Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Kecintaan terhadap alam pedesaan yang asri dan indah, membayangi langkah hidup Michaela Samantha. Lulus dari The University of British Columbia, alumni SMAK PENABUR Gading Serpong ini memilih untuk meniti karir sebagai ilmuwan sekaligus business woman di bidang fesyen yang berkantor pusat di Kanada, untuk terus dapat memperjuangkan keseimbangan alam yang dicintainya itu.
“Saya menjadi Co-founder dari Aedelhard Apparel. Ini merupakan bisnis sustainable fast fashion yang menggunakan teknologi biologi dan sudah dipatenkan untuk menanggulangi limbah-limbah organik serta proses industri dengan net zero carbon emissions serta zero waste.” ungkap wanita yang akrab dipanggil Samantha ini, yang kini tengah membangun pabrik di Indonesia dengan fokus bisnis menanggulangi polusi dan pencemaran air.
Dalam menjalankan bisnis tersebut, Samantha mendapatkan inspirasi dari guru-gurunya di sekolah. “Jadi dulu guru-guru yang mendorong saya untuk menjadi peneliti yang baik, mengikuti berbagai perlombaan, dan menyarankan saya menjalankan bisnis disamping melakukan penelitian.”
Ketika di SMAK PENABUR Gading Serpong, Samantha yang merupakan peserta didik Brilliant Class berhasil menggapai prestasi pada ajang Science and Engineering Fair 2019 di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Ia berhasil meraih Second Award dari Patent and Trademark Office Society untuk karya “C-Rice: Computational and Experimental Design Development of Transgenic Rice”.
Berkat karyanya tersebut Samantha berkesempatan bertemu dengan Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia dan beberapa pejabat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang penelitian yang dilakukan.
“Pada saat itu, guru favorit saya Pak Eko yaitu guru keterampilan memberikan petuah. Seperti, ‘kamu harus hati-hati karena penelitian kamu bisa dijadikan bisnis, kamu harus protect intellectual property yang kamu miliki, jangan hanya pintar sains saja tetapi harus mengerti bisnis juga’.” kenang Samantha. Kalimat-kalimat itu sangat membekas dalam hidup Samantha dan membuatnya bertekad mempelajari sains dan bisnis sekaligus.
Selain aktif mengikuti berbagai perlombaan, Samantha juga aktif mengikuti aktivitas sosial. Ia terlibat di dalam The Duke of Edinburgh's Award (DofE) yang dimulai sejak SMP.
“Untuk mendapatkan gold dibutuhkan dedikasi waktu selama 1,5 tahun. Saya melakukan community service di Cidokom, Jawa Barat, sebuah desa terpencil yang membutuhkan bimbingan agar lebih maju.” jelas Samantha. Ia melakukan kegiatan bercocok tanam dengan para petani disana, membantu ibu-ibu memasak makanan tradisional khas Indonesia, dan memberi makan ternak.
Kecintaan pada sains dan bisnis juga diterapkan Samantha kala itu. Seperti pada saat bertani Ia memberikan tips teknik menanam lebih efisien, serta memberikan penyuluhan obat organik yang tepat agar tidak salah ketika membeli di warung. Ia bahkan rela mendorong gerobak untuk berjualan. “Saya melakukan kegiatan ini kurang lebih sekitar dua minggu, tetapi menginap diluar program 1-2 hari karena menyukai suasana desa yang tentram dan damai.” tuturnya.
Usai lulus dari SMA, Samantha masih aktif di DofE dan hal ini juga menjadi salah satu alasan yang membuatnya menjadi World Bank YAG (Youth Advisory Group), “Mereka super excited karena ingin membangun jembatan kerja sama antar Indonesia, Inggris, dan World Bank di Washington DC, Amerika Serikat. Jadi, ini adalah hubungan diplomasi yang bertujuan memikirkan solusi dalam mengembangkan sebuah negara, bagaimana mengalokasikan keuangan untuk bisnis yang sustainable dan berkelanjutan.” jelas Samantha.
Untuk mendapatkan pengalaman berharga di sekolah baik akademik maupun non akademik seperti Samantha, segeralah bergabung dengan sekolah BPK PENABUR Jakarta terdekat. Informasi lebih lanjut dapat klik tautan berikut ini https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id .
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR