Aksi Sosial Bina Iman Kelas XI 2020-2021

BERITA LAINNYA - 12 January 2021

     Kegiatan Aksi Sosial pada Sabtu, 18 Desember 2020 ini sebagai tindak lanjut Bina Iman untuk menumbuhkan kepedulian untuk menjadi kawan sekerja Allah. Dalam kegiatan ini peserta dapat berbincang-bincang langsung dengan Pendeta Agus, berupa kunjungan tempat binaan sosial yang ada di Semarang secara virtual. Tujuannya para siswa dapat memperoleh info tentang warga binaan Pendeta Agus sehingga anak-anak bisa peduli.

    MC yang dihadirkan adalah 2 siswa, yaitu Joanna Prisca Zurishaddai dan Jason Wilchan Samuel Simatupang. Mereka sangat interaktif dalam menyampaikan dan merespons hal yang ada. Doa pembuka disampaikan oleh Pak Ramses. Sambutan dilakukan oleh Ibu Yustina sebagai PIC Bina Iman. Kegiatan ini dihadiri perwakilan guru dan murid. Perwakilan kelas XI IPA1 (6 siswa), XI IPA 2 (12 siswa), XI IPA 3 (8 siswa), XI IPS 1 (5 siswa), dan XI IPS 2 (5 siswa). Ada pula 15 guru dan 1 Pendeta.

     Untuk lebih mengenal Pendeta Agus, ada beberapa video yang ditayangkan, yaitu dari siaran Hitam Putih terkait Pendeta Agus. Di RSUD Wongsonegoro, beliau memberikan sumbangan bagi warga marginal. Ada juga kesaksian di bidang pendidikan diberikan oleh Pendeta Agus, Semarang yang diliput Metro TV.

     Siapa sih Pendeta Agus itu sehingga dihadirkan dalam aksi sosial kali ini? Penasaran kan? Uniknya, Pendeta Agus memberikan salam “Assalamualaikum” dan salam kemanusiaan beberapa kali. Istimewa ya, seorang pendeta menggunakan bahasa Arab. Pendeta Agus menyatakan bahwa hari ini menjadi awal bergerak untuk menunjukkan cinta kasih. Cinta kasih dapat dilakukan setiap saat. Pendeta Agus memimpin Yayasan Komunitas Hati Bangsa. Ada sekitar 100 anak-anak usia sekolah dan bayi di yayasannya. Komunitas ini menyatakan pendidikan penting sehingga harus tetap sekolah sampai selesai. Aksi soisal ini berlangsung selama 15 tahun.

    Penampilan Pendeta Agus yang bertato di wajah dan tangan menunjukkan seseorang harus bisa menunjukkan dirinya sendiri. Sebagai Pendeta GPDI selama 15 tahun, beliau tidak pernah dapat kolekte dan uang persembahan sampai saat ini. Namun, yang penting dari hidup ini adalah kasih Tuhan. Walaupun tidak mendapat income dan tidak ada fasilitas, yang penting hidup kita menjadi berkat. Oleh karena itu, sebagai hamba Tuhan, beliau tidak meminta upah. Pendeta Agus tidak pernah meminta sumbangan dalam lingkungan GPDI. Beliau menjalankan tugas pelayanan saja. Beliau percaya Tuhan yang mengutusnya, pasti ada cara Tuhan untuk memenuhi kebutuhan.

     “Belajar dari kitab Injil, pelayanan Tuhan Yesus adalah sebagian besar di luar tembok gereja,” itulah pernyataan beliau. Beliau menegaskan bahwa Yesus juru selamat umat manusia. Kasih itu benar-benar nyata kepada siapapun, menghadirkan Tuhan di tengah mereka, lewat tingkah laku, sikap, dan perkataan kita. Dengan demikian, mereka makin mengenal Tuhan. Dengan mengacu pada hal tersebut, Pendeta Agus selalu bergerak dan bertemu langsung dengan orang-orang yang membutuhkannya.

     Pendeta Agus mengangap Tuhan yang memilih dia sebagai panggilan kepada Tuhan dan sesama manusia. Konteks semua manusia, tidak pandang sosial ekonomi. Gereja menjadi garam bagi dunia dan jangan dibalik. Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya lewat dirinya.  Dalam pembinaan anak-anak sosial ini tidak pernah jenuh karena dia merasa dirinya single fighter, sungguh tahu bahwa dia seorang diri. Dengan demikian, menjadi kebahagiaan bersama anak-anak, seperti ayat “kasihilah sesama seperti dirimu sendiri.” Beliau mengatakan “Ingatlah bahwa di luar tembok gereja banyak jiwa yang harus dijangkau. Untuk itu, kita harus menjadi berkat bagi orang lain.”

    Inilah pernyataan beliau yang luar biasa. Pendeta Agus menyampaikan awalnya beliau nakal. Namun, Tuhan memilih beliau. “Ibarat sampah yang didaur ulang oleh Tuhan menjadikan saya sebagai seorang pendeta seperti sekarang ini. Karena kasih dan anuggerah Tuhan, saya bisa menjadi kesaksian cara kerja Tuhan.” Siswa dan guru sangat merespons pernyataan beliau tersebut. Beberapa siswa semakin penasaran dengan mengajukan pertanyaan tentang pengalaman beliau.

     Selain itu, dihadirkan pula Nisa, seorang anak dari Yayasan Komunitas Hati Bangsa tersebut untuk bersaksi. Nisa sudah ikut yayasan ini sejak berumur 13 tahun. Nisa bersaksi bahwa selama dalam pembinaan Pendeta Agus, ia didukung untuk terus belajar untuk meraih pendidik setinggi-tingginya. Tahun depan ia akan kuliah. Walaupun kondisi secara ekonomi kurang karena ayahnya seorang pengamen dan ibunya kerja di pabrik. Pendidikan ditanggung oleh Pendeta Agus. Kuliah dapat diperoleh dengan cara yang terbaik sehingga semua anak bisa bisa mencapai cita-citanya. Wah, Pendeta Agus sungguh peduli dengan dunia pendidikan ya.

    Pernyataan yang unik Pendeta Agus bahwa seorang pendeta itu tidak pantas jika pakaiannya seperti dirinya. Beliau memakai sepatu boot dan kaos hitam. Pakaian tersebut tidak sesuai “rel”. Namun, dari tindakan Pendeta Agus, mereka mengenal beliau. Bahkan, banyak orang akhirnya kenal kasih Yesus melalui dirinya. Tuhan hadir pada semua manusia. Maka dari itu, kita harus bersyukur. Beliau mengingatkan kembali “Hadirkan Tuhan dalam wujud yang nyata. Tergeraklah hatiku akan belas kasih.”

     Ada ungkapan kasih yang diberikan Bryan Carlo dan Sharen Perla mewakili siswa yang ada. Mereka memberikan ungkapan kasih berupa dana dari peserta Bina Iman untuk Yayasan Hati Bangsa. Mereka mengajak background Ungkapan Kasih di semua peserta yang hadir.

     Pesan yang disampaikan sebelum kegiatan ini berakhir adalah makna Natal adalah belas kasih. Oleh karena itu, ayo mulai hari ini sampai selama-lamanya punya hati seperti Yesus yang tanpa pandang bulu untuk melayani.

 

”Itulah makna Yesus turun ke dunia, yaitu belas kasih. Pergilah dan perbuatlah demikian. Jadilah laskar-laskar Kristus dan saksi Tuhan agar nama Tuhan dipermuliakan.”

Margaretha Widyastuti

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 02 September 2021
Joa, Kejarlah Tujuan Baik Tuhan dengan Percaya Di...
BERITA LAINNYA - 02 September 2021
Panggil Saya Joni!
Panggil Saya Joni!
BERITA LAINNYA - 02 September 2021
Kenapa Harus SMAK HI?
Kenapa Harus SMAK HI?
BERITA LAINNYA - 01 September 2021
Pemberontakan PKI Madiun 1948, DI/TII dan PRRI/Pe...
bpk penabur jakarta, smak penabur harapan indah, ...
BERITA LAINNYA - 12 September 2021
DEMOKRASI PARLEMENTER & DEMOKRASI TERPIMPIN
DEMOKRASI PARLEMENTER & DEMOKRASI TERPIMPIN, SMAK...
BERITA LAINNYA - 16 February 2022
PCG #3 : “Develop Your Teen’s Creativity and Chri...
BERITA LAINNYA - 22 February 2022
Kesalahpahaman Berujung Maut: Kritik Terhadap Cer...
Kesalahpahaman Berujung Maut: Kritik Terhadap Cer...
BERITA LAINNYA - 21 February 2022
Odong-Odong oleh Seno Gumira Ajidarma
Odong-Odong oleh Seno Gumira Ajidarma
BERITA LAINNYA - 24 February 2022
Masa Mau Ribut Terus?
Masa Mau Ribut Terus?
BERITA LAINNYA - 25 February 2022
GAGARIN dan SOEKARNO
GAGARIN dan SOEKARNO
BERITA LAINNYA - 24 August 2023
Daily Inspiration, 24 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 26 August 2023
Etika di dunia maya, bagaimana kita seharusnya be...
Etika di dunia maya, bagaimana kita seharusnya be...
BERITA LAINNYA - 29 August 2023
Cocok untuk kamu yang susah tidur : Cara Mengatas...
Cocok untuk kamu yang susah tidur : Cara Mengatas...
BERITA LAINNYA - 27 August 2023
Daily REMINDER, 27 Agustus 2023
Daily REMINDER, 27 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Makna Proklamasi di mata anak muda ...
Makna Proklamasi di mata anak muda ...
BERITA LAINNYA - 25 January 2024
Rohingya, nasibmu kini....
BERITA LAINNYA - 26 January 2024
Di Jakarta, konflik Kamboja dibereskan
Di Jakarta, konflik Kamboja dibereskan
BERITA LAINNYA - 27 January 2024
Upaya Perdamaian Antara Israel dan Palestina: Per...
Upaya Perdamaian Antara Israel dan Palestina: Per...
BERITA LAINNYA - 28 January 2024
Sengketa di Natuna Utara,....
Sengketa di Natuna Utara,....
BERITA LAINNYA - 29 January 2024
Indonesia, Ibukota Perjuangan Asia dan Afrika......
Indonesia, Ibukota Perjuangan Asia dan Afrika......
BERITA LAINNYA - 28 October 2024
Tuhan Beserta Kita Sampai Selamanya
BERITA LAINNYA - 29 July 2024
Menjadi seperti Semut
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 30 July 2024
Meraih Damai dengan Sukacita dan Syukur
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 31 July 2024
Tuhan Memelihara
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 01 July 2024
Berserah Diri Kepada Tuhan
Daily Reminder

Choose Your School

GO