CERPEN-Aku Bukan Ceroboh, Tetapi Sial

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 25 January 2024

Aku Bukan Ceroboh, Tetapi Sial

Aaron Timoty, XII IPA 4

"Mami papi ayo bangun.. udah jam 7 lohh nanti jalanan macet," ujar aku ketika masih bocah yang sangat berantusias. "Iya kamu siap-siap dulu ya nanti kita tinggal langsung jalan..." Jawab mama. Aku pun langsung bergegas menggunakan tangga untuk turun ke bawah karena aku sudah bangun dari jam 6 dan sudah siap untuk berangkat. Di bawah sudah ada kaka yang sedang menunggu, "Masih udah umur 9 sudah belagu aja kamu, dikirain masih tidur". "Heh aku umur 9 itu udah dewasa ya" jawab aku dengan penuh kesal. Akhirnya waktu pun mencapai jam 8 dan aku bersama keluarga ku memasuki mobil untuk berangkat. "Apakah ada yang ketinggalan? Aaron kamu ada di sini gak? Jangan-jangan ketinggalan lagi" ujar papa. "Gak ada pi, aku masih di rumah ketinggalan", "Ih kamu jangan ngambek gitu dong kan cuman bercanda". Akhirnya perjalanan yang ditunggu-tunggu pun mulai. Kita melewati banyak gunung dan lembah yang indah untuk dilihat, aku pun dengan semangat membuka jendela ketika melewati sebuah gunung yang indah. Seketika jendela mobil terbuka, angin semilir pun masuk ke dalam mobil dan mengenai diriku. Perjalanan ini membawa sebuah perasaan baru yaitu kesenangan! Pikiranku pun penuh dengan aktivitas yang ingin aku lakukan di sana. Tak lama pun akhirnya mobil berhenti dan ternyata kita sudah sampai di destinasi. 

 

 Sesampai sana kita disapa oleh pekerja di sana dan membantu kita untuk membawa barang-barang kita masuk ke dalam villa. Kita melewati banyak keindahan dan kesenangan di dalam perjalanan ke tempat villa, aku pun dengan penuh rasa kesenangan dan pikiran yang positif sangat ingin pergi bermain. "Mi Pi aku boleh tidak ke sana dulu, aku mau main sebentar" tanya aku. "Yauda jangan lama-lama tapi ya, kita tunggu sebentar di sini." Jawab Mama. Aku pun bergegas ketempat bermain yang aku lihat di dalam perjalanan ke villa. Di sana ada prosotan yang sangat seru tampaknya, sehingga diriku ingin mencobanya. Seketika aku masuk ke dalam dan merosot melalui prosotan, aku disapa oleh sesuatu yang tidak diekspektasi. Prosotan tersebut penuh dengan air dan nyamuk! Ternyata tidak lama villa ini baru saja kehujanan. Aku pun akhirnya berhasil turun dari prosotan tersebut, dengan basah kuyup dan kegatalan karena digigit nyamuk. Aku langsung lari ke papa mama dan merengek. "Siapa suruh sampai sini langsung main, tau rasa kan kamu sekarang." kata papa ke aku. Akhirnya kita melanjutkan perjalanan ke tempat kita tinggal.

 

Kita pun beristirahat sejenak dan waktu pun sudah sore, kita berkumpul dengan teman-teman gereja karena aktivitas ini sebenarnya merupakan aktivitas yang diadakan oleh gereja. Aku pun berkumpul dengan anak-anak seumurku dan ikut bermain. Dengan pikiran yang positif dan perasaan yang senang aku ikut bermain dengan mereka. Kita pun bermain petak umpet, sebuah permainan di mana kita harus sembunyi dari si pencari. Aku pun mendapat peran bersembunyi sehingga aku gegas mencari tempat sejauh-jauhnya dan tersembunyi.  "Mereka di mana ya kok aku tidak ditemukan juga?" ujar aku dengan cemas karena sekitarku sudah makin gelap. Aku pun tunggu beberapa menit lagi dan akhirnya pergi mencari teman-temanku. Mereka pun tidak ada di tempat awal kita bermain, akhirnya aku pun memutuskan untuk balik ke tempat tinggal keluargaku. Keesokan harinya ketika aku bertemu dengan teman-temanku, ternyata mereka menyerah untuk mencari diriku karena waktu itu mereka dicari oleh orang tua mereka. Aku pun merengek, "Aku cemas tahu aku kira aku ditinggalkan oleh kalian", "Iya kita minta maaf ya, lain kali kita akan mencarimu" jawab salah satu anak yang ikut bermain kemarin.  

 

Keesokan harinya di siang hari, aku melihat teman-teman ku sedang asik mengendarai sepeda tetapi karena aku tidak mempunyai sepeda di rumah, aku tidak tahu cara mengendarainya. Aku merasa bahwa menaiki sepeda mudah sehingga dengan pikiran yang positif, aku pun membujuk temanku untuk meminjamkan kepadaku. "Ayo dong, pinjem dong kan aku teman mu... nanti aku balikin kok, aku cuman mau coba". "Emang kamu tahu cara naik sepeda bagaimana?" tanya temanku. "Oh tentu aku tahu, aku sudah sering menaiki sepeda di rumah" jawab aku bohong. Temanku pun meminjamkannya kepadaku dan aku mencoba menggowes. Aku pun berhasil mendapat 4 gowesan, tetapi seketika itu aku hilang kendali dan jatuh dari sepeda. Aku pun merasa malu karena dilihati oleh temanku yang baru saja meminjamkannya kepadaku. Gegas aku meminta maaf kepada temanku karena berbohong dan membalikan sepedanya kepadanya. 

 

Hari kedua terakhir di sana pun tiba, aku berpikir keras untuk merencanakan hal-hal yang belum aku lakukan. Namun, tidak ada ide yang muncul, aku pun keluar untuk mencari teman-temanku. Mereka sedang bermain raja dan prajurit, aku pun gegas mengikuti permainan mereka. Raja pun berkata, " Prajurit yang pertama menaiki bukit ini, akan saya gelari menjadi sampingan saya!". Aku sebagai prajurit mencoba untuk menaiki nya. Bukit tersebut bagaikan gunung yang sangat amat tinggi karena sangat susah dinaiki, namun aku melihat sebuah kayu papan yang bisa membantu ku menaiki bukit tersebut. Aku pun menaiki papan kayu tersebut tanpa khawatir. Namun, seketika kakiku terasa seperti ada yang menusuk, aku pun turun dari papan tersebut dan melihat apa yang terjadi terhadap kakiku. Ternyata sendalku muncul lubang! Aku pun kaget dan langsung membuka sendal dan ternyata kakiku ada lubang. Aku pun segera nangis dan teriak minta tolong, teman-temanku pun langsung mencari tahu kenapa aku menangis. Ternyata papan kayu tersebut adalah bekas bangunan sehingga masi ada paku yang tertempel di kayu tersebut! Temanku pun berpikir bahwa aku telah menginjak kayu tersebut. Mereka langsung lari mencari orang tua mereka untuk membantu. Karena teriakan ku yang kencang, semua orang yang ada di vila tersebut pun segera keluar dan mencari tahu apa sumber tangisan tersebut. Mereka pun kaget melihat aku mengangkat kaki ku seperti sedang kesakitan. Namun, untung nya, salah satu dari mereka adalah dokter sehingga ia segera mengecek kakiku yang sedang ku sentuh itu. Ia langsung mencari perban didalam tasnya dan mencoba menghentikan aliran darah yang muncul dari luka kakiku tersebut dan langsung membawa diriku ke dokter di luar vila bersama orang tua ku. Sesampai sana dokter pun langsung membersihkan luka kakiku dan melihat bahwa luka tersebut tidak terlalu dalam sehingga tidak perlu jahitan. Aku pun merasa lega, tetapi dokter tersebut mengatakan bahwa paku tersebut bisa saja karatan sehingga ia menyuntik ku dengan vaksin tetanus sebanyak 3 kali. Aku pun nangis kesakitan karena suntikan tersebut seperti pisau yang telah menusukku.

Sepulang dari rumah sakit, aku pun memutuskan untuk lain kali berhati-hati ketika pergi  karena tampaknya aku merupakan anak yang sial...

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 20 May 2020
Ujian Praktik TA 2019-2020
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan Anggota Paskibra
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan PMR
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 01 February 2021
Ibadah Spekta: Membuka Ruang
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 29 January 2021
Pelantikan Pramuka SMAK PENABUR Kota Wisata
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2020
PENGUMUMAN PSB AKW 2021-2022
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 03 September 2020
OPEN HOUSE AKW
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 19 September 2020
Seminar Psikotes AKW
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 22 September 2020
Character Building kelas X
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 22 September 2020
Bina Iman Kelas XI
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 13 February 2023
“HIKMAT DI DALAM KETEKUNAN”
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 11 February 2023
PCG 3 : MENJAGA KESEHATAN MENTAL REMAJA SETELAH P...
PCG 3 : MENJAGA KESEHATAN MENTAL REMAJA SETELAH P...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 February 2023
Skrining Kesehatan kelas 10
Skrining Kesehatan kelas 10
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 15 February 2023
"Do not follow the crowd in doing wrong"
"Do not follow the crowd in doing wrong"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 16 February 2023
"Buku terpopuler edisi Januari 2023 PERPUS-AKW"
"Buku terpopuler edisi Januari 2023 PERPUS-AKW"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Cinta Tak Kunjung Selesai
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Perasaan Sesungguhnya
Resensi Buku Perasaan Sesungguhnya
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Lail, Esok, dan Hujan
Resensi Buku Lail, Esok, dan Hujan
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2023
Resensi Buku Perjalanan Menuju Juara
Resensi Buku Perjalanan Menuju Juara
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 20 October 2023
Kesempatan Memenangkan hadiah tambahan periode 23...
Kesempatan Memenangkan hadiah tambahan periode 23...
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 27 February 2024
Renungan : "IMAN YANG BENAR"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 28 February 2024
Morning Devotion : “Help My Unbelief!"
Morning Devotion : “Help My Unbelief!"
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 01 February 2024
Renungan pagi
Renungan pagi
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 02 February 2024
Morning Devotion
Morning Devotion
BERITA BPK PENABUR JAKARTA - 06 February 2024
Renungan : “YANG KECIL JUGA DIPEDULIKAN”
Renungan : “YANG KECIL JUGA DIPEDULIKAN”

Choose Your School

GO