BUAH ROH: KESETIAAN | Bidang Maslin Sinaga
Berita Lainnya - 05 October 2023
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang tentang hal-hal itu.” (Galatia 5:22-23)
Kesetiaan adalah pondasi awal berumah tangga, karena kesetiaan merupakan janji yang sangat penting dalam mempertahankan hubungan rumah tangga agar tetap langgeng sampai maut memisahkan. Kesetiaan itu sama halnya dengan kita berjanji pada diri sendiri dan pasangan untuk saling melakukan keterbukaan, saling menaruh kepercayaan, dan saling menjaga satu sama lain. Namun, kesetiaan itu beragam ujiannya, tak sedikit di antara suami dan istri mengalami ujian tersebut.
Istri saya bekerja sebagai pegawai negeri. Sejak dia bekerja di instansi tersebut, ia sering melakukan perjalanan dinas kerja atau ditugaskan dari pimpinan untuk pergi keluar kota. Bahkan terkadang melakukan kegiatan di dalam kota, namun harus menginap kurang lebih 2-3 hari di hotel. Kegiatan ini telah berjalan dalam waktu yang cukup lama dan sampai sekarang masih terus berlanjut.
Dia banyak bercerita tentang apa yang dialami di setiap celah-celah kegiatan, godaan sering terjadi bisa dari pimpinan, rekan kerja terdekat, rekan kerja di luar instansi. Secara jujur dia mengatakan terkadang terjadi goncang dalam hatinya di mana mereka yang mencoba melakukan pendekatan secara berkesinambungan terhadapnya jauh lebih berhasil dibanding dengan suaminya. Namun sampai saat ini ia mampu untuk mengatasinya gejolak hati tersebut dengan berpegang pada “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (Wahyu 2:10b). Bahkan dia pun percaya apabila saat melakukan penghianatan terhadap suami dan anak-anak akan membuat dia kehilangan berkat.
Dari sisi sebagai suami, saya akan terus memberi dukungan tanpa pernah menaruh curiga secara berlebihan di saat dia bekerja di luar kota maupun ada kegiatan lainnya. Bahkan ada saat di mana saya harus melaksanakan peran sebagai seorang bapak sekaligus ibu dalam melayani kebutuhan anak sehari-hari. Begitu juga dengan perilaku dalam keseharian yang ada kaitan dengan godaan dari lingkungan sekitar, saya selalu meyakinkan dia dengan bicara secara terbuka untuk mencegah terjadi kesalah pahaman.
Kondisi ini telah berjalan cukup lama, tapi karena didasari komunikasi yang baik, saling memperhatikan antara istri, suami dan anak-anaknya sehingga keharmonisan, kehangatan dalam keluarga terjalin terus dengan baik. Kami percaya Roh Kudus yang berkarya sehingga mampu menjalaninya dengan penuh rasa suka cita.
Sebagai pengikut Kristus mari kita belajar untuk hidup menghasilkan Buah Roh KESETIAAN dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur