Sang Badut | Zebulon Yakhin Dan Boas, S.Si., M.Th
Berita Lainnya - 29 March 2025
Sang Badut
Oleh Zebulon Yakhin Dan Boas, S.Si., M.Th
Lagu yang hits tahun 2021 “Sang Badut” dinyanyikan oleh Raim Laode. Lagu ini mengkisahkan seorang pasangan yang rela memberikan kebahagiaan untuk pasangannya tetapi dalam hatinya terluka karena memendam cintanya bagi sang lawan jenis. Lagu ini menggambarkan sebuah profesi di tengah masyarakat yang tugasnya adalah membawa kebahagiaan bagi orang lain. Akan tetapi harusnya kebahagiaan itu dimulai dari diri sendiri kemudian dibagikan kepada orang lain.
Matius 5:9 menyampaikan “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”. Matius 5:9 berada dalam perikop ucapan bahagia. Di dalam perikop pembacaan ini ada pemenuhan janji Allah kepada manusia. Ada berita kebebasan bagi orang tertindas, kemiskinan dan sebagainya. Akan tetapi khususnya di ayat yang ke-9 yang menjadi perenungan kita adalah tanggung jawab kita sebagai orang Kristen untuk membawa damai seperti yang dicontohkan oleh Tuhan Yesus. Matius 5:9 disebuh sebagai duta damai Kristus atau panggilan pengikut Kristus yaitu menjadi pembawa damai bagi orang lain.
Menjadi pembawa damai tidaklah sukar, teman! Penulis memberikan contoh Yayasan Hidung Merah (Red Nose Foundation) adalah sebuah yayasan orgnaisasi nirlaba yang bertujuan meningkatkan kualitas individu melalui seni dan keterampilan bagi anak-anak di daerah kurang mampu (https://rednosefoundation.org/). Yayasan ini tergerak untuk membantu anak melalui gerakan literasi, seni teater, pembelajaran bahasa Inggris, pemberdayaan olahraga dan satu yang menjadi kekhasan mereka yakni pembelajaran sirkus.
https://rednosefoundation.org/pillars/art-and-education-for-children
Lalu apakah yang dapat kita lakukan untuk menjadi Duta Kristus? Menjadi Duta Kristus tidak harus dengan perbuatan besar. Ibu Teresa berkata, “Peace, begin with a smile.” Dalam liturgi ibadah GKI terdapat gesture ibadah yaitu salam damai. Salam damai diletakkan setelah kita mengaku dosa dan menerima pengampunan. Dengan pengampunan dosa, kita sudah didamaikan dengan Allah dan kita sendiri mendapatkan kebahagiaan itu terlebih dahulu kemudian damai itu kita bagikan pada orang lain. Salam damai dilakukan dengan memberikan senyuman kepada sesama kita. Sesama yang mungkin berbeda status sosial dengan kita, mereka yang menjadi musuh kita bahkan mereka yang tidak pernah kita kenal. Dengan senyuman, anggukan kepala dan jabat tangan semua batas-batas sosial terlewati. Harapannya dengannya ada orang yang tadinya berselisih dapat berdamai, yang tadinya sedih mendapat sukacita, yang belum pernah diperhatikan merasa diperhatikan oleh orang lain. Berikan senyum kita yang indah, yang tulis bagi orang lain.
Mari kita menjadi pembawa damai melalui hidup kita. Tuhan berkati. (Yb)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur