Awas, Jangan Termakan Hoaks!!
BERITA LAINNYA - 04 March 2022
Awas, Jangan Termakan Hoaks!!
oleh Athalia Bernice Phalosa (X-MIPA.A/02)
Aji adalah seorang anak kuliahan semester akhir yang sedang mengurus skripsinya, ia tinggal bersama ibunya. Kakaknya, Ajeng adalah seorang dokter, dan sedang berada di luar kota yang tengah sibuk mengurus vaksinisasi COVID-19. Ibunya sangat perhatian pada Aji, kadang kala Aji suka lupa untuk mencuci tangan sebelum makan, padahal sangat penting di tengah pandemi ini untuk rajin mencuci tangan. Pada suatu hari, Ibunya mendapatkan berita dari teman SMP nya bahwa vaksin COVID-19 tidak halal dan berbahaya untuk penderita asma. Sontak, hal itu membuat Ibunya khawatir karena Aji memiliki penyakit asma dan vaksinnya juga tidak halal.
Aji yang mendengar hal itu langsung mengecek dari mana ibunya mendapatkan berita tersebut, ternyata berita tersebut berasal dari laman website yang tidak resmi. Ketika kakanya menelpon untuk menayakan kabar, Aji langsung meminta penjelasan dari kakaknya yang seorang dokter mengenai berita vaksin COVID-19 yang berbahaya dan tidak halal. Ajeng menjelaskan secara jelas dan detail apa saja kandungan dalam vaksin COVID-19 ini, ia juga menjelaskan apa saja syarat dan tujuan untuk mengikuti vaksinisasi COVID-19 di Indonesia. Tidak lupa Aji pun bertanya kepada kakanya dari manakah kita bisa mendapatkan informasi atau berita yang benar mengenai vaksinisasi COVID-19 ini. Ajeng memberitahu website dan akun sosial media yang dapat diakses untuk mendapatkan informasi ataupun berita mengenai vaksinisasi COVID-19 di Indonesia.
Salah satu produser dalam pembuatan film ini adalah Dr. Eng. Titis Wijayanto. Beliau adalah lulusan S1 di Universitas Gadjah Mada yang mengambil jurusan Teknik industry. Kemudian, ia mengambil S2 dan S3 di jepang, tepatnya di Kyushu University. Beliau memiliki segudang prestasi serta penghargaan selama masih duduk di bangku kuliah. Beberapa penghargaan yang ia miliki, Best Paper Awards for Mechanical and Industrial Engineering Symposia, Honorary Awards for published paper in Journal of Physiological Anthropology Honorary Awards for selected paper in International Conference, dan masih banyak penghargaan lainnya.
Dr. Eng. Titis Wijayanto menjadi salah satu produser diantara dua produser lainnya dalam film pendek yang berjudul “Jarene”. Sebagai bentuk sosialisasi akan program vaksinasi COVID-19 pemerintah, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM berkolaborasi dengan Humas Pemda DIY, memproduksi film pendek berjudul "Jarene". Film ini diharapkan dapat menjadi sarana agar masyarakat DIY tak mudah termakan isu hoaks terkait vaksinasi COVID-19. Termasuk dapat menyajikan konten yang mengedukasi tentang fakta dan manfaat vaksinasi COVID-19 sebagai upaya meningkatkan imunitas dan mengurangi dampak paparan COVID-19.
Film pendek berjudul “Jarene” ini mengambil tema jangan cepat termakan berita hoaks. Banyakanya isu hoaks terkait vaksinasi COVID-19 melatarbelakangi film pendek ini dibuat. Dalam film, para tokoh berdialog dengan menggunakan Bahasa jawa. Tokoh utama disini adalah Ibu, Aji, dan Ajeng. Karena, ketiga tokoh tersebut terlibat dalam konflik yang ada dalam film. Ibu, memiliki watak yang sangat peduli terhadap anaknya kemudian juga selalu tahu berita terkini. Aji, memiliki watak yang malas dan kurang bertanggung jawab akan tugasnya sendiri serta seringkali lupa untuk mencuci tangan sebelum makan. Sedangkan Ajeng, ia memiliki watak yang sopan dan santun dalam berbicara.
Latar tempat pada film tersebut ada di rumah Ibu dan Aji, latar waktunya adalah pada saat pagi hari, dan latar suasana dalam film adalah ceria, karena Ibu dan Aji senang akhirnya bisa menyapa Ajeng walaupun hanya melalui telepon, serta mereka juga senang karena akhirnya dapat mendapatkan informasi mengenai vaksinisasi COVID-19 secara jelas. Film pendek ini memiliki alur maju, peristiwa pada film disajikan secara kronologis, sesuai dengan urutan waktu dari awal ke akhir. Amanat yang bisa diambil dari film pendek ini adalah, jangan cepat termakan berita hoaks dan pastikan setiap berita yang kita dapatkan sudah berdasarkan pada data yang akurat. Film ini juga sangat mengedukasi para penonton mengenai vaksinisasi COVID-19 di Indonesia.
Kelebihan dari film ini adalah, film pendek ini sangat mengedukasi penonton mengenai vaksin COVID-19 dengan menjelaskan vaksinisasi COVID-19 di Indonesia secara jelas dan lengkap. Dimulai dari menjelaskan apa saja yang terkandung dalam vaksin COVID-19, kemudian menjelaskan apa saja syarat dan tujuan untuk mengikuti vaksinisasi COVID-19. Di dalam film juga tidak lupa memberikan website resmi dan akun sosial media terpercaya yang dapat diakses untuk mencari informasi dan berita mengenai vaksinisasi COVID-19 di Indonesia. Pada bagian akhir film, secara tidak langsung memberikan pesan kepada penonton untuk terus mematuhi protocol kesehatan.
Kekurangan dari film ini adalah, kurangnya animasi ketika menjelaskan vaksin COVID-19. Dengan memberikan sedikit animasi, maka akan lebih menarik dan memudahkan penonton dalam memahami penjelasan mengenai vaksin COVID-19 di Indonesia. Kemudian, kurangnya kata ajakan untuk mengikuti vaksinisasi COVID-19. Di akhir film hanya memberikan tagar sukseskan vaksinisasi, sehingga kurang mengajak para penonton untuk mengikutin vaksinisasi COVID-19.
Film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton oleh seluruh masyarakat Indonesia. Namun, untuk anak-anak berumur dibawah 10 tahun sebaiknya menonton film ini didampingi oleh orang tua. Karena, banyak istilah atau kata yang mungkin belum dikenal atau sulit dipahami. Mengapa film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton oleh seluruh masyarakat Indonesia? Karena, untuk menyukseskan vaksinisasi COVID-19 di Indonesia. Kita juga bisa melihat bahwa, masih banyak orang yang tidak percaya bahwa vaksin ini aman dan menganggap vaksin COVID-19 tidak penting untuk segera dilakukan.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur