MENJADI PEMBAWA DAMAI DALAM KELUARGA
BERITA LAINNYA - 05 April 2021
MENJADI PEMBAWA DAMAI DALAM KELUARGA
Community Social Project atau CSP adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh SMAK PENABUR Kota Tangerang. Melalui kegiatan ini, siswa-siswi diajak untuk menjadi berkat bagi sesama. Berbeda dari sebelumnya, CSP kali ini harus dilaksanakan di rumah atau dari rumah karena pandemi virus corona. Saya sendiri memilih untuk melaksanakan CSP di rumah dengan membantu mama dan adik.
Sejak awal pandemi ini, saya jadi senang memasak. Awalnya karena bosan, tapi seiring berjalannya waktu, saya rasa memasak adalah salah satu hobi saya. Jadi, untuk hari pertama CSP, 28 September 2020, saya memutuskan untuk membantu mama memasak. Saya bangun pukul 7.30 dan segera pergi ke dapur menanyakan mama apa yang dapat saya bantu. Pertama, saya menyiapkan bahan-bahan untuk masak. Mengupas dan memotong kentang, membersihkan cabai dan kangkung, memotong dan membumbui ayam, serta mengiris bawang. Saya sempat kesulitan saya mengupas kentang. Jadi, mama memberitahu saya bagaimana cara memotong kentang dengan benar agar tidak melukai diri. Setelah semua bahan siap, saya segera memasak, sedangkan mama mengawasi dan mengarahkan saya. Sekitar pukul 11.00 akhirnya semua masakan selesai. Sebelum makan bersama, saya juga mencuci semua peralatan masak dan membersihkan dapur. Saya sangat senang karena papa, mama, dan adik saya mengatakan bahwa makanan yang saya masak enak dan mereka makan dengan lahap.
Hari berikutnya, 29 September 2020, saya bangun pukul 8.00. Sama seperti hari sebelumnya, saya segera pergi ke dapur. Kali ini saya memasak fish and chips, yang mana sudah pernah saya buat sebelumnya. Jadi, saya menyiapkan semua bahan dan memasaknya sendiri. Pertama, saya mengupas dan memotong kentang, karena saya tidak memakai kentang goreng yang sudah jadi. Selanjutnya, saya membersihkan, memotong, dan membumbui ikan dory. Sekitar jam 8.30, sambil menunggu bumbu menyerap pada ikan, saya memutuskan untuk membantu adik saya mengerjakan tugas matematika. Awalnya adik saya masih bingung, jadi saya coba untuk menjelaskan pelan-pelan agar dia paham. Setelah 30 menit saya ajari, akhirnya tugasnya selesai dan dia pun mengerti. Saya segera kembali ke dapur , menyiapkan tepung untuk menggoreng ikan dan kentang. Karena kentangnya cukup banyak, saya memutuskan untuk menggoreng bergantian sehingga memerlukan waktu tambahan. Pukul 11.30 semua masakan selesai, saya segera mencuci semua peralatan masak dan membersihkan dapur. Kali ini, yang mencicipi masakan saya adalah teman-teman saya. Mereka mengatakan bahwa fish and chips yang saya buat cukup enak dan mereka menghabiskannya sampai tak bersisa.
Hari terakhir CSP, 30 September 2020, saya bangun lebih siang dari hari-hari berikutnya yaitu pukul 9.00. Menjadi suatu kebiasaan selama 3 hari untuk segera pergi ke dapur. Karena malam sebelumnya mama sudah membicarakan apa yang akan dimasak, saya tidak perlu bertanya dan segera mempersiapkan bahan-bahannya. Membersihkan dan memotong terong, mengupas dan mengiris bawang, mengupas dan mengiris wortel, memipil jagung, serta membersihkan dan membumbui ikan. Sekitar jam 10 semua bahan siap dan saya segera memasak. Saat pertengahan memasak, papa yang sudah pergi kerja menghubungi mama, meminta untuk disiapkan bekal dari rumah. Saya segera mempercepat masak agar saat papa sampai semua masakan sudah selesai. Tepat sekali, papa sampai saat semua masakan selesai sehingga papa yang sedang terburu-buru dapat langsung membawa bekalnya. Sebelum makan bersama mama dan adik, saya kembali lagi ke dapur untuk mencuci semua peralatan masak dan membersihkan dapur. Saya sangat senang karena papa, mama, dan adik mengapresiasi hasil masakan saya.
Setelah menjalani 3 hari CSP, saya merasa senang dan bersyukur. Senang karena dapat menyalurkan hobi saya sekaligus membantu mama. Saya jadi lebih paham bahwa memasak tidak semudah itu. Memikirikan menu apa yang akan dimasak dan mempersiapkan bahan-bahannya sangat membutuhkan kesabaran. Saya memang senang memasak, tetapi masak yang saya maksud disini adalah membuat kue atau hidangan penutup yang sebagian besar menggunakan bahan-bahan yang sudah siap. Jadi, saat memasak makanan sehari-hari, saya membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan bahan-bahan karena tidak biasa mengupas atau mengiris. Walau demikian, saya jadi belajar dan perlahan menjadi lebih terbiasa. Pengalaman ini dapat menjadi bekal untuk saya nanti ketika harus tinggal sendiri saat menempuh perguruan tinggi di luar kota. Saya bersyukur memiliki mama yang luar biasa, mama yang rela bangun pagi sebelum matahari terbit untuk menyiapkan makanan agar saat kami sarapan semua sudah siap. Saya berkomitmen untuk selalu menghormati mama, membantu mama, dan menghargai semua masakan yang mama buat untuk kami (saya, papa, adik).
Selain itu, saya juga senang karena dapat membantu adik saya belajar. Saya menjadi lebih dekat dengan adik saya dan dapat memacunya untuk belajar. Memang membutuhkan kesabaran saat mengajarinya. Tapi, saat mengetahui ia memahami dan memperoleh hasil yang baik, itu menjadi kesenangan sendiri bagi saya. Mengetahui mengajar itu sulit dan butuh kesabaran ekstra, saya berkomitmen untuk selalu menghormati guru-guru saya baik saat pembelajaran jarak jauh ini atau saat bertatap muka nanti, dengan mendengarkan dan memperhatikan setiap penjelasannya.
Menurut saya, dari serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa membawa damai sejahtera sebenarnya tidak sulit. Memang ada halangannya, tetapi bukan itu fokusnya. Fokusnya adalah hasilnya. Tersenyum saja sudah dapat dikatakan membawa damai, karena tak hanya diri sendiri yang merasa senang, tetapi orang disekitar juga dapat merasakan suka cita yang dibawa. Melalui CSP ini, saya kembali diingatkan untuk selalu membawa damai bagi semua orang di sekitar saya, bagaimanapun caranya, sesederhana apapun caranya. Sehingga, tak perlu melakukan CSP dulu untuk membawa damai, tetapi dalam kehidupan sehari-hari pun saya dapat membawa damai.
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Matius 5:9
(Marta Vitti Lawi / XII MIPA 2)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur