Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreMasa-masa usia sekolah dari mulai sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) sebagian orang tua mungkin masih mengajarkan kedisiplinan pada mereka. Pasalnya, usia-usia tersebut masih terbilang belia dan segala aktivitasnya banyak dilakukan untuk belajar dan main. itulah alasan, mengapa orang tua wajib membangun kedisiplinan agar terbiasa hingga dewasa nanti.
Kedisiplinan adalah kunci keteraturan. Tentunya akan menyenangkan tinggal bersama anak-anak yang sudah biasa mandiri mengatur dirinya sendiri. Segala pekerjaan rumah anda akan terasa lebih ringan. Di samping itu, disiplin juga akan berdampak positif dalam membentuk karakter si kecil ke depan.
Namun, sayangnya sekali kali anak-anak masih mengandalkan orang tuanya sebagai alarm pengingat. Misalnya saat bangun pagi, anda harus mengeluarkan kalimat andalan "Bangun, yuk! Sudah siang. Segera mandi." Kalimat ini bisa diulang beberapa kali mulai dari suara yang lembut sampai hampir berteriak.
Tak hanya itu, untuk makan atau sekedar membereskan kamar pun, anak-anak juga harus diingatkan atau diperintah terlebih dahulu. Belum lagi kalau sudah main game, bisa berjam-jam dan lupa dengan aktivitas lain. Lalu bagaimana strategi melatih mereka agar lebih disiplin? Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan orang tua.
1.Pikirkan kembali makna "Disiplin"
Sebelum berbicara soal strategi lain, ada baiknya anda melakukan refleksi dulu untuk memahami apa makna "disiplin" Tom Limbert, M.A.. merupakan konsultan parenting dan penulis buku What The Want Tell You About Parenting, mengatakan bahwa salah bila orang tua masih berpikir bahwa disiplin adalah tentang pelatihan, ancaman, dan hukuman. Menurutnya "Ini semua tentang pengajaran dan pendidikan"
Ia juga mengatakan bahwa anak-anak perlu paham bahwa mereka disiplin bukan untuk menyenangkan orang tuanya, melainkan untuk kebaikan mereka sendiri dan membawa manfaat bagi mereka. Oleh karena itulah, mendidik anak untuk menjadi disiplin adalah cara orang tua menghargai kemampuan anak-anaknya. Penting bagi orang tua untuk menunjukkan hal tersebut.
2.Instruksi Efektif
Untuk membuat anak mau mendengarkan anda, penting untuk memperhatikan bagaimana cara anda berkomunikasi. David W. Johnson, L.M.F.F., terapis pernikahan dan keluarga di Clovis, California, AS, mengatakan "Jika anda memberi tahu anak anda hal yang sama berulang kali sebelum mereka merespon, maka anda melatih mereka untuk mengabaikan anda".
Cukup buat instruksi yang efektif dan singkat. Misal, "Kamar tidur perlu dirapikan. Kamu mau melakukannya sebelum atau sesudah mandi?" Kalimat ini akan lebih efektif ketimbang anda mengatakan, "Ayo beresin kamar tidurnya." berulang-ulang karena belum direspon.
3.Konsekuensi Alami
Tak perlu terburu-buru menghukum anak saat ia menunjukkan perilaku tidak disiplin. Biarkan ia mendapatkan konsekuensi alami, yakni akibat yang ia rasakan sendiri dari perilakunya. Amy Morin, L.C.S.W., psikoterapis dari Northeastern University di Boston AS, mengatakan, "Misal, bila si kecil tak mau makan di jam makan, biarkan ia merasa lapar sampai waktu makan berikutnya tiba. Atau biAnakla ia tidak mau membereskan kamarnya, biarkan ia kesulitan menemukan mainannya.
4.Apresiasi Kemajuan
Anak-anak berjuang untuk mengontrol dirinya sendiri, dan yang tak banyak diketahui oleh orang tua adalah sebetulnya mereka juga benar-benar berjuang untuk menyenangkan orang tuanya. Dana Obleman, parenting expert penulis buku Kids: The Manual, mengatakan, "Tidak ada yang membuat anak lebih bahagia daripada kebanggaan yang mereka rasakan ketika menerima pujian dari ibu atau ayah mereka. Apresiasi anda akan mendorongnya terus memperbaiki diri dalam hal disiplin. Namun, pastikan anda memuji apa yang perlu diuji saja dan tidak berlebihan.
5.konsisten
Dr. Susan Bartell, psikolog di New York, AS, menegaskan bahwa konsistensi adalah hal yang sangat dibutuhkan. pastikan anda sudah sejalan dengan suami dan seluruh anggota keluarga di rumah untuk menjalankan cara yang sama dalam membangun kemandirian anak.
Jangan sampai, ada yang melanggar kesepakatan, misal, apa yang menurut anda tidak boleh justru diperbolehkan oleh suami anda. Disiplin yang tidak konsisten sebenarnya dapat memperkuat perilaku negatif karena anak anda akan terus melakukannya dengan harapan bahwa kali ini ia tidak akan mendapatkan masalah.
Kedisiplinan adalah dasar utama bersikap. Jika semua bisa dilakukan dengan disiplin, tentunya masa depan akan menjadi lebih baik. Mulai dari berangkat sekolah, belajar, menjaga kebersihan, mentaati peraturan sekolah dan sebagainya.
Baca Juga : Kebiasaan Sederhana dan Disiplin yang Harus Dilakukan Anak Sekolah
Semua itu butuh kedisiplinan yang kuat. Oleh karena itu, sebagai orang tua yang mempunyai jam terbang lebih tinggi bersama anak, ada baiknya ajari kedisiplinan sedini mungkin agar kelak dewasa nanti sudah terbiasa.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG