Dari Mangkuk Ham ke Pengharapan: Refleksi tentang Kesabaran dan Iman
BERITA LAINNYA - 05 September 2024
Dari Mangkuk Ham ke Pengharapan: Refleksi tentang Kesabaran dan Iman
Kedua anjing peliharaan saya, Hazel dan Biscotti, selalu menunggu di bawah meja saya ketika saya makan. Matanya berlinang mengharapkan saya untuk memberinya sepotong dari makanan yang saya sedang santap. Setiap kali ketika saya makan, saya selalu menyiapkan mangkok khusus untuk mereka. Meskipun saya tidak memberikannya langsung hingga saya selesai menyantap makanan saya, mereka masih menunggu dengan harapan yang penuh. Akhirnya saya memberikan mangkok isi ham kepada Hazel. Biscotti melihat hal itu tidak berusaha untuk merebut makanan yang saya berikan kepada Hazel. Ia masih menunggu saya untuk mendapatkan gilirannya. Hazel pun juga begitu, mereka berdua tidak iri ketika salah satu dari mereka mendapatkan makanan yang mereka inginkan.
Mengingat kejadian itu yang selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari membuat saya belajar dan merefleksikan diri. Kedua anjing saya tetap memegang teguh pada pengharapan dan tidak iri meskipun ada yang mendapatkannya terlebih dahulu. Pelajaran ini saya aplikasikannya dalam kehidupan saya dalam menumbuhkembangkan iman saya. Ibaratnya seperti ham yang saya telah sediakan kepada anjing masing-masing saya, Tuhan telah menyediakan berkat bagi masing-masing orang. Berpegang teguh pada pengharapan memang tidak mudah. Terkadang, perjalanan yang kita lalui terasa panjang dan melelahkan, terutama saat rencana-rencana kita tampak tidak berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Namun, dalam situasi seperti ini, penting untuk mengingat bahwa pengharapan yang kita miliki tidak pernah sia-sia.
Roma 5:5 mengingatkan kita bahwa "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." Kasih Allah yang tidak berkesudahan dan Roh Kudus yang menyertai kita adalah jaminan bahwa setiap rencana-Nya adalah yang terbaik untuk kita. Meskipun kita mungkin merasa terjebak dalam kekelaman dan ketidakpastian, kasih Allah selalu ada untuk memberikan kekuatan dan ketenangan.
Sering kali, ketika rencana kita tidak sesuai dengan harapan, kita mungkin merasa frustasi dan putus asa. Namun, mungkin itu adalah momen di mana kita sedang dibentuk untuk sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih sesuai dengan tujuan Allah dalam hidup kita. Dalam kesulitan, kita diajak untuk mempercayai bahwa Allah memiliki rencana yang indah dan penuh harapan untuk masa depan kita.
Kita dapat mengingatkan diri kita dengan ayat: Mazmur 31:25 “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan!” Oleh karena itu, sambil menunggu dalam pengharapan, janganlah kita iri dengan orang lain yang telah diberikan berkatnya terlebih dahulu oleh Tuhan. Setiap orang punya waktunya masing-masing, yang harus kita lakukan sambil menunggu adalah menumbuhkan iman kita dan berusaha menggunakan apa yang Tuhan telah berikan kepada kita, yaitu kasih karunia Allah.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur