PIDATO SISWA REMAJA YANG BERHIKMAT | Elysia Faustine Halim (XII IPA 1)
Berita BPK PENABUR Jakarta - 17 July 2023
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Yang terhormat Ibu Vera selaku kepala sekolah, Bapak/Ibu guru yang saya hormati, beserta teman-teman yang saya kasihi. Marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya, kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan yang baik.
Saya akan memulai pidato ini dengan sebuah pertanyaan. Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kalimat “Remaja yang Berhikmat?”. Sebagai seorang remaja, saya akui, remaja adalah fase dimana kita menemukan dan merasakan banyak hal baru. Entah itu lingkungan yang baru, pergaulan yang baru, pengalaman yang baru, hubungan yang baru, bahkan tantangan ataupun masalah yang baru. Betapa menyenangkannya bukan menjadi seorang remaja? Namun, untuk menjadi seorang remaja tidaklah mudah. Ada proses yang harus dilalui dari fase keanak-anakan menuju fase dewasa. Di tengah-tengah proses itu, pastinya begitu banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi untuk menjadi orang yang lebih dewasa. Kalau ada lagu berjudul “Takut Tambah Dewasa”, begitu juga dengan para remaja yang tidak sedikit merasakan hal yang sama. Kita akan dihadapkan oleh berbagai pilihan dan setiap pilihan itu harus disertai dengan keputusan yang bijak.
Sadarkah kalian? Setiap hari nya kita dihadapi oleh banyak pilihan. Contoh yang seringkali kita rasakan adalah saat bangun pagi sebelum berangkat ke sekolah. Ketika alarm sudah berbunyi, kita punya dua pilihan. Pilihan pertama, segera bangun dari tempat tidur dan bersiap-siap atau pilihan kedua, tetap berada di tempat tidur dan berleha-leha seakan waktu masih panjang. Dari kedua pilihan itu, kita punya kebebasan untuk mengambil keputusan. Tetapi perlu kita ingat, bahwa setiap keputusan yang kita ambil akan selalu ada konsekuensinya. Apa yang kita lakukan saat ini menentukan bagaimana diri kita di masa depan. Coba pikirkan sejenak. Apakah yang kita lakukan saat ini akan berguna untuk kedepannya? Apakah lingkungan pertemanan kita sudah cukup membangun? Apakah kita sudah memanfaatkan waktu dengan baik untuk belajar dan mengembangkan diri? Tiga tahun di SMA sungguh tidak terasa. Kita sudah harus menemukan apa yang menjadi cita-cita dan tujuan hidup kita. Belum lagi dengan pergumulan lainnya dari orang-orang disekitar yang tidak mendukung apa yang sebenarnya ingin kita lakukan. Memang terdengar berat, tetapi waktu kita tidak banyak. Dalam 1 hari, Tuhan memberikan 24 jam kepada manusia untuk melakukan aktivitasnya. Artinya, mulai detik ini sampai detik berikutnya kita masih mempunyai kesempatan untuk mengambil keputusan yang tepat.
Tentunya, setiap keputusan perlu didasari dengan hikmat yang berasal dari Tuhan. Kita tidak mampu bersandar pada diri sendiri untuk menghadapi segala pergumulan yang ada. Remaja yang berhikmat artinya walaupun di usia yang masih muda, kita memerlukan Tuhan untuk menuntun langkah-langkah yang kita ambil. Hikmat yang Tuhan berikan bukan semata-mata hanya untuk dinikmati sendiri, melainkan Tuhan ingin kita memakai hikmat tersebut untuk menolong sesama. Saya berharap kita semua termasuk saya sendiri dapat menjadi remaja yang berhikmat dengan terus mengandalkan Tuhan dan percaya bahwa Ia akan selalu menyertai kita. Demikian pidato ini saya sampaikan. Mohon maaf jika ada perkataan yang kurang berkenan. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur