Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Integritas menjadi salah satu bekal utama untuk meraih impian. Apalagi dibarengi dengan karakter jujur, disiplin, bermoral, beretika, rendah hati, selalu mengucap syukur, serta tangguh dalam menghadapi tantangan zaman, semakin membuka jalan menuju kesuksesan. Kesemuanya itu merupakan perwujudan dari karakter Kristiani yang terus dihidupkan dalam diri siswa BPK PENABUR Jakarta.
Karakter Kristiani tersebut telah berbuah nyata melalui Ariawan Gunadi, Ketua Yayasan Tarumanagara sekaligus ketua Alumni PENABUR Indonesia (Alpenindo), yang memulai perjalanan pendidikannya di TKK 9 PENABUR, SDK 9 PENABUR, SMPK 5 PENABUR, dan berlanjut di SMAK 2 PENABUR.
“Saya terlahir dari keluarga biasa-biasa saja dan harus bekerja untuk mencari uang tambahan saat bersekolah. Saya bisa berada di posisi hari ini itu karena pondasi kuat yang ditanamkan sejak kecil, dimana di sekolah guru-guru mengajarkan integritas, kejujuran, kedisiplinan, moral, dan etika. Saya juga diajarkan untuk punya banyak teman dan memiliki ketulusan ketika membangun relasi. Selain itu, guru-guru turut mendidik saya untuk berani bermimpi besar.” ujar Ariawan dalam Talk Show Cerita Inspiratif Alumni yang diselenggarakan Biro Kerohanian dan Karakter BPK PENABUR Jakarta.
Talk show yang digelar pada Selasa, 10 Juni 2025, Pukul 07.00-12.00 WIB di Aula SMPK 5 PENABUR, Jakarta Timur tersebut mengusung tema “Menghadapi Tantangan Zaman Dengan Karakter yang Kuat”.
Pada talk show tersebut, Ariawan yang juga meraih rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Profesor Termuda itu turut menyampaikan, “Jangan bermimpi saat tidur, tapi kita harus bermimpi sampai tidak bisa tidur untuk mewujudkan mimpi itu. Kalian harus berani beda, unik, dan extra miles yaitu berupaya dengan maksimal dalam menggapai mimpi. Menurut saya kalian harus memiliki empat hal, punya mimpi yang besar, memiliki tujuan yang jelas, set networking, dan punya passion.”
Awalnya tidak percaya diri
Grace Bersyeba Martina Haba, alumni SMPK PENABUR Harapan Indah yang juga Miss Universe Indonesia Maluku 2023 sekaligus praktisi di dunia komunikasi, turut berpendapat bahwa penting memiliki karakter yang kuat karena berkaitan dengan integritas.
“Masa-masa SMA adalah saat dimana karir itu ditentukan dengan apa yang kalian lakukan saat ini. Saat sekolah di PENABUR aku adalah seorang minoritas, dari Maluku Utara, berkulit gelap, dan tidak percaya diri. Namun, setelah kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, saya jadi lebih percaya diri. Karakter yang tangguh dari sekolah membawa saya berani untuk mengikuti ajang kontes kecantikan ternama di Indonesia.” cerita Grace di hadapan Pengurus OSIS Sektor Bidang 10 dan tim PKBN2K (Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani) dari 16 SLTAK PENABUR Jakarta, SMAK PENABUR Paledang, SMAK PENABUR Serang, PENABUR Intercultural School Secondary Kelapa Gading, dan PENABUR Intercultural School Secondary Tanjung Duren, yang hadir menyaksikan talk show.
Bagi Grace karakter yang kuat perlu dipertahankan dengan mengenal Tuhan Yesus sedini mungkin, “Itu dipupuk dari sekolah dimana setiap pagi ada renungan, mau tidak mau itu tertanam di otak, masuk ke hati, dan menumbuhkan iman serta karakter Kristiani kita.“ tuturnya.
Sukses menjadi Miss Universe Indonesia Maluku 2023, menjadikan portfolionya dalam mengejar passion sebagai praktisi komunikasi. Saat ini Ia bekerja menjadi KOL di IDN Media, berkesempatan menjadi MC di berbagai acara, serta content creator.
Titik balik tak terduga
Cerita berbeda datang dari Jeremia Devananda Anca Putra, Chef dan Dosen di UPH, yang adalah alumni dari TKK, SDK, SMPK, dan SMAK PENABUR Gading Serpong.
“Saat di SMP saya bercita-cita jadi pemain sepak bola dan berencana meniti karir di Belanda, namun saya pernah jatuh sehingga tulang saya cedera. Sejak itu saya kurang termotivasi belajar sehingga nilai saya dibawah rata-rata. Sampai suatu hari ketika SMA, Kepala Sekolah saya, Sir T memanggil saya ke ruangannya untuk belajar sekaligus di motivasi untuk lulus UN (Ujian Nasional).” ungkap Jeremia kepada Thomas Kristo, Kepala SMAK PENABUR Gading Serpong alias sir T yang menjadi host talkshow.
Jeremia menemukan passion nya kembali ketika kelas 12, saat melihat tayangan program Masterchef Indonesia di televisi.
“Saya lihat Chef Juna di televisi marah-marah sama salah satu kontestan, saya jadi tertarik jadi Chef. Sudah marah-marah, masuk TV, dapat uang lagi.” ujarnya bergurau dan mengundang gelak tawa para penonton yang menyaksikan.
Jeremia menceritakan bahwa realita menjadi chef profesional tidak semudah itu, Ia dimarahi oleh atasannya dan menghadapi berbagai tantangan, tetapi itu membuatnya memiliki karakter Kristiani yang tangguh dan karirnya pun terus meningkat.
“Jadi chef profesional penting memiliki pondasi karakter yang baik agar dapat bertahan di industri ini dengan berbagai tantangan didalamnya. Sebagai dosen pun saya terus rajin belajar, karakter itu penting dimiliki, agar dapat menyeimbangkan pengajaran kepada mahasiswa saya, sehingga sesuai dengan perkembangan zaman, karena perubahan di dunia kuliner itu hitungannya bulan bukan tahunan.” jelas Jeremia yang saat ini menjadi pengurus Asosiasi Chef Indonesia (ICA), dimana para chef profesional tergabung didalamnya, termasuk Chef Juna yang dulunya hanya Ia saksikan di televisi.
Tantangan dalam berkarir juga ditemui Ariawan, salah satu contohnya pada saat ingin membangun jembatan dengan berbagai fasilitas lengkap ada CCTV dan lift yang menghubungkan antar kampus UNTAR, yang kini dapat dinikmati para pengguna jalan di area Jakarta Barat.
“Ada hambatan perizinan lahan bertahun-tahun dan berbagai tantangan lainnya ketika jembatan belum di bangun, bahkan saat jembatan sedang dibangun. Namun, saya tetap percaya kepada Tuhan bahwa ini saya lakukan bukan untuk kepentingan saya, tetapi untuk berbagi kepada masyarakat, sehingga banyak orang yang dapat menikmati JPO dengan fasilitas lengkap. Puji Tuhan, jembatan tersebut berhasil dibangun, izin juga langsung diurus setelah jembatan itu jadi.” cerita Ariawan membagikan kisahnya tentang bagaimana tantangan merupakan kesempatan untuk mengasah ketangguhan.
Cerita inspiratif dari ketiga alumni merupakan contoh nyata dari bagaimana karakter BEST BPK PENABUR Jakarta itu dihidupi dalam diri. Be Tough, memiliki jati diri, spiritualitas, dan karakter Kristiani yang utuh dan tangguh. Excel Worldwide, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki jiwa kepemimpinan untuk tujuan positif. Share with Society, menghargai kemajemukan dan memiliki kepedulian sosial. Trust in God, memiliki sikap mengandalkan Tuhan dan menunjukan sikap takut akan Tuhan dalam kehidupan keluarga, sekolah, gereja, dan masyarakat.
Informasi selengkapnya tentang sekolah di BPK PENABUR Jakarta dan pendaftaran dapat klik tautan berikut ini https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id/
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR