Peran Indonesia dalam Upaya Perdamaian di Laut China Selatan antara Taiwan dan China

BERITA LAINNYA - 24 January 2024

 

1. Latar Belakang 

Laut China Selatan adalah laut marginal pada Samudera Pasifik Barat. Laut ini memiliki kurang lebih dari 3,500,000 km persegi. WIlayah ini memiliki kepentingan ekonomi dan geostrategi internasional, yaitu karena laut ini menghubungkan Samudera Hindia dan Pasifik. Lalu, dipercaya bahwa dibawah Laut China Selatan terdapat cadangan minyak dan gas alam yang memiliki kapasitas yang besar. Keberlimpahan sektor perikanan juga terlibat dalam wilayah Laut China Selatan. Oleh karena itu, banyak negara yang mengklaim batasan maritim, tetapi dari . 

semua negara tersebut, Republik Rakyat Cina menyodorkan klaim dengan kekuatan paling besar dengan teori Nine dash line.

Peran penting Laut Cina Selatan memiliki peran penting sebagai jalur perdagangan, terutama bagi wilayah Asia Tenggara. Selain China, Jepang dan Amerika juga bergantung pada jalur ekonomi Laut China Selatan. Ini yang mengakibatkan Laut China Selatan menjadi perebutan negara-negara di dunia ini. Beijing dan Taipei ( ibu kota Taiwan ) mengajukan klaim Nine dash line ( dimana mencakup 90% wilayah laut China Selatan ). Lalu mereka juga klaim dengan mengangkat historis dulu yang ada semenjak eksplorasi maritim. Selain itu, sejumlah negara ASEAN juga menggunakan ( Zona Ekonomi Eksklusif )ZEE yang memiliki jarak 200 mil untuk mengklaim wilayah Laut China Selatan. Namun sampai saat ini belum ada keterangan resmi secara kuat dari berbagai pihak.

 

Namun, konflik ini memanas dikarenakan China mulai membangun banyak pangkalan militer di daerah Laut China Selatan, hal ini pun membuat banyak negara kontra termasuk Amerika Serikat. Amerika menyangkal dengan argumen tentang freedom of Navigation . Tetapi sampai sekarang, China masih masih memperkuat  klaimnya atas dasar sejarah. Lalu konflik ini juga berhubungan dengan kepulauan Spratly yaitu merupakan kepulauan yang diperebutkan Laut China Selatan. Pasalnya letaknya yang strategis membuat spot perikanan yang berlimpah dan memiliki cadangan gas dan minyak bumi yang signifikan.





Peran Indonesia dalam menyelesaikan Laut China Selatan

Sengketa Laut China Selatan juga menjadi politik isu di Asean, seperti yang sudah tertera di atas, bahwa jalur Laut China Selatan menjadi jalur perdagangan yang penting untuk negara- negara ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN berpartisipasi dalam pengelolaan konflik Laut China Selatan. Usaha Indonesia dimulai sejak pasca akhir 1980 an yaitu insiden Karang Johnson menggunakan jalur diplomasi untuk bisa mendudukan para pihak terkait dalam suatu meja. Pada saat itu, Indonesia menggandeng sponsor melalui Canadian International Development Agency dan British Columbia University dengan mengadakan workshop dengan menghadirkan semua negara yang mengklaim kepulauan Spratly, termasuk dengan China. 

Lalu, dikarenakan pertemuan ini bersifat informal, sehingga Taiwan pun juga ikut menghadiri. Salah satu hasil perundingan adalah tercapainya kesepakatan berupa Declaration of the Conduct Of the Parties in South China Sea. Setelah 20 tahun pertemuan rutin, sudah tidak ada konflik yang terjadi. Tetapi saat itu terdapat  tindakan provokatif antara Tiongkok, Vietnam, dan Filipina untuk meredakan konflik dengan ASEAN. Akhirnya Indonesia, berpartisipasi dalam mengadakan ASEAN Senior Official di Surabaya. Acuan dalam pertemuan tersebut menggunakan (Declaration The Conduct of Parties )DOC yang sudah disepakati 2002 lalu, untuk saling berdamai. 

 

Selain itu, juga mewujudkannya salah satu forum yaitu ASEAN Maritim Forum, yang dihadiri negara negara ASEAN DAN Tiongkok, forum ini juga dihadiri oleh perwakilan pihak negara Australia, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat. Ini memiliki tujuan untuk menuju  Confidence Building Measures. Dan diplomasi  preventif di antara negara-negara partisipan. Upaya aktif Indonesia juga ditunjukan dalam the 21st Meeting of States Parties to the 1982 UN Convention On The Law of the Sea. Untuk mencapai penyelesaian sengketa melalui resolusi damai dan berdasarkan UNCLOS.



Opini Pribadi

Menurut saya, perlu adanya peningkatan keamananan di wilayah China Selatan, sehingga tidak banyak negara yang secara tidak sah, mengklaim secara pribadi untuk wilayah China Selatan. Sehingga tidak adanya persengketaan atau peperangan untuk perebutan wilayah China Selatan, yang dapat mengganggu perdamaian dan kestabilan dunia. Lalu jika bisa, terdapatnya sebuah forum yang mendeklarasikan bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah bersama yang dapat dikelola bersama. Atau tidak, dapat diselesaikan dengan cara kesepakatan pemilik wilayah tersebut. Tetapi kemungkinan ini adalah hal yang susah untuk diwujudkan. Mengingat dengan jalur yang menjadi kepentingan ekonomi berbagai negara.




Nama : Evelyn Meryl

Kelas/No. : XIIS2/12

  

Daftar Pustaka

https://tirto.id/penyebab-konflik-laut-china-selatan-yang-disebut-di-debat-capres-gUbk#google_vignette

https://international.sindonews.com/read/1290173/45/mengulik-sejarah-konflik-laut-china-selatan-yang-panas-1704200491/10

https://www.indonesiana.id/read/159271/peran-indonesia-dalam-penyelesaian-konflik-laut-chttps://internationalpoliticsforum.medium.com/peran-indonesia-dalam-penyelesaian-konflik-laut-china-selatan-e497387d3021hina-selatan

https://www.researchgate.net/publication/342934031_Peran_Strategis_Indonesia_dalam_Penyelesaian_Konflik_Laut_China_Selatan_dalam_Perspektif_Stabilitas_Keamanan_Regional

 

Tags:
BERITA LAINNYA - 13 August 2023
Opini tentang Indonesia Merdeka...
BERITA LAINNYA - 15 August 2023
PR, 78 tahun merdeka, By Rachel Davina..
PR, 78 tahun merdeka, By Rachel Davina..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Dari BPUPKI ke INdonesia Merdeka..
Dari BPUPKI ke INdonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Ekonomi Indonesia Merdeka..
Ekonomi Indonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 22 November 2023
Tragedi Sampit : Konflik Dayak dan Madura
BERITA LAINNYA - 23 November 2023
Pergerakan Demokratisasi Gwangju
Pergerakan Demokratisasi Gwangju
BERITA LAINNYA - 24 November 2023
KONFLIK TAK BERUJUNG, ISRAEL-PALESTINA
KONFLIK TAK BERUJUNG, ISRAEL-PALESTINA
BERITA LAINNYA - 25 November 2023
JAKMANIA VS BOBOTOH
JAKMANIA VS BOBOTOH
BERITA LAINNYA - 26 November 2023
Perang Rusia-Ukraina Melalui Perspektif Sosiologi
Perang Rusia-Ukraina Melalui Perspektif Sosiologi 
BERITA LAINNYA - 28 February 2024
Belajar bersyukur dan tidak mengeluh lewat Proyek...
BERITA LAINNYA - 21 February 2024
Dalam keterbatasan mereka, kami belajar seluas-lu...
Dalam keterbatasan mereka, kami belajar seluas-lu...
BERITA LAINNYA - 22 February 2024
Membuat proyek sosial lewat Character Growth
Membuat proyek sosial lewat Character Growth
BERITA LAINNYA - 08 February 2024
Belajar dari Komik....
Belajar dari Komik....
BERITA LAINNYA - 22 February 2024
Pengalaman Selama CG, Proyek, dan Komitmen
Pengalaman Selama CG, Proyek, dan Komitmen
BERITA LAINNYA - 04 September 2024
Percaya KepadaNYA
BERITA LAINNYA - 05 September 2024
Dari Mangkuk Ham ke Pengharapan: Refleksi tentang...
Dari Mangkuk Ham ke Pengharapan: Refleksi tentang...
BERITA LAINNYA - 06 September 2024
Percaya Rencana Allah ..
Percaya Rencana Allah ..
BERITA LAINNYA - 02 October 2024
Hubungan dengan Tuhan ..
Hubungan dengan Tuhan ..
BERITA LAINNYA - 11 July 2024
JANGANLAH BERPUTUS ASA
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 26 July 2024
“The spirit is willing but the flesh is weak”
BERITA LAINNYA - 27 July 2024
Mengasihi Tuhan Tanpa Neko-neko
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 28 July 2024
Bersyukur akan adanya Tantangan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 01 October 2024
Tuhan adalah Jalan Keluar
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 03 October 2024
Transparansi dan Kejujuran
Daily Reminder

Choose Your School

GO