Merasa Diri Paling Benar

Berita Lainnya - 11 March 2023

Oleh: Sintya Febriani Tanwir (XII IPA 2)

 

Bagaimana jika seseorang selalu menganggap dirinya paling unggul dan benar? Maka, salah satu cerpen karya Puspa Seruni ini adalah cerita yang cocok menggambarkan orang tersebut. Puspa adalah seorang penulis kelahiran Situbondo, Jawa Timur yang saat ini masih aktif menjadi pengajar di Politeknik Kelautan dan Perikatan Jembrana, Bali. Pada tahun 2022, ia terpilih sebagai Emerging Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) pada tahun 2022 sehingga karya-karya yang ditulis oleh Puspa sudah tidak perlu diragukan lagi. 

 

Cerpen berjudul “Permen” karya Puspa Seruni menceritakan tentang seorang wanita yang selalu merasa dirinya paling unggul. Merasa bahwa ia adalah orang yang paling kaya di kampung tersebut yang dapat melakukan apapun sehingga selalu merendahkan tetangga-tetangganya. Selalu saja ada pemikiran negatif tentang mereka. Mulai tentang bu Manda yang dicurigai akan merebut suami para ibu-ibu yang ada di kampung, bu Yayuk yang entah mendapat uang darimana dapat menyekolahkan anaknya sampai S2 sambil membiayai suaminya yang stroke, dan masih banyak lagi. Semua keunggulan orang-orang di kampung selalu dicurigai olehnya. Diceritakan juga bahwa wanita ini sedang mencalonkan diri menjadi ketua RT. Ia curiga bahwa pak RT sebelumnya menaruh guna-guna pada permen yang diberikan kepadanya agar ia tidak terpilih. Selama satu bulan ini, para tetangga memang sering memberinya permen. Wanita ini pun sudah memiliki banyak pikiran negatif lain. Padahal tujuan para tetangga memberinya permen adalah adanya bau mulut yang tercium tiap wanita itu berbicara.  

   

Secara keseluruhan, cerpen ini sebenarnya sudah dituliskan dengan baik dan rapih. Tentu saja, sepak terjang seorang Puspa Seruni di dunia menulis sudah tidak perlu diragukan lagi. Hanya saja, masih terdapat beberapa kekurangan pada cerpen ini yang membuat pembaca awam cukup sulit memahami ceritanya jika hanya membaca satu kali. Sejak awal cerpen, Puspa tidak perah menyebutkan siapa nama wanita sombong yang ia jadikan tokoh utama. Puspa juga hanya berfokus pada sudut pandang tokoh utama sehingga dialog dengan tokoh lain hanya muncul satu kali di akhir cerpen. Walaupun kata dan bahasa yang digunakan oleh Puspa sebenarnya dapat dimengerti dengan mudah, hal ini tetap saja dapat membuat bingung pembaca karena cerita hanya seperti sebuah narasi panjang tanpa penjelasan pendukung dari dialog dengan tokoh lain. Lalu, penyebab bau bangkai pada rumah tokoh utama juga tidak pernah dijelaskan sebabnya. Walaupun demikian, cerpen ini termasuk cerpen yang cukup unik, karena sangat jarang ditemukan adanya cerpen yang bercerita dari sudut pandang pemeran antagonis. Penggambaran tokoh-tokoh yang menjadi tetangga tokoh utama juga cukup jelas sehingga pembaca dapat membayangkan fisik tokoh yang dimaksud oleh Puspa. 

 

Selain itu, pesan yang ingin disampaikan Puspa dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Pesan untuk tidak merasa diri sendiri paling benar, tidak meremehkan dan menerima masukan dari orang lain adalah pesan-pesan yang sangat relate dengan kehidupan di zaman serba modern seperti ini dimana sifat individualis banyak berkembang. 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 11 August 2020
TABAH: BERTAHAN UNTUK BERTAHAN
Berita Lainnya - 01 September 2020
Saat sendiri, kutemukan Tuhan
Berita Lainnya - 18 August 2020
7 Fakta Menarik Bahasa Indonesia
Berita Lainnya - 20 August 2020
Belum Sah Jadi Orang Indonesia Kalau Belum Tahu K...
Berita Lainnya - 17 August 2020
Upacara Online HUT 75 Tahun Republik Indonesia
Berita Lainnya - 21 January 2023
Ampunilah Kami, Seperti Kami Mengampuni Orang Yan...
Berita Lainnya - 14 February 2023
Be My Valentine | Wisnu Nur Prasetyo, S.Pd.
Siapa sih yang tidak tahu kapan Hari Valentine di...
Berita Lainnya - 01 March 2023
KEPO atau PEDULI | Jenyfah Sebril Manurung
  Dulu, ketika kita masih anak-anak yang pun...
Berita Lainnya - 15 July 2022
Resensi Buku Creative Youngpreneurs
Buku ini secara garis besar berisi tentang bagaim...
Berita Lainnya - 22 July 2022
Resensi Buku-Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Ma...
Buku ini memaparkan tentang bagaimana cara mengha...
Berita Lainnya - 25 November 2023
Karunia Roh: Pengajaran | Rebecca Ayu C, S.Pd.
Berita Lainnya - 08 November 2023
KLEPTOMANIA
Kleptomania adalah gangguan mental yang ditandai ...
Berita Lainnya - 01 December 2023
WORLD AIDS DAY 2023
SMAK 2 PENABUR Jakarta mengucapkan. Selamat Hari...
Berita Lainnya - 01 December 2023
Maha Karya Agung: Analisis Lukisan "The Last Supp...
"The Last Supper" oleh Leonardo da Vinci adalah s...
Berita Lainnya - 22 January 2024
Menyelami Keajaiban Alam: Kisah Bayi Genius di Du...
Kisah-kisah bayi genius di atas mengingatkan kita...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 11 July 2022
BRIEFING DAY 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 July 2022
MPLS DAY 1 2022
#KilasBalik MPLS 2022 Mengawali tahun ajaran bar...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 July 2022
MPLS DAYS 2 2022
#KilasBalik MPLS 2022 Tak kalah seru dgn hari ke...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 July 2022
MPLS DAY 3 2022
#KilasBalik MPLS 2022 Hari yg sangat menyenangka...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 July 2022
DIRGAHAYU BPK PENABUR 72 TAHUN
72 tahun sudah, BPK PENABUR melayani di bidang Pe...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 October 2023
SCREENING TEST KESEHATAN KELAS X
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 October 2023
ASSESMEN RIASEC
Pelaksanaan RIASEC kelas 10 bersama kakak-kakak d...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Juara 1 Badminton Lomba SIXPLOSION di SMAK 6 PEN...
Selamat atas kemenangan yg diraih oleh WILLSEN SO...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Juara 3 Business Plan Lomba Calliope di SMAK 3 PE...
Proficiat atas kemenangan siswi SMAK 2 PENABUR Ja...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Latihan Gabungan PMR Wira SLTA BPK PENABUR Jakarta
19 - 20 Okt 2023 BPK PENABUR melaksanakan latihan...

Choose Your School

GO