Suku Baduy dan Wasiat Leluhur untuk Menjaga Alam by. Elisabeth Iga Woro P.P., S.Pd.

Berita Lainnya - 24 August 2022

Hai, Sobat SMAK 2. Apakah kalian pernah mendengar tentang suku Baduy? Kalau belum, yuk, kita berkenalan dengan suku yang “unik” dan yang masih ketat dalam melestarikan alam ini. 

Kenapa Disebut Suku Baduy?

Kata 'baduy' merupakan sebutan dari peneliti Belanda, mengacu pada kesamaan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang gemar berpindah-pindah. Suku Baduy bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Di tengah gedung tinggi dan fashion yang makin berkembang saat ini, kita akan melihat Suku Baduy berbeda dari itu semua; tak beralas kaki, mengenakan baju kain sederhana, berikut ikat di kepalanya. Kalau ditanya, mereka menjawab hendak menjual madu atau mengunjungi saudara di kota.

Orang Baduy berbicara menggunakan bahasa Sunda dan bahasa Indonesia.

Source: https://www.tribunnewswiki.com/2019/09/06/suku-baduy 

Sistem Lapisan yang Dibentuk untuk Menjaga Badui

Ada tiga lapisan Suku Baduy, yakni Baduy Dangka, Baduy Luar, dan Baduy Dalam.

  • Baduy Dangka

Merupakan keturunan dari suku Badui, tapi sudah tinggal di luar tanah wilayat (adat). Mereka tidak terikat lagi dengan aturan atau kepercayaan Badui seperti pada Badui Jero dan Luar. Keseharian mereka layaknya warga umum yang menggunakan teknologi dan berpakaian biasa dan banyak yang membuka usaha oleh-oleh Baduy. mereka adalah warga yang pertama kali bisa dilihat ketika kita masuk ke tanah adat Baduy.

  • Baduy Luar

Kelompok masyarakat kedua yang disebut panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Badui Luar), yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Warga Baduy Luar merupakan yang tinggal di dalam tanah adat. Mereka masih menjunjung kepercayaan Sunda Wiwitan. Ciri khas mereka terlihat dari pakaian serba hitam dan ikat kepala biru.

  • Baduy Dalam

Yang terakhir merupakan warga Baduy Dalam atau Baduy Jero. Mereka bermukim di pelosok tanah adat. Pakaian mereka serba putih. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya.

Suku Baduy Dalam merupakan kelompok yang biasa tinggal di dalam hutan. Mereka tidak mengenal teknologi, tak beralas kaki, tak mengenal uang maupun sekolah, sehingga orang-orang suku Baduy Dalam hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa asli, yakni bahasa Sunda dialek Banten. Hidup apa adanya dirasa sebagai cara untuk tetap dekat dengan Yang Maha Esa.

Eksistensi Baduy Dalam ini dilindungi oleh Baduy Dangka dan Baduy Luar. Kedua lapisan ini bertugas menyaring "hempasan informasi dari dunia luar" sehingga adat istiadat Suku Baduy tetap terjaga.

Sistem Pemerintahan

Secara nasional, warga dipimpin oleh kepala desa yang disebut sebagai jaro pamarentah, yang ada di bawah camat, sedangkan secara adat tunduk pada pimpinan adat tertinggi, yaitu pu'un.

Jabatan pu'un berlangsung turun-temurun, namun tidak otomatis dari bapak ke anak, melainkan dapat juga kerabat lainnya. Jangka waktu jabatan pu'un tidak ditentukan, hanya berdasarkan pada kemampuan seseorang memegang jabatan tersebut. Sebagai tanda kepatuhan kepada penguasa, Suku Baduy secara rutin melaksanakan tradisi Seba ke Kesultanan Banten.

Keunikan Suku Baduy

Selain terkenal dengan kearifan lokalnya, masih banyak keunikan suku Baduy Dalam, di antaranya:

  • Gotong Royong

Di banyak tempat di Indonesia, sifat gotong royong sudah banyak ditinggalkan. Namun, sifat ini masih dipertahankan oleh suku Baduy Dalam. Terutama saat harus pindah ke daerah yang lebih subur karena mereka merupakan suku nomaden dan penganut sistem ladang terbuka.  

  • Bentuk Rumah Tidak Mencerminkan Status Sosial

Bentuk rumah adat di sini hampir serupa tanpa memandang status sosial. Yang membedakan hanyalah perabot yang terbuat dari kuningan. Semakin banyak perabot kuningan yang dimiliki, semakin tinggi pula status keluarga. 

  • Kebahagiaan yang Sederhana

Wilayah Baduy Dalam gelap gulita saat malam hari sehingga tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Malam hari digunakan untuk sekedar berkumpul dan mengobrol bersama keluarga atau tetangga sambil bermain kecapi.

  • Hidup Hemat dan Sehat

Kendaraan bermesin, seperti motor dan mobil, tidak diperbolehkan di Baduy Dalam. Namun, itu tidak menghalangi mereka pergi berkunjung ke kota besar. Mereka menempuh perjalanan dengan berjalan kaki tanpa mengeluh.

  • Batang Bambu Pengganti Gelas

Larangan lainnya adalah tidak memakai gelas dan piring sebagai alas makan dan minum. Dengan kekayaan alamnya, mereka menggunakan bambu panjang sebagai pengganti gelas, yang menghasilkan aroma khas ketika dituangi air panas.

  • Harapan Sederhana Para Orang Tua

Para orang tua memiliki cita-cita yang sederhana untuk kehidupan masa depan anak-anaknya. Mereka hanya ingin agar kelak anak-anak mereka membantu berladang.

  • Perjodohan

Perjodohan dilakukan saat seorang gadis mencapai usia empat belas tahun. Dalam tenggang waktu tersebut, orang tua pemuda masih bebas memilih wanita yang disukainya. Jika belum ada yang cocok, semua harus mau dijodohkan.

  • Ayam, Makanan Mewah

Masakan menu ayam merupakan makanan mewah, meskipun banyak ayam kampung berkeliaran. Olahan ayam hanya tersedia saat acara pernikahan dan kelahiran. 

  • Pu’un

Pu’un adalah kepala suku yang menentukan masa tanam dan panen, menerapkan hukum adat, dan mengobati orang sakit. Pu’un sangat dihormati, hanya orang yang berkepentingan khusus dan mendesak yang dapat bertemu dengannya.

  • Kawalu

Kawalu adalah puasa yang dirayakan tiga kali selama tiga bulan. Saat Kawalu berlangsung, wisatawan hanya boleh berkunjung sampai Baduy Luar saja dan tidak boleh menginap.

Larangan yang Berlaku

Pikukuh Badui adalah sebuah larangan adat yang menjadi pedoman bagi aktivitas masyarakat Badui yang berlandaskan pada ajaran Sunda Wiwitan. Masyarakat Badui tidak boleh mengubah dan tidak boleh melanggar segala yang ada dalam kehidupan ini yang sudah ditentukan. Hingga kini, pikukuh Badui tidak mengalami perubahan apa pun, sebagaimana yang termaktub di dalam buyut (pantangan, tabu) titipan nenek moyang.

Isi larangan adat masyarakat Badui tersebut, yaitu:

  • dilarang mengubah jalan air seperti membuat kolam ikan atau drainase;
  • dilarang mengubah bentuk tanah seperti membuat sumur atau meratakan tanah;
  • dilarang masuk ke hutan titipan untuk menebang pohon;
  • dilarang menggunakan teknologi kimia;
  • dilarang menanam budidaya perkebunan;
  • dilarang memelihara binatang berkaki empat semisal kambing dan kerbau;
  • dilarang berladang sembarangan;
  • dilarang berpakaian sembarangan.

Wisata Suku Baduy

Provinsi Banten juga terkenal dengan banyaknya objek wisata. Mulai dari wisata alam hingga wisata religi ada di provinsi ini. Provinsi ini pun tidak kalah kekayaan budayanya. Alam yang masih alami dan budaya yang ditawarkan oleh kampung suku Baduy menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi daerah ini.

Kalau masih bingung dengan aturan berkunjung ke sana, sebaiknya datang bersama pemandu wisata yang merupakan warga Suku Baduy. Selain bisa menjelaskan adat istiadat lebih lengkap, usaha ini juga sebagai bentuk memajukan perekonomian Suku Baduy. Namun, Desa Kanekes tetap terlarang bagi warga negara asing. Beberapa wartawan asing yang mencoba masuk untuk mengenal Suku Baduy sampai sekarang selalu ditolak masuk.

Jadi, apakah kalian tertarik berkunjung? Ditunggu ceritanya ya, Sobat SMAK 2. **iw

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200708113303-269-522207/mengenal-suku-baduy-dan-wasiat-leluhurnya-untuk-menjaga-alam

https://www.tagar.id/faktafakta-suku-baduy-dalam-dan-suku-baduy-luar

https://www.bantenprov.go.id/profil-provinsi/kebudayaan

https://dispar.bantenprov.go.id/Destinasi/topic/125

https://www.republika.co.id/berita/q060lw328/wisatanya-makin-populer-kenali-dulu-3-suku-badui

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 27 March 2021
MENGIKUT KRISTUS?
Berita Lainnya - 14 April 2021
BERBAGI KASIH
Berbagi hidup perlu kita dijadikan sebagai gaya h...
Berita Lainnya - 27 April 2021
Ayo Bangkit !!!
Nikmatilah keselamatan kita melalui kebangkitan-N...
Berita Lainnya - 24 May 2021
HIDUP DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS
Terkadang sebagai manusia disaat kita “tersesat” ...
Berita Lainnya - 25 May 2021
Ayo Berhemat! Manfaatkan Tenaga Surya Atap!
Sistem yang satu ini sangat baik dan sesuai jika ...
Berita Lainnya - 26 July 2022
ATHLAS (Resensi)
Berita Lainnya - 19 July 2022
RESENSI Death On The Nile
Linnet Ridgeway adalah seorang Wanita muda yang c...
Berita Lainnya - 16 August 2022
Bahasa Campuran, Haruskah Dimaklumi?
Berawal tahun 2010 fenomena bahasa campuran seper...
Berita Lainnya - 26 August 2022
Internet Mempengaruhi Perubahan Sistem Dunia Hing...
Internet merupakan suatu jaringan besar yang terh...
Berita Lainnya - 23 February 2023
WRIGHT BERSAUDARA
Pada akhir tahun 1800-an, mereka tertarik dengan ...
Berita Lainnya - 01 January 2024
Mengandalkan Hikmat dari Tuhan | Paskalina Genuk ...
Berita Lainnya - 15 January 2024
KARUNIA ROH : PENYEMBUHAN | Agania Marc Fairty Te...
Karunia Roh Penyembuhan merupakan salah satu dari...
Berita Lainnya - 15 January 2024
Mengulas Debat Pilpres: Menyaring Visi dan Kepemi...
Debat Pilpres bukan hanya acara hiburan politik; ...
Berita Lainnya - 30 January 2024
Sentralisasi Pembangunan di Indonesia
Sentralisasi Pembangunan di Indonesia
Berita Lainnya - 29 March 2024
Selamat memperingati Jumat Agung 2024
Mari kita renungkan makna penderitaan dan pengorb...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 March 2023
SELAMAT KEPADA SISWA-SISWI KELAS XII YANG DITERIM...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 11 April 2023
Perayaan Paskah 2023 "Kebangkitan-Nya Memberanika...
Pada Selasa, 11 April 2023, SMAK 2 PENABUR Jakart...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 09 April 2023
Kebangkitan-Nya Memberanikanku Melangkah dalam Ke...
Selamat Paskah 2023! Semoga kebahagiaan dan damai...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 07 April 2023
Selamat Memperingati Jumat Agung 2023
Semoga kita selalu diberkati dan dipenuhi dengan ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 11 April 2023
Ibadah dan Perayaan Paskah 2023 SMAK 2 PENABUR Ja...
Pada Selasa (11/04) SMAK 2 PENABUR Jakarta melaks...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 October 2023
ASSESMEN RIASEC
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Juara 1 Badminton Lomba SIXPLOSION di SMAK 6 PEN...
Selamat atas kemenangan yg diraih oleh WILLSEN SO...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Juara 3 Business Plan Lomba Calliope di SMAK 3 PE...
Proficiat atas kemenangan siswi SMAK 2 PENABUR Ja...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Latihan Gabungan PMR Wira SLTA BPK PENABUR Jakarta
19 - 20 Okt 2023 BPK PENABUR melaksanakan latihan...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 October 2023
JUARA 1, 2, 3 Future Science Olympad (FUSO) Bidan...
Selamat bagi siswa-siswa SMAK 2 PENABUR Jakart...

Choose Your School

GO