CERPEN-Kebanggaan Keluarga

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 10 January 2024

Kebanggaan Keluarga

Michael Justinus, XII IPA 1

 

 

 

 

 

 

Waktu telah menunjukkan jam 5 pagi, “Mike bangun Mike” sahut ibunya. Michael yang baru saja tidur beberapa jam harus kembali bangun. Kemarin malam ia dan teman temannya tidur larut malam untuk mengerjakan tugas sekolah mereka yang tertinggal. Ia bangun dengan tubuh yang masih lemah dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Hari-harinya masih tetap sama, ia masih tetap merasakan tekanan karena belum bisa mempunyai prestasi besar seperti kakak-kakaknya. Michael mempunyai keinginan besar untuk membuat nenek buyutnya bangga akan dirinya. Hal ini ia rasakan karena melihat nenek buyutnya yang sangat senang ketika mendapat kabar bahwa kakaknya berkuliah di luar negeri. Michael sendiri terkenal karena keluarganya yang memiliki banyak prestasi akademik dan nonakademik. Kedua kakaknya sudah berkuliah di luar negeri dengan beasiswa penuh dari pemerintah. Mereka juga mendapatkan nilai tertinggi selama masa SMA-nya dan prestasi dalam ruang internasional lainnya sesuai dengan bakatnya. Sedangkan, Michael yang baru saja masuk ke dalam dunia SMP tahun kedua masih sering mengalami kesulitan dalam belajar. Nilai akademiknya belum mencapai target yang diinginkan orang tuanya, belum lagi banyaknya kegiatan di dalam maupun di luar sekolah yang harus ia jalani. 

Hari itu ia datang ke sekolah dengan perasaan yang kurang semangat karena kelelahan. Tiba-tiba temannya memanggilnya “Mike, lihat Mike” sambil memperlihatkan poster yang dibawanya. Ternyata sekolahnya baru saja membuka pendaftaran untuk menjadi bagian dari organisasi siswa intra sekolah. “Apakah kamu akan lanjut ikut dalam organisasi siswa intra sekolah?” tanya temannya kepada Michael. Tanpa berpikir lama Michael menjawab dengan lantang bahwa iya pasti mendaftar. Melihat poster itu, Michael yang sudah pernah ikut dalam organisasi tersebut langsung berniat untuk mendaftarkan dirinya. Ia pikir ini adalah salah satu jalan yang bisa dilakukan agar bisa mempunyai prestasi besar dan membanggakan keluarganya. Namun, ia teringat akan situasi saat ini, di mana nilai akademiknya belum membaik. Ia masih sering ketinggalan pelajaran dan tugas tugas sekolah. Hal ini membuatnya bingung pilihan mana yang harus ia pilih. Ia sadar bahwa menjadi bagian dari organisasi siswa intra sekolah adalah tanggung jawab yang besar. Akhirnya karena tekadnya yang besar, Michael mengambil risiko dan mendaftarkan dirinya untuk menjadi bagian dari organisasi tersebut. Ia tahu dengan mendaftarkan diri, ia harus mulai bekerja keras agar mendapatkan nilai yang lebih baik dan bertanggung jawab atas rancangan kerja yang nantinya ia buat. 

Berkat pengalamannya dan sifat kerja keras yang dimiliki Michael, ia ditawarkan untuk menjadi ketua organisasi tersebut. Ia merasa bahwa ini adalah kesempatan yang baik bagi dirinya, tetapi di sisi lain menjadi ketua adalah tanggung jawab yang besar. Ia harus bisa mengatur waktunya dalam belajar maupun melaksanakan kegiatan sekolah. Setelah berpikir lama, akhirnya tawaran ini diterima oleh dirinya karena ia yakin dengan bekerja keras apapun bisa dilakukan. Sejak saat itu, setiap pulang sekolah ia selalu belajar dan mengerjakan tugasnya di kantin sekolah. Hal ini harus dilakukan agar saat malam hari, ia bisa mempersiapkan kampanyenya untuk maju sebagai ketua organisasi siswa intra sekolah. Hampir setiap malam ia melakukan rapat bersama pasangan calonnya agar bisa mempersiapkan rancangan kegiatan yang baik untuk sekolahnya. Mereka mulai mengumpulkan data dan masukan agar bisa membuat rancangan kegiatan yang sesuai dan diinginkan teman temannya.

Beberapa hari kemudian, sekolahnya mengumumkan dua pasangan calon yang akan maju berlomba untuk mendapatkan jabatan ketua tersebut. Ia kaget karena ternyata lawannya adalah teman dekatnya sendiri. Situasi ini membuat ia bergumul, ia tidak mau kehilangan teman-temannya karena harus menjadi lawan dalam kampanye ini. Akhirnya ia mengajak temannya berdiskusi dan mereka memutuskan untuk tetap melakukan kampanye tetapi dengan cara saling mendukung. Waktu kampanye telah dimulai, Michael dan pasangannya mengungkapkan rancangan kegiatan yang telah ia rancang kepada teman temannya. Namun, ternyata dukungan yang didapatkan tidak sesuai dengan ekspektasinya, lawannya masih mendapatkan lebih banyak antusias dari teman temannya. Hal ini cukup membuat Michael kecewa, tetapi dengan mengingat kerja kerasnya yang sudah ia lakukan sebelumnya, ia tidak mau menyerah begitu saja. Michael dan pasangannya kemudian berdiskusi untuk membuat tebusan baru dengan memberikan kesan yang lebih seru dalam berkampanye. Tebusan ini akhirnya membantu Michael dan calon pasangannya mendapatkan dukungan lebih banyak dari teman temannya.

Hari pemilihan telah tiba, seluruh peserta didik dikumpulkan dalam suatu ruangan untuk memilih calon pasangan yang diinginkan menggunakan kertas. Kedua calon pasangan itu hanya bisa berdoa agar mendapatkan hasil yang terbaik dan bisa menerima keputusan yang nantinya ditentukan. Kedua pasangan itu terus merasakan gugup selama menunggu perhitungan hasil pemilihan yang telah dilakukan. Saat pulang sekolah, radio sekolah berbunyi “Pengumuman, telah diperoleh hasil dari pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS, pasangan pertama memperoleh hasil dengan total 46,61%, sedangkan pasangan kedua unggul dengan perolehan 53,38%, selamat kepada Michael dan Aaron atas terpilihnya menjadi ketua dan wakil ketua OSIS”. Perasaan Michael masih menyangkal bahwa ia baru saja terpilih menjadi ketua OSIS di sekolahnya. Ia sadar bahwa kehidupannya akan berubah setelah ini. Kabar itu tersebar dengan sangat cepat, keluarganya yang mengetahuinya ikut merayakan kemenangan tersebut. Mereka bangga bahwa salah satu anaknya bisa menjadi orang yang memiliki sifat sosial yang tinggi. 

Sejak terpilihnya dirinya menjadi Ketua OSIS, Michael menjadi lebih aktif dalam kegiatan kegiatan sekolah. Ia dan pasangannya berhasil membuat rancangan kegiatan yang sesuai untuk sekolahnya. Ia juga sering berbicara di depan umum dan menjadi pembawa acara dalam kegiatan kegiatan sekolah yang ia laksanakan. Dengan kerja kerasnya, nilai akademik Michael juga terus meningkat dan ia berhasil untuk mempertahankan nilainya walaupun banyaknya kegiatan lain yang perlu dilaksanakan bersamaan. Selain itu, berkat kemampuannya dalam bersosialisasi, ia juga dipercaya untuk menjadi bagian dari tim pemasaran untuk suatu perusahaan startup. Pengalaman ini menambah wawasan Michael dalam dunia kerja. 

Kabar mengenai pencapaiannya ternyata sampai ke nenek buyutnya. Setelah menunggu lama akhirnya ia mendapat panggilan dari nenek buyutnya. Nenek buyutnya berkata bahwa ia senang mempunyai cicit yang bisa berbicara di depan umum dengan baik. Ia bangga akan pencapaian Michael dalam kegiatan nonakademiknya. Kata-kata itu membuat Michael senang dengan apa yang sudah dicapainya. Ia merasa kerja kerasnya terbayarkan dengan ucapan itu. Namun, dua hari kemudian ia mendapat kabar bahwa nenek buyutnya telah meninggal dunia. Mendengar kabar ini Michael sangat terpukul karena merasa kehilangan. Walaupun kehilangan, Michael juga merasa lega karena ia sudah bisa membuat nenek buyutnya bangga sebelum tutup usia.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 20 May 2020
Ujian Praktik TA 2019-2020
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan Anggota Paskibra
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan PMR
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 01 February 2021
Ibadah Spekta: Membuka Ruang
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan Pramuka SMAK PENABUR Kota Wisata
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2020
PENGUMUMAN PSB AKW 2021-2022
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 03 September 2020
OPEN HOUSE AKW
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 19 September 2020
Seminar Psikotes AKW
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 22 September 2020
Character Building kelas X
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 22 September 2020
Bina Iman Kelas XI
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 13 February 2023
“HIKMAT DI DALAM KETEKUNAN”
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 11 February 2023
PCG 3 : MENJAGA KESEHATAN MENTAL REMAJA SETELAH P...
PCG 3 : MENJAGA KESEHATAN MENTAL REMAJA SETELAH P...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 February 2023
Skrining Kesehatan kelas 10
Skrining Kesehatan kelas 10
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 15 February 2023
"Do not follow the crowd in doing wrong"
"Do not follow the crowd in doing wrong"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 16 February 2023
"Buku terpopuler edisi Januari 2023 PERPUS-AKW"
"Buku terpopuler edisi Januari 2023 PERPUS-AKW"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Cinta Tak Kunjung Selesai
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Perasaan Sesungguhnya
Resensi Buku Perasaan Sesungguhnya
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Lail, Esok, dan Hujan
Resensi Buku Lail, Esok, dan Hujan
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Perjalanan Menuju Juara
Resensi Buku Perjalanan Menuju Juara
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 20 October 2023
Kesempatan Memenangkan hadiah tambahan periode 23...
Kesempatan Memenangkan hadiah tambahan periode 23...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 27 February 2024
Renungan : "IMAN YANG BENAR"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 28 February 2024
Morning Devotion : “Help My Unbelief!"
Morning Devotion : “Help My Unbelief!"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 01 February 2024
Renungan pagi
Renungan pagi
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 02 February 2024
Morning Devotion
Morning Devotion
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 February 2024
Renungan : “YANG KECIL JUGA DIPEDULIKAN”
Renungan : “YANG KECIL JUGA DIPEDULIKAN”

Choose Your School

GO