CERPEN-Berpelisir Di Kaldera Tengger

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 26 January 2024

Berpelisir Di Kaldera Tengger

Simon Delabate Hutapea, XII IPA 3

        Bingung dan terselimuti di dalam kebosanan, itulah yang kurasakan pada minggu terakhir liburan sekolah. Sudah 2 minggu berlalu, tetapi pergi keluar dari komplek perumahan pun tidak kulakukan. Kakak perempuanku sebenarnya ingin pergi ke tempat  papa kami bekerja, tetapi papa melarang karena tidak diperbolehkan oleh perusahaan tempat papa bekerja. Yang pada awalnya kami bersemangat karena hari belajar sudah berakhir menjadi lemas lesu karena tidak ada hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Karena pada saat itu sudah merupakan minggu terakhir libur sekolah, aku dan saudaraku sudah pasrah untuk mengakhiri musim liburan ini tanpa bersenang-senang sedikitpun. 

        Pada hari itu merupakan Senin, bulan sudah bersinar dan bintang-bintang bertaburan bagaikan pasir  di langit. Kami memesan makan malam melalui aplikasi di handphone karena sudah malas untuk memasak makanan sendiri. Setelah doa makan telah dilakukan, Mamaku berkata “Bagaimana kalau besok kita pergi ke Gunung Bromo?” Kami semua terkejut karena sudah yakin bahwa pada masa liburan ini kita tidak akan pergi kemana-mana. “Kok baru sekarang sih ngajak jalannya? temen-temenku udah pada balik, kita malah baru pergi.” ujar kakakku. “Kan kamu tau Kak, Mama dari kemaren ngurusin urusan keluarga ama Opungmu.” Mama berkata “Kalo misalnya besok pergi ke Bromo, kita nginep berapa lama di sana?” aku bertanya “Ya karena waktu kita sedikit paling cuma tiga hari, tapi gapapa kok, Mama pastiin kita semua bisa nikmatin liburan yang bagus walaupun cuma tiga hari.” “Papa emangnya ikut Ma?” ujar Abangku. “Papa ga bisa ikut Bang, Papamu kan masih belum bisa cuti sekarang, kita juga mendadak pergi jalan-jalannya.” 

       Walaupun sedih karena Papa tidak bisa ikut jalan-jalan bersama kami karena pekerjaannya di luar kota, tetapi kami setuju dengan penawaran Mama untuk pergi berwisata ke Gunung Bromo dengan sebutan lainnya yaitu Kaldera Tengger. Setelah selesai makan malam, kami masing-masing membuat persiapan barang apa saja yang akan kami bawa dalam perjalanan singkat kami ini. Keesokan harinya, adalah Selasa, kami melakukan aktivitas biasa seperti setelah bangun, kami bergiliran untuk mandi, makan pagi bersama, dan membereskan kamar masing-masing. Pada siang harinya, Mamaku dan Kakakku membeli tiket kereta api dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Malang. Pada Sore harinya, kami semua sudah berangkat dari Rumah kami menuju Stasiun Gambir. 

        Perjalanan Kereta api dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Malang memakan waktu 12 jam. Ketika akhirnya sampai di Kota Malang, Ibuku ternyata juga sudah membeli tourguide untuk membantu kami mengelilingi Kota Malang dan Gunung Bromo. Ketika sampai di Malang, kami bertemu dengan orang tourguide tersebut, orang itu bernama Pak Ahmad. Dia membantu kami mengangkat barang bawaan kami dan memasukkannya ke dalam mobilnya. Ia kemudian mengajak kami makan karena berasumsi bahwa kami sudah lapar karena baru turun dari kereta selama perjalanan 12 jam tersebut. Memang benar, kami semua sudah kelaparan. Kemudian Pak Ahmad membawa kami ke tempat makan yang bertempat di tengah Kota Malang. Tempat makan tersebut sepertinya terkenal di area tersebut karena ketika kami sampai di sana tempatnya sangatlah ramai. Pak Ahmad merekomendasikan tempat ini dan berkata “ Ini tuh salah satu tempat untuk makan soto paling wuenak.” Tergiur dengan aroma makanan dari tempat makan tersebut kami mengantre dan memesan makanan kami di sana. Benar ternyata kata Pak Ahmad, sotonya sangatlah lezat sampai aku dan abangku menghabiskan 3 piring nasi sambil memakan soto tersebut. Setelah Makan kami berkeliling di Kota Malang, berjalan-jalan di alun-alunnya dan menikmati suasana Kota Malang yang tiada duanya. Pada Malam hari, setelah selesai mengelilingi Kota Malang, Kami pergi menuju Hotel yang telah dibooking oleh Mamaku untuk penginapan kami di hari pertama kami. Hotel tempat kami menginap berada dekat dengan Gunung Bromo. 

            Pada Esok harinya, tepatnya jam 2 pagi kami sudah dibangunkan oleh Mamaku untuk pergi menuju Gunung Bromo. “Ih kenapa harus sekarang sih? Aku masih ngantuk, besok aja emang ga bisa?” ujar kakakku. “Kita kan cuma tiga hari di sini kak, Bromo juga paling bagus pada waktu matahari terbit jadi harus pergi sekarang,” ujar Mamaku. Akhirnya kami semua bangun, kemudian memakai jaket berlapis karena daerah pegunungan tersebut sangatlah dingin. Pak Ahmad yang tampaknya sudah bangun sejak lama, membawa kami ke daerah kaki Gunung Bromo. “Dari sini, kita naik pake mobil Jeep soalnya ini daerahnya licin dan ga bisa buat mobil biasa,” ujar Pak Ahmad. Kemudian kami turun dari mobil avanza abu-abu tersebut dan masuk ke dalam mobil jeep yang dikemudikan oleh salah satu teman Pak Ahmad. Pada waktu itu, sudah memasuki jam 4 pagi ketika kami sampai di puncak Gunung Bromo. Banyak warung yang menjual sarung tangan, Indomie, pernak-pernik di sekitar situ. Kami juga bertemu banyak orang yang juga ingin melihat matahari terbit dari puncak Gunung Bromo. Setelah turun dari mobil jip hijau tersebut, kami mengambil beberapa foto dengan papan tulisan Gunung Bromo di sekitar situ. Setelah itu,kami mendaki menuju bagian atas puncak tersebut. Untuk beberapa menit kami bisa melihat pemandangan matahari terbit yang indah tersebut, Sialnya tiba-tiba awan berkerumun seperti mendung dan menutup pemandangan tersebut. Sekarang puncak tersebut terlihat seperti hutan misterius karena dipenuhi kabut dengan hujan rintik-rintik. Untungnya, tidak ada hujan lebat, sehingga kami masi bisa menikmati suasana puncak tersebut.

       Setelah beberapa jam di puncak tersebut kami akhirnya turun menggunakan mobil jip yang kami gunakan untuk naik menuju gunung dan kembali ke kaki Gunung Bromo. Cuaca membaik dan awan mendung tidak lagi ada ketika kami sampai di kaki Gunung Bromo. Kemudian kami pergi dengan mobil Pak Ahmad menuju salah satu bukit dekat Gunung Bromo. Kami mengambil banyak sekali foto di tempat tersebut karena bukit tersebut memiliki atmosfer bagaikan gurun ditemani oleh Gunung Bromo di belakangnya membuat bukit ini sangat bagus untuk dijadikan spot foto, setelah itu kami juga berkunjung ke Bukit Teletubies dan sebuah bidang bunga yang sangat indah mengambil banyak foto di sana. Waktu menunjukkan pukul 1 siang, kami sudah selesai berwisata di Gunung Bromo. Pak Ahmad membawa kami kembali ke Kota Malang, tetapi perjalanan wisata kami belum selesai. Setelah sampai di Kota Malang, kami pergi menuju Kampung Warna-Warni yang merupakan tempat yang sangat bagus untuk berfoto dan pemandangannya yang sangat indah karena setiap rumah yang ada di Kampung tersebut dilukis indah dengan motif batik, bunga, dan lain-lainnya. Setelah selesai berkeliling di Kampung Warna-Warni, kami kemudia pergi menuju tempat kuliner di Kota Malang untuk makan. Kemudian, pergi menuju hotel untuk beristirahat.

           Setelah terbangun, aku merasa sedikit sedih karena ini merupakan hari terakhir kami di Kota Malang. Namun, aku diceriakan oleh Mamaku yang berkata “Besok-besok kita pergi ke sini lagi yah, ama Papamu jadi ga usah sedih.” Setelah mandi, makan, dan juga berenang di kolam hotel, kami checkout dari hotel tersebut dan kembali lagi bertemu dengan Pak Ahmad yang membawa kami dengan tujuan wisata terakhir kami yaitu Museum Angkut yang merupakan museum untuk mobil-mobil dan juga motor-motor klasik. Surganya pecinta otomotif, salah satunya adalah abangku. Dia sangat senang ketika berkunjung ke sini. Kami kemudian menghabiskan hari kami di sini sampai malam hari. Setelah selesai, kami berpamit dengan museum tersebut dan pergi menuju tempat makan terakhir kami di Kota Malang. Setelah makan, kami pergi menuju stasiun Malang dan menunggu di mobil Pak Ahmad, karena kereta kami baru mulai berangkat pada pukul 2 pagi. Pada pukul 1 pagi, setelah selesai mengatur barang dan oleh-oleh yang kami beli yang dibantu oleh Pak Ahmad, kami mengucapkan terima kasih dan berpamit dengan Pak Ahmad. Kemudian, aku dan keluargaku kembali ke Jakarta menaiki kereta api.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 20 May 2020
Ujian Praktik TA 2019-2020
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan Anggota Paskibra
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan PMR
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 01 February 2021
Ibadah Spekta: Membuka Ruang
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan Pramuka SMAK PENABUR Kota Wisata
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2020
PENGUMUMAN PSB AKW 2021-2022
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 03 September 2020
OPEN HOUSE AKW
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 19 September 2020
Seminar Psikotes AKW
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 22 September 2020
Character Building kelas X
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 22 September 2020
Bina Iman Kelas XI
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 13 February 2023
“HIKMAT DI DALAM KETEKUNAN”
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 11 February 2023
PCG 3 : MENJAGA KESEHATAN MENTAL REMAJA SETELAH P...
PCG 3 : MENJAGA KESEHATAN MENTAL REMAJA SETELAH P...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 February 2023
Skrining Kesehatan kelas 10
Skrining Kesehatan kelas 10
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 15 February 2023
"Do not follow the crowd in doing wrong"
"Do not follow the crowd in doing wrong"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 16 February 2023
"Buku terpopuler edisi Januari 2023 PERPUS-AKW"
"Buku terpopuler edisi Januari 2023 PERPUS-AKW"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Cinta Tak Kunjung Selesai
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Perasaan Sesungguhnya
Resensi Buku Perasaan Sesungguhnya
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Lail, Esok, dan Hujan
Resensi Buku Lail, Esok, dan Hujan
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Perjalanan Menuju Juara
Resensi Buku Perjalanan Menuju Juara
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 20 October 2023
Kesempatan Memenangkan hadiah tambahan periode 23...
Kesempatan Memenangkan hadiah tambahan periode 23...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 27 February 2024
Renungan : "IMAN YANG BENAR"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 28 February 2024
Morning Devotion : “Help My Unbelief!"
Morning Devotion : “Help My Unbelief!"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 01 February 2024
Renungan pagi
Renungan pagi
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 02 February 2024
Morning Devotion
Morning Devotion
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 February 2024
Renungan : “YANG KECIL JUGA DIPEDULIKAN”
Renungan : “YANG KECIL JUGA DIPEDULIKAN”

Choose Your School

GO