Tragedi Sampit : Konflik Dayak dan Madura
BERITA LAINNYA - 22 November 2023
Konflik Sampit Antara Dayak dan Madura
Bernadette Keshia Laudia XI IPS 1 /3
Konflik Sampit merupakan salah satu konflik antar-etnis yang terjadi di Indonesia pada tahun 2001. Konflik ini terjadi antara suku Dayak dan suku Madura di Kota Sampit, Kalimantan Tengah. Konflik Sampit terjadi karena adanya perbedaan nilai dan budaya antara suku Dayak dan Madura yang berstatus sebagai pendatang. Menurut Abdul Rachman Patji, ada asumsi bahwa konflik Sampit disebabkan karena kecemburuan orang Dayak kepada orang Madura. Hal tersebut terjadi karena mereka menganggap orang Madura dinilai sukses dalam usaha ekonomi.
Selain karena kecemburuan, konflik Sampit juga disebabkan karena benturan budaya. Orang Madura dianggap tidak mau memahami budaya orang Dayak sehingga tidak sesuai dengan peribahasa "di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak". Banyaknya jumlah orang Madura membuat kelompok ini merasa berpengaruh dan menguasai Sampit. Orang Madura menganggap Sampit merupakan Sampang II, wilayah lain dari Sampang yang berada di Pulau Madura. Orang Madura kemudian melakukan pembunuhan terhadap orang Dayak namun aksi ini diduga dipicu oleh perlakuan yang sama dari penduduk asli.
Dalam kasus tersebut, ada beberapa teori sosiologis yang dapat digunakan untuk menjelaskan konflik Sampit. Salah satunya adalah teori konflik yaitu konflik antar etnis. Perasaan superioritas dan persaingan sumber daya menjadi faktor pemicu utama konflik antara suku Dayak dan suku Madura. Selain itu,terdapat teori pengelompokan sosial dalam kasus ini. Bagaimana individu cenderung membentuk kelompok berdasarkan etnis mereka sendiri, dan ini dapat memicu konflik ketika perbedaan etnis dibatas-batasi.
Adanya konflik tersebut membawa dampak yang sangat riskan bagi kedua belah suku.Banyak warga yang kehilangan rumahnya, kehilangan keluarganya, kehilangan mata pencahariannya. Rasa sedih bercampur dengan rasa amarah membuat warga-warga tersebut pasrah dan ikhlas akan terjadinya perang Sampit. Menurut pendapat saya, Konflik yang terjadi antara suku Dayak dan Madura terjadi karena kedua belah pihak tidak menerima nilai dan budaya suku lain.
Dalam penyelesaian perang Sampit, pemerintah sendiri menerapkan cara untuk mengevakuasi warga, terus meningkatkan keamanan dan menangkap para provokator yang menjadi sumber penyebab konflik. Alhasil cara tersebut berhasil untuk menyelesaikan perang yang terjadi sepanjang tahun dengan menyisakan sedih dan duka mendalam dari Suku Dayak dan Suku Madura.
Solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi dan mencegah konflik serupa di masa depan adalah dengan beberapa cara seperti menyediakan pendidikan untuk mensosialisasikan tentang kesadaran antar etnis untuk mengurangi stereotip dan prasangka antar-etnis. Selain itu, melakukan komunikasi terbuka antara kelompok-kelompok etnis yang berkonflik adalah langkah yang penting untuk menyelesaikan konflik. Hukum yang tegas dan adil juga merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya konflik. Dengan adanya hukum yang tegas, pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, kekerasan tidak akan terjadi. Hal tersebut juga akan membuat kedua belah pihak merasa nyaman.
Daftar pusaka:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik_Sampit
- https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/07/061500065/penyebab-konflik-sampit-2001-kerusuhan-antara-suku-dayak-dan-madura?page=all
- https://smulandu2-jbg.sch.id/?p=4051#:~:text=Konflik%20Sampit%20pun%20mulai%20mereda,sebuah%20tugu%20perdamaian%20di%20Sampit.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur