Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Istilah “Proklamasi” berasal dari bahasa Latin, yaitu proclamare yang memiliki arti berupa pengumuman atau pemberitahuan pada khalayak umum. Pengumuman yang dimaksud ialah pengumuman yang berkaitan dengan hal-hal ketatanegaraan.
Sedangkan “Proklamasi Kemerdekaan” mempunyai arti, yaitu pengumuman kepada seluruh rakyat akan kemerdekaan negaranya. Pengumuman kemerdekaan tersebut bukan hanya ditujukan kepada rakyat yang merasakan kemerdekaan, tetapi juga ditujukan kepada rakyat yang ada di seluruh dunia dan kepada semua bangsa yang ada di dunia.
Pada saat itu, sebelum Soekarno membacakan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, banyak sekali peristiwa yang terjadi yang melatarbelakangi terjadinya pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, salah satu peristiwa tersebut adalah dijatuhkannya bom di kota Hiroshima di tanggal 6 Agustus 1945 dan tanggal 9 Agustus 1945 di kota Nagasaki.
Semua bom tersebut dijatuhkan di Amerika dengan tujuan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat. Pada momen kekosongan kekuasaan inilah Indonesia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Setelah Indonesia merdeka, Indonesia tetap menghadapi berbagai masalah seperti agresi militer yang dilakukan negara lain ataupun pemberontakan beberapa kelompok dalam negeri yang bertentangan dengan pemerintah awal Indonesia. Tetapi setelah berbagai bentuk pemberontakan dan perlawanan Indonesia telah berada di sebuah keadaan yang baik untuk menjalankan tugas kenegaraan dengan lancar.
78 tahun sejak kemerdekaan atau proklamasi Indonesia. dan pada masa - masa ini adalah waktu dimana para masyarakat Indonesia sedang dalam keadaan recovery. Hal ini dikarenakan pada tahun 2020-2022 Dunia sedang terjerumus dalam berbagai kasus covid-19. Walaupun penyakit tersebut sudah mulai mereda pada tahun 2023.
Jadi covid-19 adalah Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Gejala klinis yang muncul beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa (batuk, pilek, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang berkomplikasi berat (pneumonia atau sepsis).
Pada masanya covid adalah sebuah topik yang serius. Dan sekarang adalah masa dimana topik tersebut di perkira-kirakan. Bagaimana keadaan masyarakat Indonesia dapat menjadi lebih parah, dan bagaimana semua upaya Indonesia atas penanganan pada setiap saat dapat memberikan hasil yang buruk. Tetapi walaupun semua orang berada dalam masa genting, dalam pihak kesehatan, pihak ekonomi, pihak masyarakat, dan pihak pemerintah. Mereka dapat menghadapi dan melewati semua tantangan. Sehingga dampak negatif yang dihadapi Indonesia adalah minimal.
Selain Indonesia dapat meminimalisir dampak yang pandemi bawa, salah satu dampak positif dari hal tersebut adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat menjadi lebih paham bahwa bidang kesehatan itu sebuah bidang yang penting. Sehingga pemerintah mulai memperbaiki fasilitas kesehatan, dan juga mendorong pengembangan vaksin dalam negeri dengan mengerahkan universitas atau perguruan tinggi tanah air untuk melakukan riset dan pengembangan untuk vaksin dan obat-obatan.
Dan perkembangan ini adalah sebuah perkembangan yang sangat bermanfaat karena ini tidak hanya mendorong pengembangan bidang kesehatan Indonesia, melainkan juga membuat Indonesia lebih siap untuk menghadapi masalah - masalah kesehatan berbahaya yang mungkin akan menyerang negara Indonesia pada masa kedepan.. Mungkin Indonesia juga dapat menemukan penemuan - penemuan penting untuk dunia kesehatan.
Dari awal gerakan merdeka hingga sekarang, Indonesia telah menghadapi dan melewati berbagai rintangan, dari masalah politik, pemerintahan, dan, yang baru terjadi, kesehatan. Dengan cara Indonesia berkembang sekarang saya merasa Indonesia dapat menjadi negara yang sangat bagus.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur