Be My Valentine | Wisnu Nur Prasetyo, S.Pd.
Berita Lainnya - 14 February 2023
Siapa sih yang tidak tahu kapan Hari Valentine dirayakan? Tentu hampir semua orang tahu bahwa Hari Valentine diperingati setiap tanggal 14 Februari. Peringatan ini juga seringkali disebut sebagai hari kasih sayang. Walaupun sebenarnya kita semua bisa menyatakan kasih sayang kapan saja, tidak perlu menunggu hari khusus. Tapi momen spesial tersebut banyak dimanfaatkan banyak orang untuk menyatakan perasaan pada orang-orang yang dicintai. Momen Hari Valentine tidak hanya bisa kita tujukan kepada pasangan, tapi juga dapat kita tujukan kepada orang tua, sahabat, dan anak-anak tercinta. Tak heran bila hampir semua orang yang ada di berbagai negara merayakan Hari Valentine secara antusias. Mulai dari bertukar bunga, kado, coklat, atau hanya sekadar memberikan ucapan spesial.
Karena tercatat sebagai hari kasih sayang, kamu pasti akan melihat berbagai tempat perbelanjaan, jalanan, dan juga restoran dihias dengan nuansa pink atau merah muda. Lalu, bagaimana asal-usul atau sejarah dari Hari Valentine itu sendiri? Nah, supaya tidak penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Sesungguhnya, perayaan Hari Valentine tercipta karena adanya kematian dari seorang imam dan uskup (pemimpin jemaat untuk Agama Katolik di Roma) di Terni, Italia yang bernama Santo Valentine atau yang dikenal sebagai Valentinus pada abad 270 M. Pada saat itu, St. Valentine merupakan seorang pendeta yang sangat taat dengan agamanya dan selalu membantu orang lain. Bahkan, dirinya juga seringkali membantu orang-orang yang beragama Kristen yang ingin melarikan diri dari penjara Romawi yang terkenal dengan kekejamannya. Salah satu bukti dari kekejaman penjara tersebut yaitu adanya perlakuan yang tidak manusiawi dan sering memukul serta menyiksa orang-orang yang ada di dalamnya.
Sebagai salah seorang pendeta, St. Valentine mengabdi kepada Kaisar Claudius II pada saat itu memerintah di Roma. Akan tetapi, tiba-tiba saja, Kaisar Claudius II memberikan sebuah keputusan bahwa para laki-laki yang masing lajang tidak diperbolehkan menikah dan harus menjadi bala tentara. Dengan adanya keputusan tersebut, maka pastinya St. Valentine menentang. Sebab Ia merasa bahwa keputusan tersebut sangat tidak adil. Walaupun begitu, St. Valentine masih memberanikan diri untuk melanggar keputusan itu dengan cara menikahkan pasangan muda-mudi yang tengah jatuh cinta. Tapi sayangnya, tindakan tersebut didengar oleh Kaisar Claudius II dan akhirnya St. Valentine mendapatkan hukuman karena pelanggarannya. Hukuman yang Ia terima berupa hukuman mati dengan cara dipenggal kepalanya.
Sebelum adanya proses hukuman mati tersebut, St. Valentine dimasukkan ke dalam penjara. Disana, St. Valentine sempat berusaha untuk menyembuhkan anak gadis dari kepala sipir penjara yang pada saat itu buta. Setelah anak gadis itu sembuh, kepala sipir penjara itu berniat untuk membalaskan jasanya dengan cara menyelundupkan sebuah surat. Surat itu ditulis langsung oleh St. Valentine yang jatuh cinta kepada anak gadis yang Ia sembuhkan.
Bahkan di dalam surat terakhirnya, sebelum akhirnya Ia dihukum mati, St. Valentine memberikan beberapa frasa penutup berupa “From Your Valentine” atau yang artinya “Dari Valentine-mu”. Karena ekspresi cinta yang ada di dalam surat tersebut uang pertama kali ditulis pada abad ke 15, membuat banyak orang lain meniru tindakan tersebut untuk menulis surat cinta dan puisi kepada orang-orang tersayang. Hingga pada abad ke 17, ada sebuah tradisi yang dilakukan untuk merayakan Hari Valentine di seluruh dunia. Perasaan tersebut berupa tulisan kartu ucapan dan juga surat cinta sampai bertukar hadiah.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur