Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro ( BNPB/Ignatius Toto Satrio)
Tahun pelajaran baru 2020/2021 sebentar lagi akan dimulai, namun akan berbeda dari sebelumnya karena ada pandemi COVID-19. Oleh karenanya tahun ajaran kali ini diawali dengan gaya pembelajaran jarak jauh yaitu dari rumah. Siapa pun sebenarnya tidak siap dengan kondisi pembelajaran jarak jauh seperti ini namun mau tidak mau harus tetap dilakukan.
Pembelajaran jarak jauh atau pendidikan jarak jauh (PJJ) menurut Permendikbud No. 109/2013 merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. PJJ ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga pengajar, murid, dan juga orang tua di era pandemi ini. Maka dari itu perlu pembekalan yang memadai tentang metode pembelajaran seperti PJJ ini.
Mengutip laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak belajar di rumah. Ia pun memberikan tips yang perlu diperhatikan orang tua dalam membimbing proses belajar mengajar anak di rumah. Nah, orang tua murid BPK PENABUR Jakarta bisa jadikan tips ini sebagai referensi untuk diterapkan.
Suasana hati dan pikiran juga dapat memengaruhi proses belajar mengajar (PBM). Maka dari itu, siswa dan guru harus bergembira. Jangan stres. Pastikan, semuanya sudah paham dengan cara mengoperasikan alat teknologi yang menunjang proses pembelajaran jarak jauh.
Agar lebih efektif dan efisien, Tim Komunikasi Gugus Tugas Nasional menyarankan satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
“Bagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil, diskusi, kerja kelompok dan akan membuat waktu belajarnya akan lebih efektif,” ujar dr. Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Sabtu (4/7).
Selanjutnya, ketika ada tugas yang diberikan kepada anak, maka tugas orang tua untuk memastikan anak untuk berkomitmen mengerjakan setiap tugas yang ada dan ciptakan suatu tantangan yang memerlukan kolaborasi untuk meningkatkan kemampuan kerja sama.
Kali ini dr. Reisa menekankan adanya sinergi orang tua dengan guru untuk mengetahui kondisi anak dalam memahami suatu pelajaran.
“Alokasikan waktu bagi murid-murid yang tertinggal atau kurang dapat memahami sesi pembelajaran. Pastikan semua murid sudah hampir sama pemahaman terhadap subjek yang diajarkan,” jelasnya.
Lalu, orang tua bersama guru dapat menilai dan melihat kemampuan anak di beberapa mata pelajaran. Fokus dan kuatkan anak pada mata pelajaran yang dapat membantu kemampuan anak dalam mengembangkan diri seperti bahasa dan sains.
Orang tua disarankan aktif untuk mengamati, meniru dan memodifikasi sendiri metode belajar yang paling efektif di rumah.
“Amati, tiru, modifikasi, dan lihat cara guru lain belajar, dan yang pastinya yang bagus itu yang menjadi contoh. Tanya tips dan triknya. Lalu adopsi di kelas masing-masing. Begitu juga dengan para murid, tanyakan bagaimana teman bisa mengikuti pembelajaran dengan baik, meski melalui online,” ujar dr. Reisa.
Terakhir, perlu diingatkan bahwa proses belajar jarak jauh bukan memindahkan kelas dari ruang fisik ke ruang digital. Cara membuat sesi online menjadi riang gembira, dan penuh interaksi, serta mudah mentransfer ilmu pengetahuan adalah dengan berkreasi, dan tentunya dengan bekerja sama. Keaktifan orang tua bersama tenaga pendidik dalam setiap proses pembelajaran sangatlah penting.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR