MORNING - MOTIVATION TRAINING
BERITA LAINNYA - 09 February 2022
MORNING - MOTIVATION TRAINING
oleh: Joan Cindana/XI MIPA 2
Hari Senin, 7 Februari 2022 adalah hari yang sangat menyenangkan bagi para siswa/siswi SMAK PENABUR Kota Tangerang yang terpilih untuk mengikuti kegiatan Morning atau Motivation Training. Kegiatan ini adalah kegiatan baru yang dijalankan oleh guru-guru BK SMAK PENABUR Kota Tangerang untuk mengembalikan semangat belajar bagi para anak-anak yang sudah mulai lesu dan hilang motivasi untuk belajar selama PJJ. Kegiatan ini diisi oleh 50 siswa/siswi kelas XI yang terpilih, 3 narasumber utama Dosen Prodi BK Unika Atmajaya, 3 guru BK dari AKT, dan 10 mahasiswa Prodi BK Unika Atmajaya.
Motivation Training dimulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 12.30 siang. Kegiatan dibuka oleh Ms. Angelia Emy selaku guru BK dari AKT, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ibu Henny Christine Mamahit selaku penanggung jawab acara, dan tidak lupa kata sambutan dari Kepala Sekolah AKT, Sir Thomas Kristo. Setelah mendengarkan kata sambutan, semua partisipan diajak untuk melakukan teknik grounding yang dipimpin oleh Kak Aryo, mahasiswa Prodi BK Unika Atmajaya. Di teknik ini, para partisipan diajak untuk duduk rileks dengan posisi kaki menyentuh lantai sambil memejamkan mata dan diputarkan lagu yang menenangkan. Partisipan juga diajak untuk menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan sembari melepaskan semua pikiran-pikiran yang menghalangi saat itu. Perasaan saya setelah melakukan teknik itu adalah semakin rileks, lebih tenang, dan tentunya menjadi bersemangat.
Usai melakukan teknik grounding, semua siswa/siswi dibagi kedalam 5 kelompok dan dimasukkan ke dalam breakout room sesuai dengan kelompok masing-masing. Di tiap kelompok, terdapat 2 mentor yang merupakan mahasiswa Prodi BK Unika Atmajaya. Aktivitas di breakout room dimulai dengan melakukan ice breaking, yaitu tebak lagu. Siswa harus menebak potongan lirik lagu yang dibawakan oleh suara google translate dengan berbagai aksen yang berbeda. Cukup sulit namun sangat menyenangkan karena para mentor membawakannya dengan ceria.
Setelah melakukan ice breaking, para mentor mengarahkan kami untuk menggambar apa saja di atas kertas putih polos menggunakan pensil warna. Gambar tersebut harus merepresentasikan suasana belajar kami selama beberapa bulan ke belakang atau apa saja yang kami rasakan. Saya menggambar sebuah tumpukan buku yang berbentuk tangga. Makna yang ingin saya curahkan melalui gambar tersebut adalah tentang banyaknya hal yang harus saya pelajari ketika saya ingin berproses menjadi dewasa secara karakter dan fisik. Teman-teman yang lain yang berada dalam breakout room yang sama dengan saya juga menggambarkan banyak hal kreatif. Ada yang menggambar sebuah lingkaran, batu, wanita yang tenggelam dalam lautan, MP3 Player, dan lain-lain.
Kami diminta untuk mengumpulkan gambar kami ke link Padlet yang sudah disediakan oleh mentor. Link tersebut dapat terus dibuka agar di kemudian hari kami bisa melihat perkembangan kondisi kami. Selanjutnya kami diminta untuk menuliskan sejujur-jujurnya tentang pandangan kami terhadap kondisi PJJ yang kami alami. Mulai dari pertanyaan tentang peran orang tua selama PJJ, peran guru, lingkungan, dan diri kita sendiri. Melalui metode tersebut, saya pribadi menjadi lebih terbuka dengan diri saya dan mengetahui akar permasalahan yang menghalangi proses PJJ saya.
Sesi selanjutnya adalah sesi yang paling menarik menurut saya, yaitu sesi seminar yang dibawakan oleh Bapak Dominikus David Raxel Biondi Situmorang dari Unika Atmajaya. Beliau membawakan materi tentang resiliensi atau menjadi pribadi yang lebih tangguh. Pak Raxel mengawali seminarnya itu dengan sebuah pertanyaan “Bagaimana cara kita menghadapi kondisi pandemi yang mengharuskan kita belajar di rumah ini?” dan dilengkapi dengan 2 pilihan, yaitu dengan bahagia dan tidak bahagia. Siswa dibebaskan untuk memilih salah satu dari pilihan tersebut. Setelah itu, Pak Raxel memanggil secara acak para siswa untuk mengetahui apa jawaban dari pilihan tersebut. Saya menjawab saya menghadapi kondisi ini dengan bahagia karena saya percaya dibalik semua hal-hal yang harus saya lalui, Tuhan punya rencana yang sangat indah baik untuk saya ataupun orang di sekitar saya.
Seminar yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam tersebut dilanjutkan dengan aktivitas menuliskan WDEP yang merupakan singkatan dari Wants, Direction and Doing, Evaluation, and Planning. Para siswa diajak untuk merefleksikan serta menuliskan hal-hal apa yang ingin mereka capai dalam waktu dekat atau di masa depan. Wants berisi tentang apa yang ingin saya capai, Direction and Doing berisi tentang usaha apa yang sudah saya lakukan untuk mewujudkan itu, Evaluation berisi tentang evaluasi dari usaha yang saya lakukan apakah sudah cukup atau masih kurang, dan Planning berisi tentang rencana yang akan saya lakukan untuk mengevaluasi dan mewujudkan hal yang ingin saya capai.
Di penghujung acara, kami mengisi link evaluasi terkait kegiatan hari itu. Saya mendapatkan banyak sekali manfaat dari kegiatan Morning ini. Melalui kegiatan ini, saya tidak lagi merasa sendirian, lebih bersemangat, dan tentunya termotivasi lagi untuk belajar. Mengakhiri acara hari itu, saya mendapatkan sebuah kutipan yang menarik yang ditampilkan oleh Pak Raxel dalam PPT-nya, yaitu “The future depends on what you do today.” - Mahatma Gandhi. Kutipan tersebut mengingatkan saya untuk pantang menyerah karena saya memiliki masa depan yang cerah. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur