Menemukan Darma dalam Banjir Informasi

Berita Lainnya - 02 February 2022

Hidup bersama membutuhkan setiap anggotanya untuk melaksanakan kewajibannya dalam melaksanakan kepentingan umum. Setiap anggota masyarakat memiliki kewajiban utama untuk mengupayakan keadilan dan kesejahteraan kota dan tanah airnya. Hidup bersama dalam dunia maya dan nyata sejatinya membutuhkan sikap yang mengutamakan kepentingan hidup bersama. Sikap altruis harus mengatasi natur kita yang cenderung bersikap egois.

 

Hidup bersama dalam dunia maya yang anonim memang cenderung mendorong individu untuk kurang bertanggung jawab. Popularitas melalui sensasi viral sering membutakan individu untuk mengekang hasrat dan emosinya. Komentar yang serampangan dan sarkastik lebih mudah ditemukan di jagad maya daripada dunia nyata. Individu dalam dunia nyata umumnya tidak terlalu berani berkomentar serampangan tanpa pertimbangan etis.

 

Masyarakat Indonesia yang beradab tentu sangat menghargai darma. Darma dalam pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan kewajiban, tugas hidup, kebajikan. Tiap profesi memiliki sumpah atau janji yang sejatinya merupakan kewajiban. Prajurit TNI memiliki sumpah, yaitu sapta marga. Profesi dokter memiliki sumpah dokter yang disadur dari sumpah Hipokrates yang dikenal sebagai bapak kedokteran. Organisasi yang bukan perhimpunan profesi sekalipun memiliki darma yang mengikat setiap insan yang tergabung di dalamnya. Pramuka yang melaksanakan kegiatan kepramukaan yang bersahaja memiliki dasa darma yang begitu mulia.

 

Mengatasi Banjir Informasi

Masyarakat Majapahit sangat menghargai sumpah mereka. Hal itu dapat dijumpai dalam Kitab Kutara Manawasastra. Dalam jurnal Accounting and Finance Review (2016) dijumpai tulisan Novrida Qudsi Lutfillah dkk. yang mengungkap praktik hutang-piutang pada masa Majapahit (1350 Masehi). Masyarakat Majapahit sangat menjunjung tinggi sebuah sumpah. Mereka sangat serius dengan sumpah yang mereka ikrarkan karena harus dipertanggungjawabkan langsung kepada Tuhan. Orang yang menyangkal pawitan (surat hutang) dan menagih hutang tanpa dasar yang kuat dinilai sebagai orang yang tidak mengenal darma. Pihak kreditur dan debitur yang terlibat dalam prahara hutang-piutang tersebut akan diperhadapkan kepada raja. Raja memerintahkan mereka untuk bersumpah kepada Tuhan.

 

Infodemi atau banjir informasi pada masa pandemi ini sangat memprihatinkan. Segudang informasi masuk dalam pesan instan di telepon pintar kita. Informasi tersebut berisi obat alternatif mengatasi covid-19, kiat meningkatkan imunitas, dan yang paling mengerikan adalah sejumlah berita bohong terkait covid-19. Infodemi dalam jagad maya menghujam akun media sosial kita tanpa ampun. Informasi dan berita daring yang mengandalkan kecepatan semata-mata tanpa melalui proses jurnalisme yang ketat akan menciptakan kegaduhan dan kekalutan dalam ruang publik. Jutaan berita bohong atau hoaks tersebut tidak dapat dibendung. Otak neo-cortec kita seolah dipaksa untuk memercayainya.

 

Kita belum dilatih secara terampil untuk melek media dalam abad informasi ini. Logika dalam croc brain seolah lumpuh karena tidak beri ruang memadai untuk memeriksa satu demi satu tiap informasi seputar pandemi covid-19. Opini publik mudah diombang-ambingkan dengan mudah jika nalar mereka biasa terpapar oleh berita cepat saji dan berita sensasional. Cukup miris jika oknum dokter dan sejumlah pesohor tanah air masuk dalam pusaran hoaks. Perang opini tersebut harus dimenangkan oleh akal sehat. Namun, akal sehat dalam situasi infodemi dan pandemi mendapat cobaan besar. Indonesia memang masuk dalam sorotan Digital News Report karena tingkat penetrasi internet di Indonesia pada tahun ini sangat fantastis, yaitu mencapai 71% dari total 276 juta penduduk. Ironinya adalah kepercayaan publik terhadap berita tergolong rendah, yaitu hanya 39%. Kemauan masyarakat untuk membayar demi mengonsumsi berita hanya 19% menurut laporan Prof. Janet Steele dari George Washington University (Ignatius Haryanto, Kompas, 16/7/2021).

 

Ada tiga hal yang dapat ditempuh untuk mengatasi infodemi. Pertama, bersikap skeptis. Sikap yang meragukan segala informasi yang menerpa membuat kita tetap siaga terhadap informasi hoaks yang cenderung bombastis dan sensasional. Kedua, bijak berliterasi. Setiap informasi yang bukan dari media arus utama cenderung mengedepankan kecepatan dan mengorbankan akurasi data perlu diverifikasi. Media cetak, media televisi, media berita daring berbayar yang diasuh media cetak kredibel layak dijadikan rujukan utama. Ketiga,  suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Rumusan kesembilan dalam dasa darma pramuka ini terdengar klise, tetapi komitmen tersebut merupakan senjata ampuh untuk mengelola rasa dan karsa. Musuh terbesar kita adalah diri sendiri yang mudah menghasut dan dihasut orang lain. Jagad maya dan dunia nyata menantikan adab kesucian agar kita mampu menuai berbagai kebajikan di tengah ancaman wabah pandemi dan infodemi.*** (Pagar Sianipar, guru sejarah dan pembina pramuka di SMAK 5 Penabur Jakarta)

 

Artikel ini pernah terbit pada 15 Oktober 2021 dalam https://www.kompasiana.com/pagarsianipar0148/6168d0efdf66a7240c522a12/menemukan-darma-dalam-banjir-informasi?page=1&page_images=1

Tags:
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 October 2020
Jadwal Pelajaran Kelas X 2-6 November 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 October 2020
Jadwal Pelajaran Kelas XII 26-30 Oktober 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 October 2020
Jadwal Pelajaran Kelas XI 26-30 Oktober 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 October 2020
Jadwal Pelajaran Kelas X 26-30 Oktober 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 17 October 2020
Jadwal Pelajaran Kelas XII 19-23 Oktober 2020
Berita Lainnya - 31 March 2024
Tempat yang Paling Aman Hanyalah Allah
Berita Lainnya - 30 March 2024
Lord, I Give You Control Over My Life so You can ...
Lord, I Give You Control Over My Life so You can ...
Berita Lainnya - 29 March 2024
Jika Kita Menemukan Rasa Aman dalam Dunia Ini, Ma...
Jika Kita Menemukan Rasa Aman dalam Dunia Ini, Ma...
Berita Lainnya - 28 March 2024
Lets Keep in Mind That Act of Service can Speak C...
Lets Keep in Mind That Act of Service can Speak C...
Berita Lainnya - 27 March 2024
Berbuat Baik dan Adil bagi Sesama yang Menderita ...
Berbuat Baik dan Adil bagi Sesama yang Menderita ...
Berita Lainnya - 28 November 2023
Be Joyfull in Hope, Patient in Affliction, Faithf...
Berita Lainnya - 27 November 2023
Memberikan Legacy Berupa Kebaikan yang Inspiratif...
Memberikan Legacy Berupa Kebaikan yang Inspiratif...
Berita Lainnya - 23 November 2023
Regulasi Emosi, Emangnya Penting?
Regulasi Emosi, Emangnya Penting?
Berita Lainnya - 24 November 2023
Ketulusan Cinta Kita kepada Tuhan Tampak Melalui ...
Ketulusan Cinta Kita kepada Tuhan Tampak Melalui ...
Berita Lainnya - 23 November 2023
You can Be Stable and Mature Christian Who Follow...
You can Be Stable and Mature Christian Who Follow...
Berita Lainnya - 31 March 2023
Minggu Palmarum
Berita Lainnya - 24 January 2023
Pukul Berapa Sekarang dalam Jam Kehidupanmu?
Pukul Berapa Sekarang dalam Jam Kehidupanmu?
Berita Lainnya - 09 March 2023
Yusuf Si Tukang Kayu yang Istimewa
Yusuf Si Tukang Kayu yang Istimewa
Berita Lainnya - 08 February 2023
Yusuf dan Kesadaran Gender
Yusuf dan Kesadaran Gender
Berita Lainnya - 10 January 2023
Menjadi Manusia Berkualitas Seperti Yusuf
Menjadi Manusia Berkualitas Seperti Yusuf
Berita Lainnya - 26 October 2020
REALITA.CO: Sukses Gelar Pensi di Tengah Pandemi ...
Berita Lainnya - 25 October 2020
LENSA INDONESIA.COM: Siswa SMAK 5 PENABUR Jakarta...
Berita Lainnya - 24 October 2020
KALDERANEWS.COM: Escalades Revival SMAK 5 Penabur...
Berita Lainnya - 23 October 2020
ARAHAN KITA.COM: Keren, Siswa SMAK 5 PENABUR Jaka...
Berita Lainnya - 20 October 2020
METRO ONLINE.CO: Siswa SMAK 5 PENABUR Jakarta Suk...

Choose Your School

GO