Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Sejak usia lima tahun Prince Poetiray, siswa SDK PENABUR Harapan Indah sudah hobi bernyanyi. Berangkat dari melihat sang Ayah yang gemar menyanyi.
“Sebenarnya di usia dua tahun Prince sudah menekuni alat musik drum, tetapi karena sering lihat saya dan keluarga bernyanyi dia juga tertarik terjun di dunia tarik suara.” cerita Larry Poetiray, ayah Prince.
Akhirnya kedua orang tua mengasah bakat Prince dengan mengikutsertakannya ke dalam kursus maupun ekstrakurikuler di sekolah.
“Aku mengikuti ekstrakurikuler band di sekolah dan memegang posisi drummer, tapi terkadang aku berperan sebagai vokalis, gitaris, juga pianis. Guru pendampingku sangat baik dalam mengajarkan aku bernyanyi maupun bermusik.” ujar Prince si anak multitalenta.
Ketekunan dalam bernyanyi serta dorongan dari sekolah maupun orangtua, membuat Prince berhasil meraih juara I tingkat kota Bekasi dan juara II tingkat provinsi Jawa Barat untuk kategori lomba solo vokal di ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) 2024, mewakili sekolahnya.
Perjalanan menjadi Voice Actor di Film Jumbo 2025
Selain berprestasi di bidang tarik suara ternyata Prince juga ingin mencoba hal lain yaitu berakting.
Sekitar lima tahun yang lalu di tahun 2020, Fitris Tarigan, Ibu dari Prince mendapatkan telepon penawaran bagi putranya untuk terjun ke dunia layar lebar, yaitu dengan mengikuti casting sebagai voice actor untuk salah satu peran dalam film animasi Indonesia berjudul Jumbo.
“Ketika Mama memberitahu hal tersebut dan menanyakan apakah aku mau mengambil tawaran tersebut, aku pun langsung menjawab ‘iya’ karena aku sudah lama sekali ingin terjun di dunia akting.” tutur Prince.
Prince pun menjalani prosedur mulai dari casting, sampai akhirnya terpilih menjadi Voice Actor pengisi suara karakter Don dalam film Jumbo yang kini menjadi salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa.
“Senang dan tidak menyangka kalau antusias dari masyarakat begitu tinggi.” ucap Prince.
Perjuangan selama shooting dan pesan bagi anak Indonesia
Kesuksesan film Jumbo tidak terlepas dari perjuangan Prince dibalik layar bersama cast karakter lain yang sudah menjalankan proses shooting sejak April 2020 hingga September 2021.
“Aku belajar voice over dari voice actor profesional. Selain itu, aku juga belajar akting. Bagiku akting paling susah itu menangis, karena aku malu harus menangis di depan umum. Salah satu cast pun mengajariku tekniknya, caranya hidung ditekan, mata dibuka sampai rasanya perih seperti melihat bawang, dan pikirkan hal-hal yang membuat sedih.” jelas Prince yang juga terinspirasi oleh Junko Takeuchi, Voice Actor karakter Naruto, salah satu animasi terkenal dari Jepang.
Selama proses shooting Prince tentu harus menjaga kualitas suara, apalagi ketika bernyanyi mengisi soundtrack film Jumbo “Selalu Ada di Nadimu” dan “Dengar Hatimu”.
“Mama memberikan aku kencur utuh untuk dimakan, awalnya terasa pahit tapi lama-lama menjadi manis. Sama seperti perjalananku sebagai voice actor yang awalnya terasa sulit tapi kini berbuah manis.” kenang Prince sambil tersenyum.
Sikap pantang menyerah dan percaya diri akhirnya membuat Prince dapat menyelesaikan rangkaian proses shooting dengan baik bersama cast lainnya.
Prince berpesan kepada anak-anak di Indonesia untuk jangan takut bermimpi besar dan jangan malu-malu untuk menunjukkan bakat yang dimiliki kepada orang lain.
“Jangan malu-malu, apapun mimpimu kejar pokoknya karena kalau dikejar kita bisa jadi orang yang luar biasa.” kata Prince.
Kreativitas yang terasah dari pendidikan yang baik
“Memiliki seorang anak yang mendapatkan exposure begitu besar saat ini tentu menjadi tantangan baru yang mau tidak mau kami hadapi. Selaku orang tua kami tentu harus menanamkan kepada Prince untuk menjadi bijak karena saat ini dia sudah menjadi contoh bagi anak-anak Indonesia lainnya.” tutur Larry.
Oleh karena itu, menurut orang tua Prince penting menyekolahkan anak di sekolah yang mengajarkan disiplin, karakter, etika, di samping kegiatan belajar mengajar yang tak kalah pentingnya.
“Kami tidak bisa 24 jam bersama dengan Prince, jadi kita butuh sekolah dengan guru-guru yang mengajarkan etika baik, sehingga anak kami dapat tetap berada di jalur yang benar baik di dalam maupun di luar sekolah.” tambah Fitris.
SDK PENABUR Harapan Indah menjadi pilihan tepat bagi Larry dan Fitris. Sekolah ini memberikan pendidikan terbaik dengan berbagai program unggulan dan ragam ekstrakurikuler bagi siswa agar bisa bertumbuh menjadi generasi kreatif di bidang masing-masing.
Dengan memilih sekolah yang tepat, seorang anak akan mendapatkan pendidikan yang baik dan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, ini menjadi penting bagi anak dalam menghadapi masa depan.
Kedua orang tua Prince berpesan kepada Papa dan Mama diluar sana untuk menyekolahkan anak di sekolah yang memiliki profil siswa BEST (Be Tough Excel Worldwide, Share with Society, Trust in God) seperti di SDK PENABUR Harapan Indah.
“Jadi, anak memiliki jati diri yang tangguh, terampil dan dapat bersaing dengan dunia luar, mau bersosialisasi, serta yang terpenting takut akan Tuhan, karena apapun yang anak lakukan ketika takut akan Tuhan semua pasti berjalan dengan baik.” tutup kedua orang tua Prince.
Informasi selengkapnya tentang SDK PENABUR Harapan Indah dapat klik tautan berikut ini https://bpkpenabur.or.id/bekasi/sdk-penabur-harapan-indah
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR