Forgetting Curve Theory
Berita Lainnya - 25 April 2024
Forgetting curve teori adalah istilah konsep dalam psikologi yang menggambarkan hilangnya informasi seiring waktu jika tidak diperkuat melalui latihan atau praktik. Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh psikolog Jerman Hermann Ebbinghaus pada akhir abad ke-19.
Ebbinghaus melakukan eksperimen pada dirinya sendiri untuk mempelajari proses mengingat suku kata nonsens. Ia menemukan bahwa jumlah lupa terbesar terjadi sesaat setelah mempelajari sesuatu yang baru, dan kemudian laju lupa akan melambat seiring waktu. Kurva biasanya menunjukkan penurunan yang tajam dalam retensi ingatan sesaat setelah belajar, diikuti oleh penurunan yang lebih lambat seiring waktu.
Sumber foto: https://learningrabbithole.com/what-does-the-forgetting-curve-tell-us/
Mari kita ambil contoh sederhana forgetting curve menggunakan pengalaman belajar bahasa asing.
Bayangkan kalian baru saja mempelajari sepuluh kata bahasa Mandarin hari ini. Kalian menghabiskan waktu beberapa jam mempelajari dan mengulangi kata-kata dalam bahasa Mandarin. Kemudian, setelah beberapa hari, kalian diuji kembali untuk melihat berapa banyak kata yang kalian ingat.
Awalnya, setelah belajar, mungkin masih ingat sebagian besar atau bahkan semua kata yang baru dipelajari. Namun, seiring berjalannya waktu, kalian mungkin mulai melupakan beberapa kata-kata tersebut. Setelah seminggu, mungkin kita hanya ingat separuh dari kata-kata yang telah dipelajari. Setelah sebulan, mungkin hanya tersisa beberapa kata yang masih diingat dengan baik.
Ini adalah contoh dari forgetting curve, di mana tingkat lupa meningkat secara signifikan setelah pembelajaran awal, dan kemudian penurunan tersebut menjadi lebih lambat seiring berjalannya waktu.
Tentu saja, jika kita terus mengulangi dan memperkuat kata-kata tersebut melalui latihan reguler, kita dapat mengurangi efek lupa dan meningkatkan retensi jangka panjang. Tetapi tanpa penguatan yang berkelanjutan, tingkat lupa akan terus meningkat seiring waktu, mengikuti pola kurva lupa yang diteliti oleh Hermann Ebbinghaus.
Nah, supaya terhindar dari fenomena forgetting curve ini, beberapa hal yang harus kita perhatikan setelah belajar adalah
- Mengulang materi pembelajaran secara berkala dengan interval yang semakin meningkat antara sesi-sesi pembelajaran.
- Mengambil peran aktif dalam pembelajaran dengan cara seperti mengajarkan materi kepada orang lain, membuat catatan, atau mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Aktivitas ini membantu memperkuat koneksi neural dalam otak dan meningkatkan retensi.
- Menggunakan berbagai sumber dan metode pembelajaran, seperti membaca, mendengarkan, menonton video, atau berdiskusi. Variasi ini membantu otak memproses informasi dari berbagai sudut pandang, memperkuat memori.
- Merangkum informasi yang dipelajari ke dalam ringkasan atau peta konsep membantu memperjelas pemahaman dan memperkuat memori.
- Melakukan latihan ulang secara teratur untuk memperkuat memori dan membantu mempertahankan informasi dalam ingatan jangka panjang.
- Yang terakhir, kalian bisa menggunakan aplikasi atau platform yang dirancang khusus untuk memfasilitasi spaced repetition, seperti Anki atau Quizlet, yang dapat membantu mengatur dan mengelola proses belajar dengan efektif.
Karena forgetting curve menyoroti pentingnya latihan yang teratur untuk mempertahankan informasi dalam jangka panjang, sebaiknya kita terapkan pengetahuan/ilmu/ajaran yang kita dapat langsung dalam kehidupan kita sehari-hari, ya, guys! :) ** iw
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur