PKBN2K : "Penguasaan Diri"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 February 2024
Serangkaian kalimat untukmu yang telah kukecewakan.
Malam hari, aku duduk terpaku dalam diam dan keheningan. Lukisan wajahmu satu-satunya yang memenuhi pikiran kosong ini. Kuingat tetes air matamu yang tak kunjung selesai itu. Kau yang kutinggal di ruangan menyedihkan itu, sendirian dan dalam sayu. Aku begitu jahat ya? Tapi kuharap kau mau mendengarkan sedikit pikiran kacauku.
Semuanya berantakan, tertimpa-timpa dalam waktu. Aku dikejar dunia, kau dikejar duniamu juga. Semuanya berjalan terlalu cepat dan aku memproses semuanya terlalu lambat. Terlalu banyak urusan dalam waktu yang terlalu sedikit. Terpaksa aku melakukan semuanya untuk membahagiakanmu, tapi aku lupa untuk memikirkan nasib diriku sendiri.
Aku tak bermaksud mengatakan apa yang kukatakan hari itu. Aku tak berpikir jernih dan aku hanya ingin menyelesaikan masalah itu dengan cepat. Aku tak pandai mengatur waktu, aku tahu. Aku tak seharusnya berkata itu, hanya demi menutup sebuah permasalahan yang belum seharusnya diselesaikan.
Bisakah kau terima kembali diriku? Atau mungkin aku sudah terlalu monokrom untuk mewarnai dunia pelangimu? Aku akan menemukan jawabannya, semoga.
Terkadang kita tak sadar dan mengatakan sesuatu secara spontan demi terselesaikannya sebuah masalah. Kita lupa menunggu waktu Tuhan bekerja kemudian menjadikan segala sesuatu sebagai alasan untuk bertindak yang salah. Kita dikendalikan oleh emosi, bukan akal sehat. Sebagai remaja Kristen, kita harus belajar untuk menguasai pikiran, perkataan, dan tindakan kita agar sejalan dengan kemauan Allah.
PKBN2K bulan ini mengangkat tema penguasaan diri. Penguasaan diri diambil dari kata kuasa dan diri. Dalam KBBI, kuasa berarti kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu dan diri berarti orang seorang. Maka, penguasaan diri bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk berbuat sesuatu dengan sadar sepenuhnya untuk mengontrol perbuatan dalam menghadapi berbagai persoalan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Amsal 25:28 berkata, ‘orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.’ Jika kita tidak mampu untuk mengendalikan emosi dan tindakan kita, kita dapat menjadi rentan terhadap godaan baik dari dalam diri sendiri maupun dari orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melatih penguasaan diri kita agar dapat menghadapi persoalan dengan sabar dan sesuai kehendak Allah. Marilah kita belajar untuk menguasai diri untuk bertindak sesuai waktunya dan dengan alasan yang nyata dan rasional.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur