Vaksinasi 2 untuk Anak usia 6 - 12th BPK PENABUR ...
Read MoreAchievement BPK PENABUR Bandung
Read MoreNicholas Darren merupakan salah satu peraih gold ...
Read MoreApa arti sahabat?
Di podcast inspiratif terbaru BPK PENABUR Bandung (8/8), Pdt. Ujun Junaedi berbicara soal arti sahabat yang sesungguhnya di masa kini.
Zaman sekarang, terutama di masa pandemi, sangatlah sulit untuk menjalin persahabatan secara langsung. Kebanyakan aktivitas yang dikerjakan secara online menghambat kontak dan komunikasi antar orang.
Namun, dia menjelaskan bahwa challenge ini merupakan sebuah sarana untuk mempererat dan memperdalam makna persahabatan. Jauhnya jarak menjadikan keinginan untuk ada satu sama lain menjadi lebih nyata.
“Di masa pandemi ini, justru makna sahabat itu jadi lebih dalem, karena kita bisa ngerasa saling membutuhkan satu sama lain. Jadi kamu butuh aku, aku butuh kamu. Kita sahabat-an,” ujarnya.
Pendeta di GKI Guntur ini memaparkan bahwa alaminya, manusia hanya dapat menjadi sangat dekat dengan lima orang saja. Tidak masalah berapapun kontak yang ada di handphone atau berapa banyak orang yang kita kenal dalam hidup, sahabat adalah orang yang paling dekat dengan kita.
“Yang sungguh-sungguh (intens) bisa dekat dengan kita, itu mungkin hanya lima orang saja. Saat kita ada masalah kita pergi ke dia, dia juga sama membuka dirinya kepada kita. Mungkin hanya lima orang. Lebih dari itu, saya tidak yakin bisa me-manage kualitas persahabatan,” jelas Pdt. Ujun.
Selain itu, kepercayaan, keterbukaan, dan pengorbanan merupakan aspek penting dari persahabatan. Kita dapat membuka isi hati kita, kita dapat bercerita, dan menjadi diri kita sendiri.
Dalam konteks ini, dia juga mengaku pernah membaca sebuah buku yang membahas tentang tiga huruf ajaib: KRB. Sebenarnya ini dari varian konsonan Semitik yang memiliki variasi arti akrab, karib, dan korban.
“Selain akrab dan karib, ada juga satu huruf lagi, yaitu korban. Seorang sahabat itu bukan hanya akrab, memiliki hubungan karib, namun juga rela berkorban,” jelasnya mengenai KRB itu.
Belakangan, Pdt Ujun menyorot, ada yang dinamakan juga dengan toxic friendship. Hal ini terjadi saat seorang “sahabat” mendukung 100% keputusan kita tanpa membeda-bedakan mana yang benar dan yang salah.
Sebagai seorang sahabat, kita harus berani untuk menegur sahabat kita jika ia cenderung menyimpang dari firman Tuhan dan melakukan hal destruktif terhadap dirinya maupun orang lain.
Konflik dalam persahabatan merupakan hal yang sudah biasa. Ini dapat mempererat hubungan antara satu sama lain. Justru, akan terasa sangat aneh jika tak ada konflik yang terjadi sama sekali. Ini merupakan salah satu tanda dari toxic friendship.
“Persahabatan yang baik bukan tanpa berantem, dong. Justru konflik bisa menjadi potensi untuk bikin persahabatan ini lebih berkualitas lagi. Kalau iya-iya aja, pasti ada “sesuatu”, nih. Konflik itu bukan hanya bumbu, tapi juga booster untuk kualitas persahabatan,” tutupnya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR