PERJALANAN KE MOI
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 10 November 2023
PERJALANAN KE MOI
Matthew Noah Gabriel, XII IPS 1
Tidur, itulah kebiasaan seorang siswa SMA Penabur bernama Lim. Ia terbiasa tidur lelap di kelasnya yang ramai berisi teman-teman dan hawa dingin AC. Ia terbiasa tidur setiap jam istirahat, bahkan terkadang pada jam pelajaran membosankan seperti pelajaran matematika ia tertidur lelap.
“Woi bangun!!!” seru Louis dari depan meja.
Louis merupakan salah satu teman baik dari Lim dimana mereka sering membicarakan hal-hal wibu. Louis dulu ketika kecil suka sekali bermain game HP ibunya sambil tiduran, jadinya sekarang dia memakai kacamata.
“ Apa sih bang, lagi enak enak tidur juga.” Jawab Lim sambil mengusap mata.
“Tidur-tidur mulu, nih aku ada info bagus nih,” senyum Louis.
“Info apa?”
“Aku dapet info kalo nanti hari Sabtu akan ada event Cosplay Anime”
Karena Lim baru bangun, Ia masih ngantuk ngantuk sehingga reaksinya lambat.
“Hah??? Serius???” Seru Lim
“Iya serius, nanti acaranya diadain di MOI.”
“Lah enak dong, lumayan dekat.”
“Iya dong, terus nanti harga tiket masuknya murah juga. Hanya
Rp50.000 doang.”
“Buseeet. Murah banget,” Seru Lim dengan wajah senang.
“Yoi, nanti ajakin saja yang lain.”
“Emang siapa saja yang mau diajak?” Tanya Lim.
“Ajakin saja Evan ama Aileen, mereka pasti mau kok.” Jawab Louis.
“Oke deh.”
Setelah percakapn mereka itu bel pergantian jam pun berbunyi. Daniel yang mendengar suara bel nya kembali ke kelasnya karena jam istirahat sudah selesai. Lim pun kembali tertidur karena pelajaran selanjutnya adalah matematika. Ia sangat benci matematika.
Waktu pun terus berjalan, Louis dan Lim mulai merencanakan bagaimana mereka akan ke MOI karena biasanya orang-orang yang akan mengikuti event Cosplat Anime sangat banyak, bahkan jumlah orangnya bisa mencapai ribuan orang. Tapi sebelum mereka memulai rencana mereka tentu mereka mengajak Evan dan Aileen dulu. Evan dan Aileen yang sesuai dugaan Louis mengiyakan ajakan mereka.
Setelah berdiskusi lama mereka akhirnya setuju kalau Louis, Lim, dan Evan akan jalan ke MOI subuh subuh agar mereka dapat mengantri lebih dulu. Hal ini disebabkan karena mereka bertiga tahu bahwa bagi penyuka anime berat atau disebut dengan wibu aliran keras akan mengantri subuh-subuh untuk mendapatkan tiket itu dan bagi wibu aliran keras di Indonesia itu jumlahnya sangat banyak. Sedangkan untuk Aileen, Ia akan mulai jalan agak siangan karena ia males bangun subuh-subuh.
Beberapa hari berlalu, Lim dihadapi oleh kenyataan pahit bahwa ternyata hari Sabtunya dia ada tes di lesnya dimana tes tersebut dianggap sangat penting. Louis yang mendengar itu jadi sangat pusing dan kesal.
“AAAAAAH lagian kamu ngapain sih ikutan les begituan. mending kamu
ikut kita mainke MOI.” Keluh Louis.
“Mending kamu bolos aja sih kata aku.” Tambah Aileen.
“Tidak bisa ini tesnya sangat penting buat nilai di les aku. Kalau aku
tidak kerjain tesnya bisa bisa nanti aku tidak naik level di tempat lesku.”
Jawab Lim.
“Cih, kalau begitu nanti kamu selesai tesnya kira-kira jam berapa?”
Tanya Louis
“Tidak lama kok, nanti aku selesai jam 9. Tesnya soalnya dimulai jam 7
pagi.”
“Hadeeh, yaudah gini aja Evan ama aku nanti kita saja yang pergi dulu
ke MOI nya buat beli tiket. Nanti pas kamu sudah selesai dengan tesmu
nanti jalan saja dengan Aileen.” Usul Louis.
“Boleh juga sih begitu. Gimana setuju tidak?” Tanya Evan.
“Boleh saja sih, tapi nanti akunya jalan bersama dengan orang tuaku.
Kamu mau Lim?” Tanya Aileen.
“Boleh kalo tidak keberatan, soalnya nanti orang tuaku tidak bisa antarin
aku. Mereka ada acara sendiri nanti.” Jawab Lim.
“Sip ya sudah set nih.” Tambah Louis.
Waktupun berjalan terus, tak terasa sudah sampai pada hari eventnya. Pada hari itu semua berjalan sesuai rencan, Louis dan Evan pergi duluan ke MOI sedangkan Lim mengikuti tes lesnya terlebih dahulu dan akan nyusul bersama Aileen ke MOI. Sesampainya Lim dan Aileen di MOI, Aileen terkejut dengan banyaknya orang-orang yang berada di MOI. Ibaratnya seperti ada para mahasiswa dimana mereka sedang mempersiapkan demo. Bahkan tingkah laku mereka seperti sedang mau demo karena mereka terlihat sedang mengedor-ngedor pintu masuk event yang masih tertutup. Liam yang berekspresi biasa-biasa saja sibuk mencari Louis dan Evan. Ia segera mengeluarkan HPnya dan mencoba untuk menelopon mereka. Disaat Ia ingin mengetik nomornya Louis, tiba-tiba ada yang menepok punggungnya.
“Weh, cari siapa kamu?” Senyum Louis.
“Aku? Aku lagi mau cari monyet berkacamata.” Cengir Lim.
“Monyet matamu.” Balas Louis.
“Eh kalian tadi berhasil beli tiketnya tidak?” Tanya Aileen.
“Tidak, Ketika kami datang tadi sudah ramai sekali. Tuh si Evan masih
ngantri. Tadi aku ama dia ganti-gantian ngantrinya biar tidak capek.”
Jawab Evan.
“Waduh, lama juga ya. Terus masih panjang tidak tadi antriannya.”
Tanya Lim.
“Masih panjang sekali pake banget bahkan.” Jawab Louis.
“Terus gimana nih kalo masih panjang banget kita bisa-bisa ngantri
sampai sore nih. Nanti jadinya tidak sebanding dengan duit yang kita
keluarkan.” Keluh Aileen.
“Ya bener juga sih. Atau tidak kita cabut saja dari sini terus nonton film
saja.” Usul Louis.
“Boleh saja sih soalnya kalo panjang gini kayak bikin malas buat nunggu
gitu.” Jawab Lim.
“Iya sih aku setuju banget soalnya liatin antriannya saja sudah buatin aku
males banget.” Jawab Aileen.
“Yasudah kita samperin si Evan dulu saja. Terus nanti kita ke
Cinemanya.” Jawab Lim.
Merekapun pergi menjemput Evan yang berada di tengah-tengah antrian yang panjang sekali seperti panjangnya ular zaman purba. Mereka memberi tahu kepada Evan bahwa rencana mereka untuk ikut event cosplaynya tidak jadi dan sekarang berencana untuk menonton di Cinema saja. Evan yang mendengar hal tersebutpun setuju karena ia juga sudah capek dengan antrian panjang ini yang tidak mengenal ujung.
Sesampainya di Cinema MOI disana mereka tidak melihat ada film menarik yang ingin ditonton.
“Jadinya mau nonton apa nih. Soalnya filmnya tidak ada yang bagus nih.”
Tanya Evan.
“Mau nonton Avatar tidak? Lagi ada yang 3D tuh.” Tanya Louis.
“Jangan deh. Soalnya sebenarnya itu cerita kurang bagus juga.” Jawab
Aileen.
“Kalau begitu mau nonton film Interstellar tidak?” Tanya Lim.
“Jangan aku tidak suka film Sci Fi.” Jawab Aileen.
“Eh kalua begitu mau coba film horror ini tidak? Ini Horror Indo.” Tanya
Evan.
“Boleh tuh.” Jawab Louis.
“Jangan Ah, aku tidak bisa nonton film horror. Aku takut?” Jawab
Aileen.
“Sudah ayolah nanti seru.” Senyum Lim.
“Tidak-tidak pokoknya tidak mau.” Keluh Aileen.
“Sudah nanti bagian tiket kamu aku bayar saja, pokoknya kamu harus
nonton. Tidak mau tau pokoknya harus.” Tegas Louis.
“AAAAAAH!!! Yasudah aku ikut.” Kesal Aileen.
“Bagus.” Jawab Evan.
Mereka pun akhirnya membeli tiket film horror itu. Film itu mulainya masih sekitar satu setengah jam lagi, sehingga Lim mengusulkan untuk kita makan dulu karena Lim sudah kelaparan dari pagi karena belum makan apa apa. Louis dan Evan juga kelaparan dari tadi karena seharian mengantri. Mereka akhirnya pergi ke restoran terdekat yaitu Yoshinoya.
Setelah itu mereka kembali ke Cinema dan membeli minuman untuk diminum di dalam teater. Kemudian mereka masuk ke teater dan filmnya telah dimulai. Beberapa jam kemudian mereka keluar dari teater tersebut. Aileen keluar dengan wajah yang seperti orang yang baru saja terkena trauma. Sedangkan Lim dan Evan keluar dengan wajah biasa-biasa saja, tetapi untuk Louis ia tidur ditengah-tengah film karena merasa filmnya kurang menakutkan.
“Wih muka kamu kenapa len?” Tanya Louis.
“Ah tidak usah tanya. Kan sudah aku bilang aku tidak kuat nonton film
horror.” Jawab Aileen.
Lim, Louis dan Evan pun tertawa mendengar jawaban dari Aileen.
“ Ah sudahlah berisik kalian. Sudah sekarang mau ngapain kita.” Tanya
Aileen.
“Aku rasa kita pulang saja deh soalnya sudah sore nih. Nanti bisa bisa
kita pulangnya kena macet parah.” Usul Lim.
“Oh yasudah jadi kamu mau balik dengan siapa Lim?” Tanay Aileen.
“Ini nanti aku balik dengan Evan sama Louis kok. Rumah kita soalnya
lumayan dekat.” Jawab Lim.
“Oh yasudah berarti aku duluan yah. Bye.” Pamit Aileen.
Setelah mereka saling mengucapkan sampai jumpa mereka, Mereka semua memulai perjalanan kembali ke rumah mereka masing-masing setelah hari yang melelahkan. Sesampai Lim dirumah ia sangat kecapaian sehingga ia tidur lelap sambil bermimpi dengan hari yang sangat menyenangkan yang telah alami pada hari itu.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur