Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
BPK PENABUR Jakarta telah melewati berbagai tantangan dan menghadapi perubahan zaman di usianya yang ke-72 tahun. Selain harus terus bertumbuh di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, pandemi COVID-19 yang melanda mengubah paradigma pembelajaran dan mendorong BPK PENABUR Jakarta untuk sigap beradaptasi. Berbagai aspek dalam kegiatan pembelajaran, mulai dari sumber daya manusia, fasilitas pengajaran, hingga pengembangan kemampuan peserta didik pun mengalami transformasi.
Selama ini BPK PENABUR Jakarta dikenal luas sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan pengembangan kemampuan akademik peserta didik. Namun, untuk menghadapi era 4.0 peserta didik perlu selalu mengembangkan diri melalui keterampilan abad ke-21. BPK PENABUR Jakarta terus berupaya meningkatkan soft skills para peserta didik melalui keterampilan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking, dan Creativity) yang diterapkan dalam proses pembelajaran.
“Pengajaran berubah menjadi lebih kolaboratif, komunikatif, dan eksploratif dengan dukungan fasilitas yang lebih modern baik untuk (pengajaran) online maupun offline,” tutur Francis Slamet Harjaya, tenaga pendidik SMPK 2 PENABUR yang telah mengajar selama 15 tahun.
Mempersiapkan tenaga pendidik yang berkualitas dan siap beradaptasi dengan perubahan juga menjadi salah satu poin penting. Para tenaga pendidik yang menjadi ujung tombak dalam kegiatan belajar mengajar dipersiapkan melalui berbagai pelatihan. “Pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para tenaga pendidik dalam penguasaan digital pedagogi seperti penguasaan IT, keterampilan mengajar daring, kemampuan merancang pengajaran daring yang kolaboratif, dan penekanan pada pendidikan karakter Kristiani.” terang Francis.
Hal senada disampaikan oleh Patricia J. C. Tumilisar, tenaga pendidik SMPK 2 PENABUR. “PENABUR tanggap dengan situasi pandemi yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun di mana kami harus berada di rumah karena situasi pandemi. Kami mendapatkan banyak pelatihan mengenai metode pengajaran digital. Kami diberikan kesempatan untuk meningkatkan diri sekaligus didorong untuk berkreasi serta berinovasi meskipun kami mengajar hanya dari rumah.” ujar Patricia.
Kemajuan teknologi tanpa disadari juga mengubah karakter peserta didik. Kini, peserta didik lebih mudah mencari informasi dan pengetahuan baru di internet sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan kritis dalam berpikir, namun perlu tuntunan dalam memilah informasi yang benar. Mereka pun dapat mempelajari berbagai keterampilan baru yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Tentunya, kemampuan mereka menggunakan teknologi lebih mumpuni dibandingkan generasi sebelumnya.
Bagi Patricia yang telah berkarya selama 27 tahun di BPK PENABUR Jakarta, ia bersyukur para peserta didik masih memiliki karakter yang baik seperti kepekaan dan kepedulian terhadap sesama di tengah kemajuan teknologi. “Mereka cukup canggih dan pandai sekali menggunakan gadget dan internet. Saya sebagai gurunya, apalagi yang sudah cukup berumur, kalah dengan para peserta didik. Namun demikian saya mau terus belajar, dan bersyukur anak-anak pun mau mengajari saya.” ujarnya.
Tantangan pun dirasakan oleh peserta didik. Saynen Hendriani, peserta didik SMAK PENABUR Harapan Indah menceritakan bagaimana caranya menghadapi berbagai tantangan selama bersekolah di PENABUR. “Menurut saya ada beberapa pelajaran yang cukup sulit. Tetapi saya mampu beradaptasi dengan belajar lebih giat. Para guru juga memberikan support dengan memberikan kami pelajaran tambahan dan sangat terbuka dengan pertanyaan atau pendapat-pendapat yang kami ajukan.” Menurut Saynen, tantangan yang dihadapi dapat melatih diri agar menjadi lebih bersemangat dan ulet.
Saynen merasakan perubahan di BPK PENABUR Jakarta semenjak terjadinya pandemi. Pembelajaran menjadi digital dan para peserta didik lebih memanfaatkan gadget dalam mengerjakan tugas, mengikuti penilaian harian, dan kerja kelompok. Kesempatan bagi para peserta didik untuk mengembangkan kemampuan lainnya juga terbuka lebih luas, salah satunya adalah di bidang esport.
“Di masa pandemi, kami diberikan kesempatan untuk berlomba di bidang esports melalui PESTA (PENABUR Esport Tournament).” ujarnya. Saynen sendiri adalah anggota tim esport SMAK PENABUR Harapan Indah yang baru saja menjuarai PESTA 2022. Dengan kesempatan mengembangkan minat dan bakat yang diberikan, para peserta didik diharapkan dapat memaksimalkan potensi mereka untuk berprestasi dalam berbagai bidang.
“Saya berharap ke depannya PENABUR bisa memperbanyak lomba-lomba yang akademik maupun non akademik seperti esport, agar para peserta didik dapat berkarya dan PENABUR semakin maju.” ucap Saynen.
Sementara itu, Francis berharap agar seluruh insan di BPK PENABUR Jakarta dapat bersama-sama beradaptasi dan berkolaborasi dalam mewujudkan pendidikan yang “memanusiakan manusia” berlandaskan nilai-nilai Kristiani. “Sehingga Iman, Ilmu, dan Pelayanan terwujud secara nyata.” ujarnya.
“Mari kita bersama-sama melakukan tugas yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita dengan hati yang mengarah kepada Tuhan saja.” tambah Patricia.
***
Mari bergabung di BPK PENABUR Jakarta https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id/
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR