The Mandela Effects

Berita Lainnya - 31 August 2022

“The Mandela Effect refers to a situation in which a large mass of people believes that an event occurred when it did not. The term was originated in 2009 by Fiona Broome, after she discovered that she, along with a number of others, believed that Nelson Mandela had died in the 1980s (when he actually died in 2013).”

Sobat SMAK, seperti dikatakan di atas, efek Mandela mengacu pada situasi banyak orang percaya bahwa suatu peristiwa terjadi padahal sebenarnya tidak. Broome terkejut karena begitu banyak orang yang dapat mengingat peristiwa identik yang sama dengan sangat mendetail padahal itu tidak pernah terjadi. Nelson Mandela died on December 5, 2013, in Johannesburg. He was 95 years old, Sob. 

Didorong oleh penerbit bukunya, Broome memulai situs webnya untuk membahas apa yang disebutnya Efek Mandela dan insiden lain yang serupa.

 

Memori sangat mudah ditempa. Beberapa ingatan palsu mengandung unsur fakta, yang sangat mirip dengan peristiwa sebenarnya yang dimaksud. Masukan dari orang lain dapat mengubah ingatan, menyebabkan orang salah mengingat peristiwa atau mengingat peristiwa yang tidak pernah terjadi, salah satu contohnya peristiwa kematian Mandela di atas.

 

Beberapa penyebab Efek Mandela seperti dirangkum dari beberapa sumber:

  1. False memory. Ketika kita recall ingatan, alih-alih diingat dengan sempurna, ingatan itu dipengaruhi sampai pada titik yang pada akhirnya bisa menjadi salah. Dengan cara ini, memori tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna.
  2. Konfabulasi (confabulation). Konfabulasi adalah ingatan palsu yang dihasilkan seseorang secara spontan, seringkali untuk mengkompensasi lubang dalam ingatan seseorang.
  3. Priming. Dalam psikologi, priming menggambarkan fenomena di mana paparan stimulus secara langsung memengaruhi respons seseorang terhadap stimulus berikutnya. Misalnya, jika seseorang membaca atau mendengar kata “rumput”, mereka akan mengenali kata terkait lainnya, seperti “pohon” atau “mesin pemotong rumput”, lebih cepat daripada kata yang tidak terkait.

 

Konsep efek Mandela ini cukup populer di blog. Beberapa blog menyatakan bahwa beberapa menggunakan efek Mandela untuk mempromosikan klaim palsu dan menyebarkan berita konspirasi.

Internet adalah alat yang ampuh untuk menyebarkan ingatan dan keyakinan palsu itu. Berdasarkan prinsip dasar ingatan, beberapa situs web mungkin dapat meyakinkan orang untuk mempercayai hal-hal yang tidak pernah terjadi dengan menggunakan taktik seperti priming, mencampurkan informasi yang salah dengan informasi yang benar, sering mengulangi klaim palsu sehingga mulai tampak menjadi benar, menyebarkan berita palsu untuk mendukung klaim palsu.

 

Sob, efek Mandela mungkin tidak berbahaya, tetapi hal ini dapat mendukung teori konspirasi atau agenda politik. Verifikasi ingatan secara independen, terutama yang memiliki konsekuensi sosial atau politik yang penting, dapat memperlambat penyebaran informasi yang salah dan konspirasi atau hoax. **Iw

 

Disadur dari beberapa sumber:

  1. https://www.verywellmind.com/what-is-the-mandela-effect-4589394
  2. https://www.medicalnewstoday.com/articles/mandela-effect#recognising-false-memories
  3. https://www.techtarget.com/whatis/definition/Mandela-effect

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 11 August 2020
TABAH: BERTAHAN UNTUK BERTAHAN
Berita Lainnya - 01 September 2020
Saat sendiri, kutemukan Tuhan
Berita Lainnya - 18 August 2020
7 Fakta Menarik Bahasa Indonesia
Berita Lainnya - 20 August 2020
Belum Sah Jadi Orang Indonesia Kalau Belum Tahu K...
Berita Lainnya - 17 August 2020
Upacara Online HUT 75 Tahun Republik Indonesia
Berita Lainnya - 21 January 2023
Ampunilah Kami, Seperti Kami Mengampuni Orang Yan...
Berita Lainnya - 14 February 2023
Be My Valentine | Wisnu Nur Prasetyo, S.Pd.
Siapa sih yang tidak tahu kapan Hari Valentine di...
Berita Lainnya - 01 March 2023
KEPO atau PEDULI | Jenyfah Sebril Manurung
  Dulu, ketika kita masih anak-anak yang pun...
Berita Lainnya - 15 July 2022
Resensi Buku Creative Youngpreneurs
Buku ini secara garis besar berisi tentang bagaim...
Berita Lainnya - 22 July 2022
Resensi Buku-Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Ma...
Buku ini memaparkan tentang bagaimana cara mengha...
Berita Lainnya - 25 November 2023
Karunia Roh: Pengajaran | Rebecca Ayu C, S.Pd.
Berita Lainnya - 08 November 2023
KLEPTOMANIA
Kleptomania adalah gangguan mental yang ditandai ...
Berita Lainnya - 01 December 2023
WORLD AIDS DAY 2023
SMAK 2 PENABUR Jakarta mengucapkan. Selamat Hari...
Berita Lainnya - 01 December 2023
Maha Karya Agung: Analisis Lukisan "The Last Supp...
"The Last Supper" oleh Leonardo da Vinci adalah s...
Berita Lainnya - 22 January 2024
Menyelami Keajaiban Alam: Kisah Bayi Genius di Du...
Kisah-kisah bayi genius di atas mengingatkan kita...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 11 July 2022
BRIEFING DAY 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 July 2022
MPLS DAY 1 2022
#KilasBalik MPLS 2022 Mengawali tahun ajaran bar...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 July 2022
MPLS DAYS 2 2022
#KilasBalik MPLS 2022 Tak kalah seru dgn hari ke...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 July 2022
MPLS DAY 3 2022
#KilasBalik MPLS 2022 Hari yg sangat menyenangka...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 July 2022
DIRGAHAYU BPK PENABUR 72 TAHUN
72 tahun sudah, BPK PENABUR melayani di bidang Pe...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 October 2023
SCREENING TEST KESEHATAN KELAS X
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 October 2023
ASSESMEN RIASEC
Pelaksanaan RIASEC kelas 10 bersama kakak-kakak d...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Juara 1 Badminton Lomba SIXPLOSION di SMAK 6 PEN...
Selamat atas kemenangan yg diraih oleh WILLSEN SO...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Juara 3 Business Plan Lomba Calliope di SMAK 3 PE...
Proficiat atas kemenangan siswi SMAK 2 PENABUR Ja...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Latihan Gabungan PMR Wira SLTA BPK PENABUR Jakarta
19 - 20 Okt 2023 BPK PENABUR melaksanakan latihan...

Choose Your School

GO