Self-Determination Theory: Kunci Motivasi dari Dalam Diri
Berita Lainnya - 28 March 2025
Pernah nggak, kamu ngerasa lebih semangat ngerjain sesuatu kalau itu datang dari keinginan sendiri, bukan karena disuruh? Misalnya, kalau kamu suka ngegambar, kamu bisa berjam-jam bikin ilustrasi tanpa ngerasa capek. Tapi kalau disuruh ngerjain tugas sekolah yang nggak kamu suka, rasanya berat banget. Nah, ini ada hubungannya sama Self-Determination Theory (SDT), teori psikologi yang menjelaskan kenapa kita lebih termotivasi kalau sesuatu itu berasal dari diri sendiri.
Teori ini dikembangkan oleh Edward Deci dan Richard Ryan pada tahun 1985. Mereka menemukan bahwa manusia punya tiga kebutuhan dasar supaya bisa termotivasi dengan baik: autonomy, competence, dan relatedness. Autonomy berarti kita punya kendali atas apa yang kita lakukan, competence adalah perasaan mampu dan berkembang, sedangkan relatedness adalah perasaan terhubung dengan orang lain. Kalau ketiga hal ini terpenuhi, kita jadi lebih semangat dan bahagia dalam menjalani hidup.
Misalnya, dalam belajar. Kalau kamu bisa memilih cara belajar yang cocok (autonomy), merasa makin pintar dan ngerti materi (competence), serta punya teman-teman yang support (relatedness), maka belajar nggak akan terasa sebagai beban. Sebaliknya, kalau kamu dipaksa belajar dengan cara yang nggak kamu suka, terus selalu dikritik tanpa apresiasi, bisa-bisa malah males dan stres.
SDT ini juga menjelaskan kenapa beberapa orang tetap rajin olahraga meskipun nggak ada yang nyuruh. Mereka melakukannya bukan karena tekanan dari luar, tapi karena benar-benar menikmati prosesnya. Motivasi dari dalam diri ini disebut intrinsic motivation, yang jauh lebih kuat dibanding motivasi eksternal seperti hadiah atau hukuman.
Fun fact! SDT ini juga digunakan dalam dunia gim! Pernah sadar kenapa gim seperti Minecraft atau The Sims bikin ketagihan? Itu karena game-game ini ngasih kebebasan buat pemain (autonomy), tantangan yang bikin kita makin jago (competence), dan fitur sosial yang bikin kita bisa terhubung sama orang lain (relatedness). Makanya, kita bisa main berjam-jam tanpa sadar.
Jadi, kalau kamu pengen tetap termotivasi dalam belajar atau aktivitas lain, coba cek apakah tiga kebutuhan tadi terpenuhi. Mungkin kamu butuh lebih banyak kebebasan dalam memilih cara belajar, atau tantangan yang bikin kamu merasa berkembang. Jangan lupa juga cari lingkungan yang mendukung, karena kita semua butuh orang lain buat saling menyemangati! **iw
Sumber:
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic motivation and self-determination in human behavior. Springer Science & Business Media.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur