Resensi Buku Perjalanan Menuju Juara
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Perjalanan Menuju Juara
Sophia Daniella Nauli, XII IPA 1
Identitas Buku
Judul : Basket It’s My Game
Pengarang : Ade Bunga Putri
Penerbit : DAR! Mizan
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2010
Tebal Buku : 216 halaman
Ade Bunga Putri, atau biasa dipanggil Bunga, lahir sebagai anak tunggal pada 1 Juni 1998. Ia menulis buku “Basket, It’s My Game”, yang merupakan karya pertamanya sejak duduk di bangku SD. Buku ini telah terjual lebih dari 9000 eksemplar di seluruh Indonesia dan juga di terjemahkan ke Bahasa Melayu. Selain itu, ia juga telah menulis satu buku lagi yang berjudul “Rhythm of Friendship” (2012).
Dalam buku ini, Safiena yang merupakan karakter utamanya, adalah seorang siswi SMPN 888 kelas 1. Suatu hari, ia memutuskan untuk masuk tim basket di sekolahnya. Pada hari pertama diadakan pertandingan latihan, dan Safiena bermain dengan baik. Ia pun dijadikan point guard dan menjadi popular di antara teman-temannya. Safiena yang merasa sudah hebat bermain basket menjadi sedikit besar kepala, sehingga ia terlihat tidak suka disuruh latihan dasar karena menurutnya membosankan.
Kemudian tibalah saat dimana Safiena menghadapi pertandingan pertamanya melawan SMP Bina Bangsa. Tim Safiena berhasil menang dan ia pun bangga. Namun, pada akhir pekan, Safiena bertanding satu lawan satu dengan Geni kapten tim basket SMP Bina Bangsa, dan Safiena kalah. Safiena pun tersadar bahwa timnya menang bukan karena dirinya sendiri, melainkan karena kerja sama tim.
Saat Safiena kembali ke sekolah, kelasnya kedatangan dua murid baru, Shanti dan Vera. Safiena menjadi akrab dengan Shanti sementara Rahma, sahabat Safiena, menjadi akrab dengan Vera. Hal ini membuat hubungan Safiena dan Rahma sedikit renggang. Bahkan, Rahma tidak lagi datang ke latihan basket. Padahal, tim basket akan bertanding di pertandingan olahraga sekolah tujuh hari lagi.
Tibalah hari pertama tim Safiena bertanding, melawan SMPN 100. Safiena bertanding cukup baik di awal tetapi kemudian ia disuruh ke bangku cadangan sampai akhir pertandingan. Namun tidak masalah, Safiena berhasil memberi masukan-masukan yang cukup menolong hingga timnya bisa menang. Sayangnya, pada hari pertandingan berikutnya, melawan SMPN 5, Safiena datang terlambat sehingga ia lagi-lagi tidak bisa bermain.
Meski begitu, tim Safiena tetap menang. Akhirnya tibalah hari pertandingan final, melawan SMP 23. Safiena dan teman-temannya begitu bersemangat karena mereka akhirnya bisa sampai final, dan memiliki kesempatan menjadi juara. Pertandingan berlangsung sengit, dengan angka yang terus kejar-kejaran. Namun, dengan strategi yang tepat dan kerjasama apik, tim Safiena berhasil menang. Bahkan, Rahma datang menyelamati Safiena dan mereka kembali dekat. Cerita ini berakhir dengan bahagia.
Tema dalam buku ini adalah persahabatan (yang bisa dilihat dari adanya konflik dengan Rahma, sahabat Safiena, serta kebersamaan Safiena dengan rekan-rekan setimnya) dan juga perjuangan (usaha tokoh utama sebagai anak baru dalam tim basket untuk berusaha latihan dan bekerja sama agar timnya bisa menang). Ada beberapa amanat yang bisa dipetik dari buku ini, seperti saat Safiena kalah dari Geni, ia menjadi lebih rendah hati dan juga lapang dada menerima kekalahannya. Safiena tidak menjadi putus asa, sebaliknya, dia semakin semangat berjuang mendapat juara bersama timnya. Bahkan meski ia ditempatkan di bangku cadangan, ia tetap berusahan membantu timnya dengan memikirkan strategi pertandingan. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama. Hal ini tampak dari pilihan pengarang untuk menjadikan Safiena sebagai narator sekaligus karakter utama, tokoh yang paling berperan dalam cerita.
Alur cerita dalam buku “Basket, It’s My Game” ini cukup sederhana dan urut sehingga mudah dicerna pembaca. Bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari yang tidak akan membuat bingung. Selain itu, spasi antar huruf dan kalimat cukup rapih jadi tidak akan membuat lelah saat membaca. Namun, menurut saya, ada beberapa pemilihan kata yang kurang pas dan cenderung terdengar canggung. Ditambah lagi, ada bagian-bagian cerita yang bisa dibilang tidak diperlukan, karena tidak mempengaruhi alur utama buku.
Meski begitu, novel ini tetap bagus untuk dibaca. Saya rasa novel ini cocok dibaca oleh anak-anak sampai remaja karena gaya bahasanya yang sederhana. Tokoh utama yang duduk di bangku SMP juga akan lebih bisa dimengerti oleh anak-anak dan remaja. Ditambah lagi, konflik dalam novel ini ringan dan biasa ditemukan dalam kehidupan sekolah sehari-hari, seperti konflik pertemanan yang timbul karena kecemburuan, adanya teman baru, dan lain-lain.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur