Matematika Bersajak
BERITA LAINNYA - 11 April 2022
Matematika Bersajak
Darlene Ozora XI MIPA 2 / 10
Kata siapa ikutan lomba matematika itu membosankan dan harus pintar berhitung? Ternyata ada loh cabang perlombaan yang memadukan antara ilmu matematika dan bahasa Indonesia. Cabang lomba yang cukup unik ini adalah Matematika Bersajak yang diadakan oleh himpunan mahasiswa dari FKIP Matematika Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat. Matematika Bersajak menjadi salah satu cabang lomba dalam rangkaian Lomba Intelegensi Matematika Antar Siswa. Pada lomba ini, peserta diminta untuk membuat puisi dengan menyertakan istilah-istilah matematika.
Akhir bulan Februari lalu, wali kelas saya membagikan undangan lomba Matematika Bersajak ini ke grup kelas. Beliau mengajak kami yang suka membuat puisi untuk ikut serta dalam lomba ini. Saya awalnya bingung, apa yang dimaksud dengan Matematika Bersajak? Setelah saya mencari tahu, saya jadi merasa tertantang untuk mengikuti lomba ini karena saya menyukai matematika dan juga membuat puisi. Sebelum memutuskan untuk mendaftar, saya mengumpulkan beberapa ide istilah matematika yang bisa saya gunakan dalam puisi saya nanti terlebih dahulu, seperti “angka delapan yang diputar 90 derajat” yang berarti simbol dari tak terhingga. Setelah saya yakin untuk mengikuti lomba ini, saya pun mendaftar.
Awal bulan Maret, saya mulai mencari dan mendapatkan inspirasi untuk melanjutkan puisi saya. Peristiwa utama yang menjadi inspirasi bagi saya dalam menulis adalah berpulangnya kakek saya ke hadapan Tuhan yang Maha Esa. Saya mendapat berbagai impresi, terutama dari nenek saya yang merasa sangat kehilangan beliau. Banyak momen bahagia yang mereka lalui, mereka sangat dekat dan kenal dengan satu sama lain. Pasti rasanya tetap pilu kehilangan orang yang kita kasihi walaupun kita tahu dia sudah bahagia dan lepas dari sakit penyakitnya. Pada akhirnya segala hal di masa lampau tinggal menjadi kenangan, tetapi tidak berarti kenangan tersebut menjadi tidak berharga lagi. Bertolak dari ide ini lahirlah puisi berjudul “Menghitung Kenangan”.
Tiba saatnya hari pengumuman pemenang. Ada ketidakyakinan bahwa saya bisa memenangkan perlombaan ini. Jika dilihat, karya pemenang pada tahun-tahun sebelumnya sangatlah out of the box. Saya ragu apakah puisi yang saya buat dapat bersaing? Keraguan saya pun sirna saat melihat nama saya terpampang di layar Zoom sebagai juara 2 dalam Matematika Bersajak jenjang SMA. Sungguh tidak disangka bahwa saya dapat memenangkan lomba ini.
Terkadang, kita tidak tahu bahwa kita bisa sebelum kita mencoba. Banyak sekali peluang di luar sana yang jika diambil dapat membawa hal-hal tak terduga bagi hidup kita. Tidak ada salahnya untuk aktif mengikuti berbagai lomba dan kegiatan, asalkan pembelajaran akademis kita tidak terganggu. Oleh karena itu, jangan takut untuk mencoba ya!
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur