Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Di zaman sekarang ini, tentu kita tidak asing lagi dengan istilah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Sudah banyak yang mendefiniskan apa itu AI. Singkatnya, AI adalah sebuah teknologi yang dirancang oleh komputer yang memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Beberapa contoh AI yaitu berupa asisten virtual, seperti Google Assistant atau Siri, mesin pencari otomatis, seperti Google, dan masih banyak contoh lainnya.
Penggunaan AI pun dapat dikatakan sangat populer dalam dunia pendidikan. Tenaga kependidikan, guru, bahkan siswa di berbagai jenjang lembaga pendidikan sama-sama telah menggunakan AI dalam kesehariannya. Sebut saja tenaga Tata Usaha, mereka menggunakan AI pada sistem manajemen sekolah atau otomatisasi tugas administrasi sekolah. Guru menggunakan AI untuk memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan penilaian. Dengan AI, semua pekerjaan menjadi lebih cepat dan praktis. Lalu, bagaimana dengan siswa? Siswa juga menggunakan AI dalam proses pembelajaran, khususnya mesin penjawab otomatis berbasis robot, yang telah menjadi “teman belajar” bagi mereka. Contohnya dapat kita lihat pada mesin penjawab otomatis yang dikembangkan oleh Microsoft, yaitu Bing. Selain itu, ada juga ChatGPT, Bard, dan masih banyak lagi.
Namun ternyata, ada juga sekolah atau universitas yang melarang penggunaan teknologi tersebut dalam proses pembelajaran. Dikutip dari theguardian.com, sekolah-sekolah di New York telah melarang penggunaan ChatGPT di semua perangkat dan jaringan karena banyak siswa yang menggunakannya untuk mencontek, terkhusus dalam menulis esai. Di balik kecanggihannya dalam menjawab pertanyaan lanjutan atau menolak permintaan yang tidak pantas, teknologi ini juga tidak selalu memberikan informasi yang akurat yang mengakibatkan siswa mendapatkan sumber belajar yang salah. Ditambah lagi, dengan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi ini, keterampilan siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis akan semakin berkurang.
Lalu bagaimana siswa dapat merasakan manfaat positif dari mesin penjawab otomatis berbasis robot? Teknologi tersebut dapat digunakan misalnya untuk menyediakan latihan tambahan, memberikan akses ke informasi untuk belajar tentang berbagai topik, dan memberikan umpan balik instan atas jawaban mereka tentang suatu pertanyaan atau masalah. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat positif dari penggunaan AI dalam pembelajaran.
Melihat hal tersebut, mari kita menggunakan teknologi dengan bijaksana. Kehadiran AI dalam pendidikan bisa menjadi kawan-sekaligus lawan-bagi para penggunanya. Jika digunakan sesuai fungsinya, maka manfaatnya akan dapat dirasakan secara positif. Namun jika penggunaannya disalahgunakan, maka lama kelamaan posisi manusia akan digantikan oleh teknologi itu sendiri, karena apa yang dilakukan manusia akan dikerjakan seluruhnya oleh teknologi berbasis robot.
Penulis : Septian Bonardo - Tenaga Pendidik SMAK PENABUR Kota Wisata
***
Mari bergabung di BPK PENABUR Jakarta https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR