BERBAGI KASIH
Berita Lainnya - 14 April 2021
BERBAGI KASIH
Oleh Halasson Nahampun, S. Pd
Apa yang kita pikirkan ketika mendengar kata berbagi? Sebagian orang mungkin mengatakan bahwa berbagi itu membuatnya bahagia dan merasa puas lega, walaupun pada kenyataannya dengan berbagi kita akan kehilangan sesuatu atau apa yang kita miliki berkurang. Berbagi hidup dalam kelimpahan tentu lebih mudah daripada berbagi dalam kekurangan. Untuk bisa berbagi sekalipun diri sendiri berada dalam posisi kekurangan dibutuhkan kesadaran bahwa berbagi sesuatu kepada orang lain tidak akan membuat kita rugi. Sebaliknya, kita justru akan mampu belajar tentang rasa syukur dan sikap murah hati.
Sejak kecil kita diajarkan orangtua pentingnya berbagi dengan saudara dan sesama, dimulai dari berbagi mainan atau makanan. Kita pun belajar bahwa berbagi menimbulkan rasa lebih bahagia. Di lain pihak, rasa bahagia bisa bertambah jika kita membaginya dengan orang terkasih. Dengan berbagi sesuatu dengan seseorang, hubungan kita dengannya pun naik ke level lebih tinggi.
Sosiolog Brent Simpson dan Robb Willer, yang melihat bahwa ketika seseorang berbagi dengan orang lain, kebaikan itu akan terus berlanjut seperti sebuah pertandingan lari estafet karena orang yang menerima kebaikan dari seseorang akan melakukan kebaikan juga bagi orang lain.
Dalam buku yang berjudul "Why Good Things Happen to Good People" karya Stephen Post, seorang profesor kedokteran pencegahan di Stony Brook University, menulis bahwa memberi kepada orang lain telah terbukti meningkatkan kualitas sehat pada tubuh seseorang dan bisa meringankan penyakit kronis, termasuk HIV dan multiple sclerosis. Dari buku tersebut dapat kita ketahui bahwa berbagi itu berdampak besar bagi kita dan bermanfaat bagi orang lain.
Dengan berbagi bisa membuat kita lebih peduli terhadap orang lain, terutama kepada orang-orang yang membutuhkan, contohnya saja orang-orang miskin yang ada dijalan, ketika kita beri rezeki walaupun sedikit mereka sudah senang, kemudian membuat hidup lebih berwarna dan bermakna, serta dapat mengungkapkan rasa syukur kita akan hidup. Dan ingat orang yang kita bantu akan membalasnya melainkan Tuhanmu yang akan melipatkan gandakan apa yang sudah kamu tabur.
Di samping itu, Tuhan sang pemilik kehidupan pasti akan mencukupkan setiap kebutuhan kita, ketika kita mau berbagi hidup dengan orang lain. Tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi, karena tak sedikit orang yang sudah memiliki banyak kekayaan justru sulit untuk berbagi. Oleh karena itu, gaya hidup berbagi perlu senantiasa dipelajari dan diupayakan. Termasuk ketika hidup kita sendiri masih berada di dalam kekurangan. Semangat untuk berbagi hidup dalam kondisi apapun terinspirasi oleh tindakan Allah sendiri yang telah berbagi hidup dengan manusia di dalam Yesus Kristus.
Berbagi hidup perlu kita dijadikan sebagai gaya hidup keseharian kita dari orang percaya kepada Allah. Dengan demikian jangan menunggu kita menjadi kaya baru berbagi dengan sesama disekitar kita, karena banyak orang kaya yang justru tetap sulit untuk berbagi. Kita bisa berbagi dalam kekurangan kita, dari sana kita justru akan belajar tentang makna hidup yang penuh syukur dan bergantung kepada Allah.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur