Hidupku Berharga!
Berita Lainnya - 21 June 2021
Hidupku Berharga!
Oleh Joko Purnomo, S.Si
Pernahkah terbersit dalam hati kita, betapa hidup kita ini begitu menjemukan dan melelahkan? Bangun harus pagi, lalu ke sekolah, pulang sekolah masih harus mengerjakan tugas dan PR bahkan sampai malam. Besoknya harus bangun pagi, lalu ke sekolah lagi, mengerjakan tugas dan PR lagi sampai malam lagi, dan begitu seterusnya. Rasanya kita bisa benar - benar menjadi manusia dan menikmati hidup hanya di hari Sabtu dan minggu. Itupun terasa sangat singkat, karena ketika kita bergembira menemukan hari Jumat malam, entah kenapa tiba - tiba berubah menjadi minggu malam dan besoknya kita harus kembali menjalani rutinitas lagi. Hadehhh.. Hidup apakah seperti ini? Kita seperti terjebak ke dalam rutinitas yang tidak kita inginkan. Semua yang kita lakukan seperti diharuskan dan diwajibkan, kita tidak pernah punya pilihan. Kenapa saya harus dilahirkan ...?
Ada kalanya kita memang perlu berhenti sejenak. STOP. Tidak perlu terburu – buru mengejar segala sesuatu. Berhentilah, dan lihatlah. Di manakah kita berada ? Akan ke manakah kita ? Karena untuk berjalan, kita memerlukan arah. Kalau tidak kita tidak akan ke mana – mana. Mungkin kelihatan sibuk dan tidak pernah istirahat, tapi sebenarnya kita tidak ke mana – mana. Kita memerlukan arah. Dan untuk menentukan arah, kita memerlukan dua elemen penting :
- Di manakah kita berada ?
- Akan ke manakah kita ?
Tanyalah ke guru Fisika atau Matematika kalian. Vektor hanya akan terbentuk jika ada titik asal dan titik tujuan. Tanpa kedua elemen itu, vektor tidak bisa dibuat.
Step di manakah kita dapat kita lakukan dengan merenung sejenak untuk memahami dan mengenali diri kita sendiri. Berkomunikasi dengan diri sendiri. Mengenali kelebihan dan kekurangan kita. Jujurlah pada dirimu sendiri. Apakah ini mudah ? Tidak. Ini menyakitkan, dan kita seringkali ingin lari. Melakukan pelarian dan pelampiasan, lalu pura – pura bahagia. Wkwkwkkkk. Orang yang sering tertawa dan bergembira, belum tentu orang yang berbahagia. Catat itu. Bukan berarti orang yang kelihatan gembira itu tidak bahagia, bukan begitu. Tapi adakalanya itu hanyalah sebuah topeng, sebuah kamuflase. Orang seperti itu paling takut bertemu dengan diri mereka sendiri.
Merenunglah dan diamlah. Ketika kita berdoa dalam diam, Tuhan akan hadir. Tuhan akan menyapa kita. Pada saat itulah kita akan menyadari bahwa hidup kita berharga. Tuhan akan membantu kita untuk menemukan arah dan tujuan hidup kita. Kita akan menyadari bahwa ternyata banyak hal yang kita alami dan temui setiap hari, sebenarnya adalah rangkaian petunjuk yang Tuhan berikan untuk kita.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur