Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Raynald Dickinson, Raphael Benedict R, dan Marco Samuel Manurung berhasil mengukir prestasi dengan meraih medali emas dalam ajang International Robot Olympiad (IRO) 2025 di Busan, Korea Selatan, setelah berhasil memamerkan robot andalan mereka “UNCRANE” sejalan dengan tema lomba yaitu underwater construction.
Tidak puas sampai disitu, tiga sekawan yang merupakan siswa kelas 11 dari SMAK PENABUR Gading Serpong terus berjuang meraih prestasi lainnya. Pada Sabtu, 15 Maret 2025 setelah melewati proses seleksi online di antara ratusan tim dari berbagai daerah di Indonesia, mereka berhasil terpilih menjadi 10 besar dalam “STEAM Competition 2025 Sampoerna Academy”.
“Tema yang diangkat dalam kompetisi kali ini adalah renewable energy dan eco friendly. Jadi, kami memutuskan membuat robot “PENYU”. Kalau penyu aslinya makan plastik dan menjadi korban pencemaran air laut, robot ini justru membantu membersihkan sampah plastik dengan memakan sampah-sampah yang ada di dalam air laut.” jelas Raphael.
Robot “PENYU” sebenarnya sudah dibuat jauh sebelum kompetisi di Korea Selatan. Proses pembuatannya dua bulan mulai dari ide hingga jadi prototype.
“Kami memakai waktu liburan akhir tahun kemarin Desember-Januari untuk menyelesaikan robot “PENYU”. Namun, karena tidak sesuai tema dengan lomba yang di Korsel, jadi kami gunakan di kompetisi kali ini.” tutur Marco.
Proses penyempurnaan robot “PENYU” dilakukan tiga hari sebelum lomba diadakan. Sebelumnya kami menggunakan sinar infrared, kemudian diubah ke AI.
“Latar belakang pembuatan robot “PENYU” sebenarnya berangkat dari permasalahan terbesar di berbagai negara di dunia yaitu air yang tercemar akibat udara yang kotor. Jadi, robot ini selain mengambil kotoran juga dapat membersihkan ketika ada zat berbahaya yang mengapung di permukaan laut dengan menggunakan tumbuhan alga yang diletakkan di sekitar robot.” jelas Raphael lagi.
Dapat menarik perhatian dewan juri, robot “PENYU” milik Raynald, Raphael, dan Marco dapat membawa mereka meraih juara 1 di “STEAM Competition 2025 Sampoerna Academy”.
“Kami sangat senang dapat meraih prestasi dalam dua kompetisi yang diikuti. Menurut kami, keberhasilan ini karena kemampuan kami dalam membagi tugas dan kerja sama yang kompak. Saya di bagian IT, Raphael lebih ke teknis, sedangkan Marco membantu mempresentasikan produk kami.” tutur Raynald.
Ketiga sekawan asal SMAK PENABUR Gading Serpong turut menceritakan bagaimana mereka akhirnya dapat tergabung ke dalam tim dan mengikuti berbagai kompetisi.
“Jadi, saya dan Raynald itu dari kelas 9 memiliki ketertarikan dengan robotik dan dipertemukan kembali di kelas 11 lewat ekstrakurikuler robotik di sekolah. Kalau Marco, kami ajak untuk membantu presentasi karena dia jago berbicara dalam bahasa inggris dan tentunya punya basic juga di robotik.” cerita Raphael.
Selain bekerja sama dan komunikasi yang baik antar anggota tim, keberhasilan yang diraih juga berkat dukungan Thomas Kristo, Kepala Sekolah SMAK PENABUR Gading Serpong.
“Kami sangat berterima kasih kepada Sir T (panggilan akrab Thomas Kristo) yang banyak membantu kami, mulai dari mencari sponsor hingga menemani ke lokasi perlombaan. Selain itu, guru-guru juga mendukung kami dalam lomba yang kami ajukan ke sekolah.” ucap Marco sambil bercerita bahwa mereka lah yang berinisiatif mencari berbagai kompetisi STEAM di internet.
Ketiga sekawan sekaligus membagikan berbagai langkah awal agar berhasil mengembangkan kemampuan di bidang STEAM dan berprestasi.
“Kita perlu memiliki kemampuan problem solving dan critical thinking, tanpa kedua hal itu susah untuk menemukan ide baru atau kalau sudah ada ide tapi ada rintangan akan sulit menyelesaikannya tanpa ada problem solving.” ungkap Raynald.
“Selain itu, kita harus jago dalam mengidentifikasi masalah yang ada dan kreatif dalam menemukan solusi dengan cara baru, karena kalau robot kita bagus tapi tidak bisa menyelesaikan masalah di lingkungan sekitar akan menjadi tidak berguna.” lanjut Raphael. Ia turut menambahkan untuk jangan takut mencoba, lebih baik gagal daripada tidak coba sama sekali.
Kedepannya Raynald, Raphael, dan Marco yang saat ini duduk di kelas XI akan mengikuti lomba STEAM yang digelar BPK PENABUR Jakarta sekaligus mempersiapkan diri untuk perkuliahan.
“Mengikuti berbagai lomba juga dapat menambah portfolio kita ketika mendaftarkan diri di universitas nanti.” timpal Raynald yang bercita-cita mengambil jurusan computer science.
Tiga sekawan asal SMAK PENABUR Gading Serpong merupakan peserta didik yang memiliki profil BEST dalam diri. Be Tough, memiliki jati diri, spiritualitas dan karakter Kristiani yang utuh dan tangguh. Excel Worldwide, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan memiliki jiwa kepemimpinan untuk tujuan positif. Share with Society, menghargai kemajemukan dan memiliki kepedulian sosial. Trust in God, memiliki sikap mengandalkan Tuhan dan menunjukan sikap takut akan Tuhan dalam kehidupan keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat.
Informasi selengkapnya tentang SMAK PENABUR Gading Serpong dapat klik tautan berikut ini https://psb.bpkpenaburjakarta.sch.id/
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR