Penerbangan ke Arah Timur Bikin Jet Lag Lebih Parah, Mitos atau Fakta?
Berita Lainnya - 09 July 2021
Penerbangan ke Arah Timur Bikin Jet Lag Lebih Parah, Mitos atau Fakta?
Dilansir dari Okelifestyle, perjalanan melalui jalur udara kerap dipilih karena dapat mengefektifkan waktu, terutama untuk tujuan jarak jauh. Namun, pernahkah Anda merasakan kantuk dan kelelahan secara fisik ketika sampai di tempat tujuan? Inilah yang disebut dengan jet lag. Hal ini ditandai adanya ketidakmampuan menyelaraskan dengan waktu lokal selama berhari-hari. Wow, bisa dibayangkan, kan?
Nah, ada studi dari para peneliti di University of Maryland yang menunjukkan jet lag lebih buruk terjadi setelah bepergian ke Timur. Menurut artikel tersebut, jet lag merupakan gangguan jam sirkadian otak (brain circadian clock) yang memungkinkan organisme mengoordinasikan fungsi biologis (seperti tidur) dengan lingkungan di sekitarnya.
Sel di hipotalamus atau dikenal juga sebagai sel alat pacu jantung menjaga ritme tubuh kita. Namun, saat melewati banyak zona waktu, sel tidak dapat dengan cepat membentuk ritme baru. Akibatnya, seseorang akan mengalami pusing saat sel bekerja untuk menyesuaikan.
Ritme sirkadian orang rata-rata sedikit melebihi 24 jam, sekira 30 menit. Saat bepergian melewati zona waktu, terutama ke wilayah Timur, ritme sirkadian akan bergabung dengan 30 menit ekstra tersebut. Setiap orang memiliki jam sirkadian berbeda. Inilah alasan mengapa jet lag dapat terjadi lebih buruk pada beberapa orang.
Guna menyesuaikan dengan zona waktu lebih cepat, solusi terbaiknya adalah berada di luar ruangan di mana tubuh dapat terpapar siklus siang-malam. Ini akan menemukan cara bagi tubuh untuk terjaga di siang hari dan tidur saat malam tiba.
Jadi gimana nih… mitos atau fakta, nih, guys menurut kalian? J
**iw
(Dikutip dari: https://lifestyle.okezone.com/read/2020/11/23/481/2314698/penerbangan-ke-arah-timur-bikin-jet-lag-lebih-parah-mitos-atau-fakta?page=2)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur