Ekonomi Indonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Kekalahan Jepang pada Perang Asia Timur Raya membuat Bangsa Indonesia mendapat kesempatan untuk mencapai kemerdekaan. Maka pada hari Jumat, 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang telah ditunggu-tunggu rakyat Indonesia tercapai. Peristiwa ini memiliki arti penting bagi Bangsa Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat sekaligus memberikan kebebasan pada rakyat Indonesia setelah mengalami penjajahan ratusan tahun lamanya. Hal itu pun tidak luput dari peristiwa-peristiwa penting pasca pra kemerdekaan. Sebelum proklamasi kemerdekaan, ada peristiwa besar yang terjadi.
Dalam sejarah, naskah Proklamasi Kemerdekaan berhasil dirumuskan dengan melewati proses panjang yang bermula dari pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh pemerintahan Jepang yang sebelumnya menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia. BPUPKI dibentuk secara resmi untuk menyusun dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia. Sama halnya dengan BPUPKI, PPKI dibentuk untuk melanjutkan persiapan kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya menjadi tugas BPUPKI. Kemudian pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, menjadi awal kehancuran Jepang yang pada akhirnya menyatakan bahwa negaranya menyerah kepada sekutu. Mendengar kabar kekalahan Jepang, golongan muda di Indonesia lantas mendesak Soekarno untuk segera mendeklarasikan proklamasi kemerdekaan.
Awalnya hal itu ditentang hingga menimbulkan ketegangan antara golongan tua dan golongan muda. Terjadi perbedaan pendapat karena Soekarno dan Hatta masih mempertimbangkan banyak hal dan menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI. Maka Golongan muda yang di antaranya ada Wikana, Sukarni, Chaerul Saleh, memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 dini hari yang setelahnya dicatat dalam sejarah sebagai Peristiwa Rengasdengklok. Sesudah kedua tokoh besar itu diculik dan melakukan negosiasi, Soekarno memutuskan untuk menggelar proklamasi kemerdekaan di Jakarta. Hasil setelah terjadinya Peristiwa Rengasdengklok adalah Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
Namun, perjuangan Indonesia tidak berhenti sampai disitu saja. Akibat perjuangan melawan penjajah, Indonesia harus membangun kembali negara karena telah banyak dipengaruhi budaya asing, penurunan ekonomi akibat inflasi dan blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda, dan yang terutama pemerintahan Indonesia beserta aturan yang harus segera dibuat sebagai pondasi Bangsa Indonesia dikarenakan pasca proklamasi kemerdekaan, kondisi dasar negara dan undang-undang negara dinyatakan masih bersifat sementara. Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kekacauan ekonomi pada saat itu adalah melakukan pinjaman nasional, pemindahan pelabuhan ekspor, mendorong pengusaha swasta, dan lain-lainnya. Jika dikaitkan dengan masa sekarang, perekonomian di Indonesia berhasil tumbuh dibanding tahun-tahun sebelumnya, tetapi pergerakan yang terjadi tidak stabil. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini mengakibatkan Indonesia mengalami deflasi atau penurunan drastis.
Selain itu nilai mata uang Indonesia termasuk rendah dan melemah. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan untuk memulihkan keadaan ekonomi di Indonesia dan kerja sama dari seluruh warga negara. Menurut saya, pemerintah bisa mengurangi tingkat impor dan memperbanyak konsumsi lokal. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas diri, seperti melatih potensi dan keterampilan masyarakat. Hal ini dapat berdampak pada nilai ekonomi dan menciptakan inovasi-inovasi kreatif kedepannya. Indonesia kaya akan sumber daya alam, tetapi belum dikelola secara maksimal. Apalagi jumlahnya yang terbatas jika dimanfaatkan dengan baik akan menarik konsumen dari mana saja dan lapangan pekerjaan baru.
Di bidang politik pasca kemerdekaan, banyak perubahan dan pembaharuan dalam berbagai aspek. Pada masa pemerintahan Soeharto lahirlah orde baru. Pada masa ini, banyak kelembagaan negara disesuaikan dengan amanat UUD 1945. Undang-undang merupakan hasil kerja sama presiden dengan DPR serta sistem pemerintahan disesuaikan dengan amanat UUD 1945. Melalui program GBHN, pemerintah Orde Baru melakukan pembangunan nasional secara bertahap menuju tercapainya tujuan NKRI. Namun, dalam evaluasi masa pemerintahan Orde Baru masih banyak ditemui penyimpangan yang cukup menonjol, diantaranya pemusatan kekuasaan, sifat otoriter pemerintahan, adanya korupsi, kolusi, nepotisme (KKN), dan lain-lain. Hingga akhirnya, lahir masa Reformasi pada 1998 setelah pengunduran diri Presiden Soeharto dari jabatannya yang sudah dipegang selama 32 tahun.
Perubahan di bidang pendidikan juga terjadi. Aturan tentang standar pendidikan telah dibuat dan masih berlaku hingga sekarang. Setelah proklamasi kemerdekaan dideklarasikan, tokoh-tokoh berupaya membangun dan mendirikan lembaga pendidikan. Masalah yang dihadapi pada saat ini adalah infrastruktur yang tidak merata. Masih banyak tempat atau desa-desa terpencil yang tidak mendapatkan fasilitas pendidikan secara layak, bahkan di beberapa tempat pendidikan sulit didapatkan karena jumlah sekolah yang sedikit dan kurangnya tenaga kerja. Dengan demikian, kesenjangan yang terjadi dapat dikurangi dengan alokasi pendanaan untuk memperbaiki fasilitas sekolah dan mencari tenaga kerja yang terbaik untuk ditugaskan ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, kualitas tenaga kerja harus ditingkatkan untuk mendukung pembelajaran yang baik.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur