik Indonesia maupun India sama-sama mengambil dari bahasa Mongolia. Alasan penguat versi ini yaitu karena Jengis Khan. Saat itu, ia (dilanjutkan Timur Lenk dan Kubilai Khan) menginvasi negara-negara selatan, di antaranya India, Pakistan, Afganistan, bahkan Rusia serta beberapa negara Eropa. Negara-negara bekas jajahan Mongolia di atas kemudian melakukan perdagangan ke Nusantara. Akhirnya mempengaruhi nama mata uang resmi negara kita. 

 

Versi terakhir menyebutkan, banyak negara yang menggunakan rupya untuk mata uang negara mereka karena merupakan hasil dari pengaruh penyebaran bahasa Sansekerta yang telah ada sejak abad ke-6 SM ke berbagai negara-negara kawasan Samudera Hindia. Bahasa Mongolia mempunyai kata rupia. Pada bahasa Sanskerta juga terdapat kata ru-pya. Keduanya sama-sama berarti perak. Beberapa orang menyakini nama rupiah berasa dari bahasa kuno ini. 

RUPIAH SEBAGAI MATA UANG RESMI

(Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/media/16185/media-keuangan-edisi-oktober-2020.pdf)

Setelah Indonesia merdeka, tak adanya kesatuan mata uang masih berlangsung. Uang Jepang masih dianggap sebagai uang sah bersama uang DJB keluaran 1925-1941 dan uang pemerintah Hindia Belanda terbitan 1940-1941.

Setelah masa itu, Indonesia juga belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI yang ditetapkan oleh pemerintah pada 29 Oktober 1946. Pemerintah kemudian memutuskan 30 Oktober sebagai Hari Keuangan Republik Indonesia karena menjadi dasar lahirnya uang emisi pertama Republik Indonesia.

Kemudian, ORI dinyatakan ditarik dari peredaran pada 1 Mei 1950.

ORI digantikan dengan uang RIS setelah Indonesia diakui kedaulatannya pada 27 Desember 1949 oleh Belanda dari salah satu hasil perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB). Indonesia pun berubah nama menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS).  Masa edar uang kertas RIS juga tidak lama, yaitu hingga 17 Agustus 1950 ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk kembali.

Di saat yang sama, Bank Indonesia juga merilis uang rupiah yang berlaku sebagai alat pembayaran.

Pada Desember 1951, De Javasche Bank dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral dengan UU No. 11 Tahun 1953 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1953 (yang kemudian menjadi hari lahir Bank Indonesia).

 

Setelah Bank Indonesia berdiri pada tahun 1953, terdapat dua macam uang rupiah yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Republik Indonesia, yaitu uang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia (Kementerian Keuangan) dan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Pemerintah RI menerbitkan uang kertas dan logam pecahan di bawah Rp5, sedangkan Bank Indonesia menerbitkan uang kertas dalam pecahan Rp5 ke atas. 

 

Kemudian, muncullah hak tunggal Bank Indonesia untuk mengeluarkan uang kertas dan uang logam, sesuai Undang-Undang Bank Indonesia Nomor 13 Tahun 1968 didasarkan pertimbangan antara uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Pemerintah secara ekonomi dipandang tidak ada perbedaan fungsional. Hal itu dilakukan untuk keseragaman dan efisiensi pengeluaran uang.

 

Begitulah perjalanan panjang lahirnya mata uang di Indonesia sampai pada asal-usul diambilnya nama rupiah dari beberapa versi.

Lalu, kenapa namanya bisa jadi rupiah? Karena pelafalan orang Indonesia, khususnya orang Jawa yang sering menambahkan huruf “h” di belakang kata. 

Elisabeth Iga Woro P.P., S.Pd.

Sumber Referensi:

  1. https://www.kemenkeu.go.id/single-page/sejarah-oeang/
  2. https://uangindonesia.com/asal-muasal-nama-rupiah/
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/Rupiah#Asal_nama_%22Rupiah%22
  4. https://www.kemenkeu.go.id/media/16185/media-keuangan-edisi-oktober-2020.pdf

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 11 August 2020
TABAH: BERTAHAN UNTUK BERTAHAN
Berita Lainnya - 01 September 2020
Saat sendiri, kutemukan Tuhan
Berita Lainnya - 18 August 2020
7 Fakta Menarik Bahasa Indonesia
Berita Lainnya - 20 August 2020
Belum Sah Jadi Orang Indonesia Kalau Belum Tahu K...
Berita Lainnya - 17 August 2020
Upacara Online HUT 75 Tahun Republik Indonesia
Berita Lainnya - 07 January 2023
Tahun Baru, Semangat Baru | Hartawati Sigalinggin...
Berita Lainnya - 21 November 2022
Sabda Bahagia | Rebecca Ayu C, S.Pd.
“Kita tidak bisa memberi jika kita tidak memil...
Berita Lainnya - 24 October 2022
FLEXING: Tabu atau Perlu Ditiru? | Florentina Bud...
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat ...
Berita Lainnya - 01 September 2022
Talitakum | Zebulon Yakhin Dan Boas, S.Si.
Selamat untuk kita semua! Arti kata ini menurut K...
Berita Lainnya - 31 January 2023
MIRROR NEURON
Pernah tidak, kamu menguap dan seketika orang ...
Berita Lainnya - 28 October 2023
Selamat Hari Sumpah Pemuda 2023
Berita Lainnya - 31 October 2023
Kelelahan? Bingung Studi? Sabbatical Dulu!
Di Indonesia, istilah ini memang belum populer.
Berita Lainnya - 15 October 2023
Bell's Palsy: Kondisi yang Memengaruhi Wajah
Meskipun kondisi ini seringkali bersifat sementar...
Berita Lainnya - 22 October 2023
SUKU ASMAT-PAPUA
Suku Asmat adalah salah satu kelompok etnis yang ...
Berita Lainnya - 27 September 2023
Iri tanda tak mampu, Iri Hati Membusukkan Tulang ...
  “ Halah bilang saja kamu iri, kan sama aku? Asa...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 January 2023
SEMINAR ENTREPRENEUR (Digital Marketing, Bisnis P...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 07 February 2023
PARENTS WEBINAR : KARIR INDUSTRI ESPORT, SITUASI ...
Mau tidak mau, suka tidak suka, “game” sepertinya...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 20 February 2023
PIDATO SISWA "KISAH KASIH DI SEKOLAH" | Shane Dar...
Selamat pagi, Yang terhormat ibu kepala sekolah s...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 March 2023
PEMBELAJARAN PKWU - REKAYASA "Membuat konversi en...
Rabu, 1 Maret 2023 - Pelaksanaan pembelajaran PKW...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 February 2023
UJIAN PRAKTEK MENULIS KELAS XII IPA/IPS | Jumat, ...
Jumat, 24 februari 2023 - Siswa kelas XII IPA/IPS...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 15 September 2023
JUARA 3 OSN INFORMATIKA - VINCENT ARMANDO
Berita BPK PENABUR Jakarta - 18 September 2023
DAFTAR SISWA DITERIMA GELOMBANG NON TES 2 2023
DAFTAR SISWA DITERIMA GELOMBANG NON TES 2 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 September 2023
PENGUMUMAN DITERIMA SISWA TAHUN AJARAN 2024/2025 ...
"PENGUMUMAN DITERIMA SISWA TAHUN AJARAN 2024/2025...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 September 2023
Lomba Merdeka Science Competition (MSC) Bidang Bi...
Selamat kepada siswa/i SMAK 2 PENABUR yang ber...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 September 2023
Puji -pujian siswa SMAK 2 PENABUR Jakarta di GKI...
Minggu, 24 September 2023 - Siswa/i SMAK 2 PENABU...

Choose Your School

GO